USS Houston karam, 700 pelaut & Marinir AS tewas di Selat Sunda
Merdeka.com - TNI AL berhasil membantu US Navy untuk menyelamatkan bangkai kapal perang Amerika Serikat USS Houston (CA 30), yang sempat hilang ketika Pertempuran Selat Sunda di sekitar Banten saat Perang Dunia II tahun 1942. Kapal perang yang pada awalnya diberi nama CL-30 ini adalah kapal angkatan laut kedua milik Amerika Serikat.
USS Houston pertama kali diluncurkan oleh Newport News Shipbuilding & Dry Dock Company, Virginia, pada 7 September 1929 di bawah komando Kapten Jesse Uskup Gay. Akhirnya pada 1 Juli 1931 namanya dikukuhkan sebagai CA-30.
CA-30 ini sangat banyak sepak terjangnya di Indonesia. Pada awal 1931, kapal yang akrab disebut Houston ini pertama kali beroperasi di lautan luas dengan membantu menjaga Shanghai saat perang sengit antara China dan Jepang.
-
Di mana kapal tenggelam itu ditemukan? Pada 2018, Departemen Penelitian Bawah Air Universitas Antalya menemukan bangkai kapal yang diperkirakan berasal dari tahun 1600 SM tersebut di lepas pantai barat Provinsi Antalya.
-
Siapa yang menemukan kapal tersebut? Dilansir Arkeonews, kapal ini ditemukan pada Oktober 2023 oleh tim peneliti Institut Ilmu Laut Dalam dan Teknik Akademi Sains China.
-
Dimana kapal tersebut ditemukan? Dua bangkai kapal kuno ditemukan di kedalaman sekitar 1.500 meter di Laut China Selatan.
-
Apa yang ditemukan penyelam itu? 'Ini adalah bagian besar dari gading Mastodon yang sudah lama punah,' ujar Lundberg, dilansir Independent, Minggu, (9/6).
-
Siapa yang menemukan bangkai kapal? Para penyelam angkatan laut tak sengaja temukan kapal karam berusia 2.200 tahun yang berada di sepanjang pantai Kroasia.
-
Kapan kapal tersebut tenggelam? Lempengan-lempengan yang diukir dari marmer Purbeck ini merupakan muatan kapal karam bersejarah tertua di Inggris yang tenggelam di lepas pantai Dorset pada masa pemerintahan Henry III di abad ke-13, seperti dikutip dari Ancient Origins, Jumat (14/6).
Selama tahun 1931 hingga 1938, Houston merupakan kapal perang yang disegani karena selalu malang melintang di medan laut dunia untuk menstabilkan dan menjaga beberapa daerah dari konflik peperangan. Kapal ini sempat menjelajah Filipina hingga Jepang.
Houston akhirnya menjadi unggulan dari Armada AS pada 19 September hingga 28 Desember 1938. Saat itu kapal perang ini sudah berada di bawah komando Laksamana Claude C. Bloch.
Selain itu, Houston juga sempat terlibat dalam peperangan besar lainnya di wilayah Hindia Belanda (Indonesia), seperti Pertempuran Selat Makassar pada tahun 4 Februari 1942 dan Pertempuran Laut Jawa pada 26 Februari 1942.
Tak banyak kekuatan sekutu yang tersisa dalam pertempuran awal perang dunia II. Armada Jepang terlalu perkasa untuk komando gabungan sekutu di Hindia Belanda.
Tanggal 28 Februari 1942, kapal perang sekutu yang tersisa, Perth dan Houston ada di Tanjung Priok menerima perintah untuk berlayar melewati Selat Sunda ke Cilacap.
Di Selat Sunda mereka disergap 3 kapal penjelajah dan beberapa kapal pemburu Jepang. Pertempuran tak seimbang terjadi. Mereka mati-matian bertahan sehingga pertempuran hebat terjadi. Diduga Houston rusak berat ditorpedo kapal Jepang. Kapal yang pada kala itu dijuluki Hantu Pesisir Jawa itu akhirnya karam pada 1 Maret 1942.
Pihak Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta menyampaikan setidaknya ada 700 pelaut dan marinir AS yang gugur bersama tenggelamnya USS Houston.
Kini setelah 72 tahun terkubur di dasar lautan, kembali para pelaut AS dibantu penyelam TNI AL menjelajahi celah-celah kapal untuk penelitian.
Dari berbagai sumber (mdk/gib)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebanyak 11 anak buah kapal (ABK) akhirnya ditemukan selamat setelah sempat terombang-ambing di Selat Malaka. Mereka ditemukan nelayan yang melintas.
Baca SelengkapnyaTim SAR gabungan menemukan seorang penumpang KM Yuiee Jaya II yang tenggelam di Perairan Kabupaten Kepulauan Selayar dalam keadaan selamat.
Baca SelengkapnyaBasarnas Makassar juga menambah personel pencari dan mengerahkan alut utama berupa Kapal KN Sar Kamajaya 104.
Baca SelengkapnyaKapal ini tenggelam bersama seluruh krunya pada 1904.
Baca SelengkapnyaSeratusan imigran etnis Rohingya tersebut dalam pelayaran menuju Australia.
Baca SelengkapnyaKapal nelayan pencari teripang asal Sulawesi Tenggara, terombang-ambing dua hari akibat patah kemudi di dekat perbatasan Indonesia-Australia.
Baca SelengkapnyaTim SAR gabungan mengevakuasi satu korban meninggal dunia akibat tenggelamnya KM Yuiee Jaya II di Pulau Kayuadi, Kabupaten Kepulauan Selayar, Sabtu (16/3).
Baca SelengkapnyaNamun saat berada di 52 NM dari Pelabuhan Benteng, Kabupaten Kepulauan Selayar, kapal tersebut dihantam cuaca buruk.
Baca SelengkapnyaSaat ini, tim gabungan masih mencari tiga korban hilang.
Baca SelengkapnyaProses evakuasi dilakukan isekitar pukul 09.55 WIT setelah Heli PK DAM selesai pencarian sortie 1 dan mendarat di PNE.
Baca SelengkapnyaSeorang kru yang selamat mengaku sempat melihat temannya meninggal dunia di tengah lautan
Baca SelengkapnyaProses evakuasi nelayan dari dermaga yang berada di Kecamatan Tegalbuleud ini membutuhkan waktu yang cukup lama yakni dari pagi dan baru selesai sore.
Baca Selengkapnya