Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Warga Bangka desak pemerintah perbaiki ekologis area bekas tambang

Warga Bangka desak pemerintah perbaiki ekologis area bekas tambang Ilustrasi Pertambangan. ©2015 Merdeka.com

Merdeka.com - Menteri ESDM Ignasius Jonan akhirnya mengeluarkan Keputusan Menteri tentang pencabutan Izin Usaha Produksi (IUP) Tambang bijih besi PT Mikgro Metal Perdana (MMP). Dengan demikian perjuangan warga selama bertahun-tahun terbayar. Pemerintah pun didesak untuk memulihkan fungsi ekologis Pulau Bangka, Kabupaten Minahasa Utara, Sulawesi Utara.

"Meski Menteri ESDM sudah mencabut izin PT MMP, warga Pulau Bangka tidak serta merta kegirangan dan berhenti berjuang karena pasca-pencabutan izin Pulau Bangka harus dipulihkan. Eksekusi hasil putusan Pengadilan bukan hanya berhenti di Kepmen atau di atas kertas, namun pemulihan fungsi ekologis dan sosial sangat penting harus ditindaklanjuti pemerintah terkait yang bertanggung jawab," terang Jull Takaliuang dari Yayasan Suara Nurani Minaesa mewakili Koalisi Save Bangka, Selasa (11/4) sore.

Koalisi ini secara tegas meminta keseriusan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) serta Kementerian Kelautan dan Perikanan juga Polri untuk segera menurunkan tim melakukan audit lingkungan di Pulau Bangka yang rusak akibat kegiatan operasional PT MMP sejauh ini.

Orang lain juga bertanya?

Beberapa contoh perusakan lingkungan yang diidentifikasi adalah perubahan bentang alam seperti pembelokan sungai Sipi, penimbunan sungai Kayu Bulan, aktivitas reklamasi pantai untuk Jetty yang telah merusak mangrove, karang dan biota laut di lokasi selam Sipi.

"Yang fatal bagi kehidupan warga khususnya Desa Kahuku yaitu akibat penimbunan sungai Dingkaleng di sekitar hutan adat untuk pembuatan jalan menuju bak-bak penampungan air dan gudang-gudang bahan peledak dan lain-lain di puncak, maka jika musim hujan air minum warga berubah menjadi keruh berlumpur sehingga warga kesulitan air bersih saat ini," lanjut Jull lagi.

Lebih jauh, koalisi yang terdiri dari perwakilan warga Pulau Bangka, Yayasan Suara Nurani Minaesa, North Sulawesi Water Sport Association, WALHI Sulut, serta Komunitas Peduli Laut, mendesak pemerintah pusat untuk tidak memberi ruang lagi kepada perusahaan tambang.

Sebaliknya pemerintah harus mendukung upaya warga untuk mengembangkan pariwisata berbasis masyarakat, pertanian dan perkebunan, juga perikanan dan kelautan yang tidak berdampak buruk bagi kondisi sosial ekologis.

Diketahui, Menteri ESDM Ignasius Jonan melaui Kepmen Nomor 1361K/30/MEM/2017 tertanggal 23 Maret 2017 telah mencabut Ijin Usaha Operasi Produksi (IUP) Tambang Bijih Besi PT. Mikgro Metal Perdana (MMP) di Pulau Bangka, Minahasa Utara, Sulawesi Utara.

(mdk/cob)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Asa Warga Jambi Menanti Air Bersih di Tengah Kali Tercemar Tambang Ilegal
Asa Warga Jambi Menanti Air Bersih di Tengah Kali Tercemar Tambang Ilegal

aktivitas pertambangan emas ilegal yang marak di sekitarnya membuat air menjadi keruh pekat dan menyebabkan gatal-gatal.

