Wali Kota Segera Pecahkan Masalah Banjir di Makassar
Merdeka.com - Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto berjanji segera menyelesaikan persoalan banjir musiman yang melanda pada sejumlah kecamatan di puncak musim hujan, termasuk berkoordinasi dengan pihak terkait untuk bersama-sama memecahkan masalah banjir tersebut.
"Saya sudah mengindentifikasi masalahnya mengapa selalu terjadi banjir terutama di Kodam III dan Perumnas Antang, karena ada sumbatan," katanya saat meninjau lokasi banjir, Blok 8 Perumnas Antang, Kecamatan Manggala, Makassar, Kamis (11/3).
Dia mengungkapkan, dari peninjauan di Paccerakang, Perumahan Kodam III, Kelurahan Katimbang, Kecamatan Biringkanaya, merupakan salah satu wilayah menjadi langganan banjir, penyebab utama terjadinya genangan air tersebut karena adanya pendangkalan anak sungai Biring Je'ne. Bila debit airnya meningkat maka akan meluap.
-
Dimana banjir terjadi? Setidaknya ada 10 desa di Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Demak, yang menggelar pemilu susulan, yaitu Desa Wonoketingal, Cangkring, Cangkringrembang, Undaan Kidul, Undaan Lor, Ngemplikwetan, Wonorejo, Karanganyar, Ketanjung, dan Jatirejo.
-
Apa penyebab utama dari banjir? Banjir terjadi karena berbagai penyebab utama, termasuk hujan lebat, pencairan salju, badai, dan kenaikan permukaan air laut. Hujan yang berlebihan bisa membuat sungai dan waduk meluap, sementara pencairan salju yang cepat di musim semi dapat meningkatkan volume air dalam waktu singkat. Selain itu, badai tropis dan topan dapat membawa curah hujan yang sangat tinggi dalam waktu singkat, menyebabkan banjir parah di daerah pesisir.
-
Dimana banjir sering terjadi? Banyak daerah, terutama yang berada di dataran rendah atau dekat dengan badan air, berisiko tinggi mengalami banjir.
-
Apa penyebab utama banjir bandang? Penyebab utama banjir bandang adalah faktor alamiah seperti curah hujan yang tinggi, lelehan salju, atau letusan gunung berapi.
-
Dimana saja banjir sering terjadi? Fakta menunjukkan bahwa banjir tidak hanya terjadi di wilayah-wilayah yang biasanya dianggap rawan banjir, tetapi juga di daerah perkotaan yang memiliki sistem drainase yang buruk.
Dampaknya, buangan air yang seharusnya mengarah ke Sungai Tallo, tidak bisa tembus keluar, sehingga tertampung ke pemukiman warga mengakibatkan terjadi banjir hingga meluber masuk ke rumah-rumah masyarakat setempat.
Untuk masalah di wilayah Paccerakang, kata dia, dari pantau satelit terlihat di ponselnya pergerakan arus air di anak Sungai Biring Je'ne tidak maksimal. Diperlukan pengerukan sendimen karena sudah mengalami pendangkal. Padahal, muara airnya berasal dari Kabupaten Maros menuju Sungai Tallo.
"Saya segera berkoordinasi dengan Balai Pompengan untuk membuat usaha darurat mengali anak sungai itu. Pemkot punya tiga eskavator apung dan akan kita gunakan mengeruk setelah debit airnya surut, " jelas Ramdhan.
Sedangkan untuk masalah banjir musiman di Perumnas Antang, pada Blok 8 dan Blok 10 juga berdampak pada wilayah sekitarnya, di Kelurahan Manggala, Kecamatan Manggala, kata Danny, sudah teridentifikasi masalahnya.
"Ada pelambatan laju aliran air untuk keluar ke Sungai Tallo. Air ini berasal dari luapan anak Sungai Jeneberang, tidak bisa keluar akhirnya meluber ke rumah warga. Segera kita koordinasikan dengan Balai Pompengan Jeneberang untuk mengatasi masalah ini," ujarnya.
Ramdhan menjelaskan, masalah lain terjadinya banjir karena pihak pengembang perumahan tidak memikirkan dampak yang terjadi bila menutup jalur air, sehingga air terkumpul mengakibatkan genangan besar.
"Segera saya koordinasikan dengan pihak pengembang perumahan agar membuat jalur aliran air termasuk meluruskan alirannya agar terbuang ke Sungai Tallo. Karena saya paham betul tentang perencanaan dan konstruksi," terangnya.
Kendati demikian, Pemkot Makassar tentu menginisiasikan solusi tersebut ke pihak Balai Besar Pompengan Sungai Jeneberang, beserta Pemerintah Provinsi, karena masalah ini merupakan bagian dari kerja-kerja mereka sebagai instansi terkait.
Pemkot Makassar bakal mengevaluasi perizinan akibat perilaku pengembang perumahan tidak mematuhi aturan, serta semaunya membuat perumahan tanpa perencanaan dampak lingkungan, terutama jalur pembuangan air serta lokasinya rawan banjir.
"Hal seperti inilah selalu menjadi persoalan. Makanya, kita merisetting pemerintahan, izinnya akan dievaluasi, kalau tidak sesuai perencanaan kita tidak beri izin," tutupnya.
Ramdhan menambahkan, persoalan kota lainnya terkait sering terjadi genangan di jalan raya, akibat drainase tidak bersambung dengan baik antara satu dengan lainnya, ditambah penyumbatan sampah serta sedimen membuat air meluber ke jalan dan rumah warga.
Data BPBD Kota Makassar, tercatat ada lima kecamatan masuk daerah rawan banjir masing-masing di Kecamatan Biringkanaya, Tamalanrea, Rappocini, Manggala, Tallo dan Tamalate. Namun, paling parah selalu terjadi di dua kecamatan yakni Kecamatan Biringkanaya dan Manggala.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mata air itu dijaga kemurniannya oleh warga. Untuk bisa masuk ke sana, pengunjung masih dikenakan biaya masuk seikhlasnya
Baca SelengkapnyaKetinggian air banjir yang melanda kawasan tersebut mulai dari 20 sampai 90 centimeter.
Baca SelengkapnyaBanjir berasal dari luapan air Kali Pesanggarahan. Ini disebabkan tumpukan sampah di TPA Cipayung yang longsor ke kali.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Banjir kali ini lebih besar jika dibandingkan dengan kejadian serupa pada awal Februari lalu.
Baca SelengkapnyaSumur air memberikan keberlanjutan pasokan air, terutama saat terjadi gangguan pasokan air dari pihak ketiga.
Baca SelengkapnyaWarga Cisuru, Cilegon, Banten kerap mengeluhkan sulitnya mendapatkan air bersih
Baca SelengkapnyaJalan lintas Padang-Bukittinggi ataupun sebaliknya sebelumnya putus total akibat banjir bandang pada Sabtu (11/5) malam.
Baca SelengkapnyaKondisinya sudah miring, dengan beberapa bagiannya berlubang. Bahkan, salah satu tali baja penopang beban juga putus.
Baca SelengkapnyaWarga setempat percaya, bahwa air dari dalam sumur tersebut bisa mengungkap kebohongan dari seseorang yang berniat jahat dan menutupinya.
Baca Selengkapnya