Rumah Kumuh di Thailand Jadi Objek Turis Asing, Harga Menginap Per Malam Cuma Rp8.700
Rumah kumuh ini berhasil menarik perhatian banyak turis melalui platform Airbnb.
Sebuah rumah tua yang terletak di jantung kota Bangkok, Thailand, telah menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan mancanegara. Meskipun penampilannya kumuh dan fasilitas yang ditawarkan sangat terbatas, rumah ini berhasil menarik perhatian banyak turis melalui platform Airbnb.
Melansir dari AsiaOne, dengan harga sewa mulai dari 19 baht atau Rp8,700 (kurs Rp458) hingga 360 baht atau Rp165 ribu per malam, akomodasi ini menawarkan pengalaman unik yang jarang ditemukan di tempat lain.
-
Bagaimana Prawirotaman jadi tempat turis asing? Seiring perkembangan zaman, penginapan di Kampung Prawirotaman semakin banyak. Tempat itupun berkembang menjadi sentra berkumpulnya para turis asing. Apalagi sekarang banyak muncul kafe, restoran, hingga bar yang memfasilitasi kehidupan malam para turis.
-
Dimana lokasi rumah murah itu? Lokasinya terbilang strategis dan masih di kawasan Kota Bandung, wilayah Cisaranten Bina Harapan, Kecamatan Arcamanik.
-
Siapa yang liburan di Thailand? Siti Badriah berlibur di Thailand bersama sang suami dan rekan-rekannya.
-
Siapa yang berlibur di Bangkok? Shandy Aulia membagikan pesonanya di Bangkok, berpose anggun di atas puncak dengan kota sebagai latar.
-
Apa itu Pungutan Wisatawan Asing di Bali? Pungutan Wisatawan Asing (PWA) atau Tourism Levy telah mulai diberlakukan di Bali sejak bulan Februari 2024. Bank Pembangunan Daerah (BPD) Bali memegang peranan penting sebagai bank penampung dana dari pungutan tersebut.
-
Kenapa wisatawan Thailand ke Korea turun? Pakar industri pariwisata mengaitkan penurunan wisatawan Thailand dengan sentimen negatif yang timbul dari penolakan masuk di imigrasi Korea.
Salah satu kamar, yang dikenal sebagai Boss Room 3, bahkan telah dipesan penuh hingga Februari 2026. Ini menunjukkan popularitasnya yang luar biasa di kalangan wisatawan, meskipun fasilitas yang tersedia jauh dari kata mewah.
Fasilitas Rumah Kumuh Viral
Rumah ini memiliki tujuh kamar yang disewakan, sementara pemiliknya, Supoj, tinggal di salah satu kamar tersebut.
Dalam deskripsi iklannya, Supoj dengan jujur menggambarkan rumah tersebut sebagai "tempat bergaya kumuh" dan tidak berusaha menyembunyikan kondisi bangunannya yang sederhana.
Meski demikian, akomodasi ini tetap menawarkan fasilitas dasar seperti Wi-Fi, kamar mandi bersama, dan kamar pribadi.
Kondisi rumah ini memang jauh dari standar kenyamanan modern. Para tamu harus menyiram toilet secara manual menggunakan ember air, sementara sebagian besar kamar hanya dilengkapi dengan kipas angin dan kelambu.
Namun, ada satu kamar yang memiliki AC, hasil dari sumbangan para tamu sebelumnya. Beberapa kamar hanya bisa diakses melalui tangga kayu, yang mungkin menjadi tantangan bagi tamu dengan keterbatasan mobilitas.
Keunikan dan Kisah di Balik Rumah Kumuh
Supoj mewarisi rumah kayu bergaya tradisional Thailand ini dari pamannya. Sejak awal, ia menyadari bahwa biaya renovasi rumah tersebut terlalu mahal.
Untuk itu, ia memutuskan menyewakan kamar-kamarnya dengan harga murah demi menghasilkan pendapatan sekaligus menghadirkan suasana hidup di rumahnya.
Kepada media lokal Vision Thai, Supoj mengungkapkan ia menyewakan kamar bukan semata untuk uang, melainkan juga untuk mengusir rasa sepi dan takut pada kegelapan serta hantu.
Dalam iklan Airbnb-nya, Supoj memberikan penjelasan rinci mengenai kondisi rumah dan aturan bagi para tamu. "Rumahnya tidak terlalu bagus, tetapi harganya murah, seperti yang terlihat pada gambar. Semua masalah sudah saya tulis. Silakan baca dan lihat semua fotonya," tulisnya.
Selain itu, ia juga menawarkan pengalaman eksklusif dengan menyediakan kamarnya sendiri bagi tamu yang sering kembali.
Kehangatan dan Komunitas di Rumah Supoj
Terlepas dari keterbatasan fasilitas, rumah Supoj mendapatkan ulasan luar biasa dari para tamunya. Sebagian besar memberikan peringkat bintang lima, dengan skor keseluruhan kamar di atas 4,9 bintang.
Supoj dikenal ramah dan perhatian terhadap tamunya, bahkan menciptakan obrolan grup untuk para penyewa. Ia sering mengantar tamu ke bandara dan menyambut pendatang baru bersama mereka.
Supoj juga sangat peduli terhadap keselamatan tamunya. Dalam salah satu kesempatan, ia mengundang lebih banyak penyewa untuk tinggal di rumah agar seorang tamu perempuan tidak merasa takut tinggal sendirian.
Saat ini, rumah tersebut menampung sekitar delapan hingga sepuluh orang, beberapa di antaranya tinggal hingga satu tahun.
Dengan harga terjangkau dan suasana unik, rumah Supoj berhasil menarik perhatian wisatawan yang mencari pengalaman berbeda.
Rumah ini menjadi contoh bagaimana akomodasi sederhana dapat menawarkan lebih dari sekadar tempat menginap, tetapi juga komunitas dan kehangatan yang tak ternilai.