Wanita Tua di Karawang Tinggal di Gubuk Tua yang Hampir Roboh
Merdeka.com - Wasmi (60) hidup sebatangkara. Mendiami gubuk tua berukuran 5 x 6 meter, di kampung Pasirputih, Desa Sukajaya, Kecamatan Cilamaya Kulon, Karawang.
"Sudah puluhan tahun tinggal di rumah seperti ini sebelum suami meninggal," kata Wasmi saat ditemui di rumahnya, Minggu (9/8).
Gubuk reyot berdinding bilik bambu itu sudah bolong akibat dimakan usia. Atap gubuk sudah miring. Genting sudah banyak yang jatuh. Kamar tempat tidurnya hanya tertutup terpal yang sudah rusak.
-
Kenapa Bu Wahyuti tinggal di kampung terpencil? Bu Wahyuti mengatakan ia terpaksa tinggal di kampung terpencil itu karena belum memiliki rumah sendiri, sehingga ia dan keluarganya harus menumpang di rumah yang disewakan pihak perhutani.
-
Di mana rumah kumuh itu berada? Sebuah rumah tua yang terletak di jantung kota Bangkok, Thailand, telah menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan mancanegara.
-
Siapa yang menghuni kampung tersebut? Pasalnya di sini, seluruh penghuninya merupakan perempuan dan tidak ada laki-laki sama sekali.
-
Di mana lansia tersebut tinggal? Wanita tersebut tinggal di daerah El Sereno, Los Angeles, dan mengaku suara tersebut terdengar dari bawah rumahnya selama beberapa minggu terakhir.
-
Kenapa Pak Suji memilih tinggal di gubuknya? 'Rame sih rame, tapi memang dari dulu sudah tinggal di sini, jadi sudah betah di sini,' kata Pak Suji dengan menggunakan Bahasa Jawa logat ngapaknya.
-
Siapa yang tinggal di Kampung Sempurmayung? Banyak warga sekitar wilayah Kabupaten Sumedang, seperti Tanjungsari yang dulunya tinggal di Kalimantan, dan kini tinggal di Sempurmayung.
"Jangankan memperbaiki, untuk makan saja kesulitan," katanya.
Rumah bambu peninggalan suaminya itu kondisinya semakin parah. Hampir di setiap sudut hanya bertumpu pada tiang bambu.
Sani (45), tetangga dekat sang nenek menceritakan, dulu suami Wasmi pernah mengajukan bantuan kepeda pemerintah melalui desa setempat. Tapi pengajuan bantuan tidak ada realisasi. Hingga suami Wasmi meninggal dunia.
"Sudah pernah pengajuan rumah layak huni namun belum ada realisasi," ucapnya.
Dia berharap, penderitaan nenek Wasmi mengetuk hati pemangku kebijakan dari pemerintah kabupaten. Sehingga nenek ini punya harapan hidup dan juga punya tempat tinggal yang aman untuk dihuni.
"Saya berharap pemerintah segera merealisasikan punya tempat tinggal yang aman," imbuhnya. (mdk/noe)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Untuk bertahan hidup, kakek Samudi hanya melakukan usaha sebisanya yakni dengan berjualan daun singkong.
Baca SelengkapnyaKakek Sanusi kini hanya mengandalkan pemberian tetangga untuk sekedar makan dan bertahan hidup.
Baca SelengkapnyaDi usianya yang tak lagi belia, dia terpaksa tinggal sebatang kara. Bahkan, tempat tinggalnya hanya berupa gubuk sederhana berdinding karung goni.
Baca SelengkapnyaKini tak lagi didampingi suami, wanita itu tinggal di gubuk sederhana sekaligus hidup menggunakan uang tabungan senilai puluhan juta.
Baca SelengkapnyaAkses menuju kampung itu cukup sulit. Pengunjung harus berjalan kaki menyusuri jalan tanah yang terjal dan berbatu.
Baca SelengkapnyaTak ada pilihan lain bagi Pak Kasimin selain tinggal di tengah hutan. Rumah yang ia tempati merupakan warisan orang tuanya.
Baca SelengkapnyaKisah pilu seorang lansia bernama Guritno (70) ditemui di kawasan Kabupaten Bandung.
Baca SelengkapnyaSaat musim hujan tiba, kampung itu benar-benar terisolir karena jalan ke sana terhalang aliran air sungai yang deras
Baca SelengkapnyaPada tahun 2021, rumahnya terbakar. Sehingga dibangunlah gubuk reyot yang kundisinya sangat tidak layak itu.
Baca SelengkapnyaAda banyak cara bagi seseorang untuk hidup tenang dan bahagia. Misalnya saja seperti yang dilakukan oleh pasangan lansia di Kampung Curug.
Baca SelengkapnyaWalau hidup serba kekurangan, ia tampak selalu tersenyum
Baca SelengkapnyaYadi dan Onih jadi salah satu warga Kota Sukabumi yang hidup dalam garis kemiskinan dan membutuhkan bantuan.
Baca Selengkapnya