Usai ujian, pelajar SMP 5 Purwokerto rayakan permainan tradisional
Merdeka.com - Suasana riuh terasa di tengah-tengah bangunan salah satu sekolah menengah pertama di Purwokerto, Jawa Tengah. Tiga pelajar terlihat mengenakan kacamata hitam lengkap dengan helm untuk mengikuti ajang 'kebut-kebutan' yang akan digelar di area sekolah tersebut.
Namun jangan salah sangka, ajang kebut-kebutan ini tidak seperti layaknya motoGP atau road race di arena balap motor. Tetapi ini adalah ajang kebut-kebutan bandol cross atau balapan ban bekas mengelilingi lapangan basket di SMP 5 Purwokerto. Seringkali, pemain bandol cross ini terjatuh atau saling bertubrukan sehingga menghibur para penonton yang berjejer di pinggir lapangan.
Agenda permainan tradisional yang diikuti semua murid di sekolah tersebut, merupakan bagian dari kegiatan gelaran permainan tradisional sebagai bentuk mengenalkan bermacam bentuk permainan tradisional yang mulai jarang dijumpai.
-
Apa saja permainan tradisional yang dimasukkan dalam kurikulum sekolah? Disampaikan Nina, permainan olahraga yang dimasukkan di antaranya egrang, ketapel sampai sumpitan.
-
Mengapa permainan tradisional dimasukkan ke kurikulum sekolah di Indramayu? Ini dilakukan agar anak-anak dan remaja bisa melestarikan permainan olahraga tradisional tersebut.
-
Bagaimana caranya agar permainan tradisional diterapkan di sekolah? Nina menambahkan akan mengeluarkan peraturan khusus ini agar olahraga permainan tradisional itu bisa diterapkan secara maksimal di mata pelajaran muatan lokal SD dan SMP.
-
Siapa yang mendukung penerapan permainan tradisional di sekolah? Disampaikan Ketua Komite Olahraga Masyarakat Indonesia (KORMI) Kabupaten Indramayu, pihaknya siap mendukung dimasukkannya egrang dan olahraga tradisional lainnya ke kurikulum muatan lokal.
-
Apa yang dimainkan anak-anak di Bandung Timur? Seorang warganet belum lama ini membagikan momen anak-anak tengah asyik bermain kesenian Reak Dogdog. Terlihat beberapa anak memakai kostum boneka menyerupai naga, dan berlari mengejar anak lainnya di sebuah lahan kosong.
-
Dimana babalonan sarung dimainkan? Mengutip kanal Youtube Zaini Alif yang merupakan pengamat kebudayaan dan permainan Sunda, babalonan sarung biasa dimainkan oleh anak-anak di pedesaan Sunda. Permainan ini biasa dimainkan di leuwi atau sungai. Anak-anak akan menceburkan diri ke sungai, lalu membuat kain sarung yang terisi air serta udara menjadi menggelembung.
Kepala SMP 5 Purwokerto, Ibnu Tavip Martapa mengemukakan ajang ini digelar untuk menggali, melestarikan dan mencari nilai-nilai permainan tradisional. Menurutnya, dari nilai permainan tersebut didapat banyak hal.
"Ada kerja sama, ada nilai kejujuran dan filosofi yang sangat agung dan ada di Indonesia," katanya, Rabu (7/12).
Selain bandol cross, beberapa permainan tradisional lain yang menarik perhatian para siswa seperti sumpringan, sundamanda, bola bekel, dakon, lowok gelang karet, dir-diran, sledhur dan bal-balan dir atau sepakbola kelereng.
Tavip mengemukakan, memperkenalkan permainan tradisi ini dalam agenda classmetting pascaujian semester diharapkan bisa meminimalkan pengaruh gadget di anak-anak didik.
"Dengan meminimalisasi game-game yang berbasis IT pada gadget melalui permainan tradisional ini, diharapkan bisa meningkatkan toleransi. Karena selama ini, kalau menggunakan gadget, anak cenderung bermain sendiri dan tidak melibatkan banyak orang. Dalam permainan tradisional, anak diajarkan untuk saling bekerja sama, bertoleransi, kejujuran dan sportivitas akan muncul dalam karakter anak," ujarnya.
Salah satu siswa SMP 5 Purwokerto, Octafiandra Reynaldi (14) mengaku sudah lama tidak bermain permainan tradisional. Ia mengaku selama ini permainan tradisional sudah jarang ditemui di lingkungan masyarakat tempatnya tinggal.
"Sekarang sudah susah mendapatkan teman yang ingin bermain permainan tradisional seperti ini, mungkin sudah mulai beralih ke handphone mereka sendiri," ujarnya.
Ia mengaku sangat menikmati permainan tradisional di sekolahnya, karena saat ini sudah mulai menghilang. Selain Octafiandra, siswa SMP 5 Purwokerto lainnya, Benedictus Yoas (14) mengaku tertarik dengan permainan bal-balan dir atau bola kelereng.
"Permainannya seru apalagi bareng dengan teman-teman," katanya.
Permainan bola menggunakan kelereng tersebut, dilakukan di atas sebuah papan yang digambarkan selayaknya lapangan sepakbola. Pada bagian pinggirnya, diberi pembatas karet gelang serta di beberapa titik bagian papan, dipasang paku-paku. Cara bermainnya selayaknya bermain bola dengan menggunakan kelereng untuk menciptakan gol yang dimainkan secara bergantian.
Lebih jauh, Ibnu berharap generasi di masa mendatang masih bisa menikmati permainan tradisional yang kerap ditemui di wilayah pelosok desa. Sehingga, semangat menjaga tradisi dan memupuk rasa nasionalisme bisa dipupuk sejak dini dalam bentuk permainan tradisi tersebut. (mdk/sho)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemkab Indramayu memiliki cara untuk menjaga warisan leluhur, yakni dengan memasukkan olahraga tradisional ke kurikulum sekolah.
Baca SelengkapnyaPerlombaan yang bersifat hiburan tersebut selain untuk memeriahkan HUT ke-79 Kemerdekaan RI juga sekaligus untuk menumbuhkan semangat nasionalisme, kebersamaan.
Baca SelengkapnyaPermainan babalonan sarung jadi media mengenalkan ibadah yang menyenangkan kepada anak
Baca SelengkapnyaPermainan ini masih lestari di Kabupaten Bandung Barat
Baca SelengkapnyaBeberapa permainan tradisional Indonesia ini mulai terlupakan karena tergerus zaman.
Baca SelengkapnyaGame 17 Agustus kelompok membutuhkan kerja sama yang baik untuk memenangkan permainan.
Baca SelengkapnyaKepopuleran olahraga kasti di Sumenep mengalahkan sepak bola dan bulu tangkis.
Baca SelengkapnyaTak pakai sepatu, anak-anak di Kampung Cengkuk bermain bola dengan egrang bambu.
Baca SelengkapnyaSeakan kembali ke masa kecil, permainan tradisional dari Sumatera Barat ini selalu hadir ketika Bulan Ramadan tiba.
Baca SelengkapnyaPermainan ini sudah jarang dimainkan, padahal seru.
Baca SelengkapnyaPermainan tradisional ini dulu sangat populer, sampai dijadikan perlombaan antar kerajaan
Baca SelengkapnyaPermainan ini memadukan kelincahan kaki serta gerakan Silek atau pencak silat.
Baca Selengkapnya