Wali Kota Helmi Hasan Cari 4 Warganya di Tengah Samudera Gunakan Helikopter
Merdeka.com - Mendengar kabar 4 warganya hilang, Wali Kota Bengkulu Helmi Hasan tidak tinggal diam. Wali Kota Helmi ikut langsung dalam pencarian 4 nelayan warga Kota Bengkulu yang belum pulang sejak tanggal 20 Mei lalu. Helmi melakukan pencarian bersama Tim Basarnas melalui jalur udara menggunakan helikopter milik Basarnas.
Helikopter yang dikendalikan oleh Pilot Letkol (Pen) Akhmad Mulyono itu menyisiri lautan sampai ke pulau Mego Provinsi Sumatera Barat. Dari penyisiran yang memakan waktu hampir 1 jam itu, Wali Kota bersama tim basarnas belum menemukan kapal Bundo Kandung yang digunakan oleh keempat nelayan.
Namun Helmi mengatakan proses pencarian akan tetap dilakukan menggunakan jalur laut. Ia berpesan kepada pihak keluarga nelayan agar bersabar dan berdoa kepada Allah.
-
Kapan nelayan Kebumen tenggelam? Musibah yang dialami Sodiran terjadi pada Senin (10/7) sekitar pukul 06.30 WIB.
-
Di mana nelayan Kebumen tenggelam? Sodiran tenggelam di laut dan akhirnya hilang. Sedangkan Parwono berhasil diselamatkan oleh nelayan lain yang berada di sekitar lokasi kejadian.
-
Kenapa nelayan Kebumen tenggelam? Saat itu korban bersama rekannya, Parwono (42), hendak berangkat dari Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Pasir menuju ke tengah laut menggunakan “perahu katir“ untuk menangkap ikan. Namun dalam perjalanan perahu tersebut dihantam gelombang hingga terbalik. Sodiran tenggelam di laut dan akhirnya hilang.
-
Dimana para bajak laut bermukim? Mereka banyak bermukim di perairan dekat Gorontalo.
-
Apa yang membuat nelayan Kebumen tenggelam? Namun dalam perjalanan perahu tersebut dihantam gelombang hingga terbalik. Sodiran tenggelam di laut dan akhirnya hilang.
-
Kapan nelayan Pantura mulai terdampak? Pada tahun 1743 Masehi, daerah pesisir pantai utara Jawa yang sebelumnya masuk wilayah kekuasaan Kerajaan Mataram Islam mulai dikuasai VOC.
"Tadi kita sudah melakukan pencarian. Kita sudah berputar-putar di atas mencari kapal nelayan yang belum pulang. Kita sudah melakukan usaha maksimal. Bukan hanya menggunakan kapal tapi juga helikopter. Tinggal kita berharap kepada keluarga nelayan itu bersabar dan tetap berdoa," ujar Helmi.
Tim, kata Helmi akan terus melakukan pencarian. "Hari ini kita kita belum menemukan, tadi memang ada beberapa objek tapi ketika kita memutar dan kita lihat, ternyata bukan kapal yang kita cari. Pemerintah, mulai kota sampai pemerintah pusat terus melakukan usaha maksimal," terang Helmi.
Untuk diketahui, 4 nelayan Kota Bengkulu belum kembali sejak berangkat melaut tanggal 10 Mei lalu. Masing-masing Bahren warga Kelurahan Tanah Patah, Darmansyah dan Dimas warga Lempuing dan Buyung warga Skip.
Keempat nelayan ini berangkat dengan 1 kapal dari TPI tanggal 10 Mei menuju pulau Mego Sumatera Barat karena memang biasanya mereka mancing ikan sampai ke sana. Terhitung tanggal 20 Mei, hilang kontak karena tidak ada lagi nomor handphone yang dihubungi.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
KM Lebanon tenggelam akibat dihantam ombak besar. Sebanyak 19 penumpang dilaporkan selamat setelah ditolong nelayan setempat.
Baca SelengkapnyaDokter tersebut hilang setelah perahu yang digunakan untuk memancing ikan terbalik dihantam gelombang
Baca SelengkapnyaProses evakuasi nelayan dari dermaga yang berada di Kecamatan Tegalbuleud ini membutuhkan waktu yang cukup lama yakni dari pagi dan baru selesai sore.
Baca SelengkapnyaInformasi diperoleh, helikopter milik PT IWIP jenis bel 429 PK – SWS membawa satu penumpang dan dua kru.
Baca Selengkapnya12 survivor tersebut ditemukan dan kemudian diselamatkan Tugboat Kharisma Bahari 168 yang melintas dari rute pelayaran dari Saumlaki Maluku menuju Gresik.
Baca SelengkapnyaEmpat orang yang sedang mencari air di hutan tersesat di Alas Purwo. Ini yang terjadi.
Baca SelengkapnyaSeorang kru yang selamat mengaku sempat melihat temannya meninggal dunia di tengah lautan
Baca SelengkapnyaPenumpang perahu penyeberangan adalah warga yang akan menyeberang dari Lanto menuju ke desa mereka usai menghadiri HUT Kabupaten Buton Tengah.
Baca SelengkapnyaKedua jenazah ditemukan tak jauh dari bendungan PT Wampu Electric Power (WEP)di Desa Rih Tengah, Kecamatan Kutabuluh, Karo.
Baca SelengkapnyaBelum lama mengudara, heli tersebut jatuh sekitar pukul 14.37 Wita.
Baca SelengkapnyaHelikopter Carakal H-225M TNI AU terus bekerja untuk melakukan evakuasi warga yang berada di desa terisolir
Baca SelengkapnyaSebelum terjatuh, helikopter tersebut terbang rendah di atas rumah warga.
Baca Selengkapnya