Baca Selengkapnya
Protes Ada Tambang Pasir, Warga Sekampung di Lumajang Cor Jalan
Protes Ada Tambang Pasir, Warga Sekampung di Lumajang Cor Jalan

Budi, salah seorang warga mengaku resah dan khawatir jika ada aktivitas tambang pasir

Baca Selengkapnya
Cerita Warga Taman Laut Pandanan, Ekonomi Kembali Menggeliat Usai Rehabilitasi Terumbu Karang yang Rusak Parah
Cerita Warga Taman Laut Pandanan, Ekonomi Kembali Menggeliat Usai Rehabilitasi Terumbu Karang yang Rusak Parah

Dulu, habitat terumbu karang di Taman Laut Pandanan sempat mengalami kerusakan akibat eksploitasi karang dan pencarian ikan.

Baca Selengkapnya
Pilu Warga Karawang Tak Bisa Mandi hingga Cuci Beras karena Air Bendungan Tercemar Limbah, Warna Berubah Hitam Pekat dan Berbau
Pilu Warga Karawang Tak Bisa Mandi hingga Cuci Beras karena Air Bendungan Tercemar Limbah, Warna Berubah Hitam Pekat dan Berbau

Bendungan ini menjadi tumpuan utama warga Jatisari dan sekitarnya. Sehari-hari, air dimanfaatkan untuk keperluan mandi, mencuci bahkan memasak

Baca Selengkapnya
Ironi Kerusakan Sawah Jambi & Bisnis Gelap yang Menggiurkan
Ironi Kerusakan Sawah Jambi & Bisnis Gelap yang Menggiurkan

4.000 hektare lingkungan yang rusak di Kabupaten Merangin akibat PETI.

Baca Selengkapnya
Air Sungai Cileungsi Menghitam dan Berbau Busuk, Ratusan Ikan Mati
Air Sungai Cileungsi Menghitam dan Berbau Busuk, Ratusan Ikan Mati

Pemerintah diminta tegas terhadap pabrik yang mencemari Sungai Cileungsi.

Baca Selengkapnya
Duka Warga Pesisir Padang Pariaman, Rumahnya Hancur Dihantam Abrasi Bertahun-Tahun
Duka Warga Pesisir Padang Pariaman, Rumahnya Hancur Dihantam Abrasi Bertahun-Tahun

Tingginya gelombang dan naiknya permukaan laut merusak rumah warga

Baca Selengkapnya
KKP Bakal Tertibkan Bagan Tancap di Perairan Dadap Agar Tak Ganggu Ekosistem Laut
KKP Bakal Tertibkan Bagan Tancap di Perairan Dadap Agar Tak Ganggu Ekosistem Laut

Bagan tancap adalah alat tangkap menetap sehingga mengganggu alur pelayaran

Baca Selengkapnya
Miris Warga Bantaran Kali Ciliwung Ibu Kota, Hidup Berdampingan dengan Bau Sampah
Miris Warga Bantaran Kali Ciliwung Ibu Kota, Hidup Berdampingan dengan Bau Sampah

Kali penuh sampah jadi pemandangan sehari-hari warga bantaran ciliwung di Tanah Abang

Baca Selengkapnya
KLHK Serah Terima Hasil Rehabilitasi Daerah Aliran Sungai Seluas 27 Hektar di Bangka Tengah
KLHK Serah Terima Hasil Rehabilitasi Daerah Aliran Sungai Seluas 27 Hektar di Bangka Tengah

Kepala Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Baturusa KLHK, Muchtar Effendi menjelaskan, ada kewajiban bagi perusahaan untuk melakukan penghijauan.

Baca Selengkapnya
FOTO: Penampakan Bendungan Katulampa, Biasanya Airnya Meluap-Luap, Kini Kering Kerontang
FOTO: Penampakan Bendungan Katulampa, Biasanya Airnya Meluap-Luap, Kini Kering Kerontang

Debit air sungai Ciliwung di Bendung Katulampa mengalami penyusutan dengan tinggi muka air (TMA) hanya nol centimeter

Baca Selengkapnya