Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Warga Tamansari Beri Waktu 100 Hari untuk Pemkot Bandung Selesaikan Ganti Rugi

Warga Tamansari Beri Waktu 100 Hari untuk Pemkot Bandung Selesaikan Ganti Rugi Warga Terdampak Penggusuran di Tamansari. ©2020 Merdeka.com/Aksara Bebey

Merdeka.com - Pemerintah Kota Bandung diberi waktu hingga 100 hari untuk menyelesaikan hak warga terdampak penggusuran di RW 11 Kecamatan Tamansari. Kota yang saat ini dipimpin Oded M. Danial dianggap mematikan hak warga secara brutal.

Hal ini terungkap dalam konferensi pers sejumlah warga yang mengatasnamakan diri Forum Juang Tamansari Bandung di lokasi reruntuhan, Rabu (19/2). Hal ini dilakukan karena pasca penggusuran pada 12 Desember 2019 lalu, Pemerintah Kota Bandung dinilai belum bisa menyelesaikan masalah termasuk masalah ganti rugi.

Salah seorang warga yang masih bertahan di lokasi reruntuhan, Eva Eriani (50) menegaskan penggusuran yang dilakukan Pemerintah Kota Bandung sudah merampas hak warga. Caranya pun dinilai tidak manusiawi dan cenderung mempermalukan warga di depan umum.

Selama dua bulan sejak insiden penggusuran terjadi, tidak ada langkah penyelesaian masalah secara komprehensif yang dilakukan oleh pihak Pemerintah Kota Bandung.

"12 Desember (2019) adalah momen yang mencederai kami sebagai hak-hak warga negara. Kami merasa ditindas, hak-hak kami dimatikan secara brutal," kata Eva.

Banyak warga, termasuk dia merasakan kerugian dan dimiskinkan. Pasalnya, selain rumah, tempat usaha pun ikut hancur beserta psikologis warga terutama anak-anak. Barang-barang diamankan petugas tanpa pemberitahuan.

"Rumah itu sebagai tempat tinggal dan tempat bekerja yang menghidupi keluarga. Pemkot harus tanggung jawab dengan apa yang sudah dilakukan," ucapnya.

Di tempat yang sama, warga lain, Sambas (60) menyatakan hal serupa. Ia meminta Pemerintah Kota Bandung menyelesaikan semua kerugian warga akibat penggusuran. Ia dan warga lain akan terus melakukan tuntutan hingga semua terealisasi.

"100 hari harus selesai. Itu hak kami, kalau enggak ketemu (penyelesaian) sekarang, di akhirat juga akan bertemu (untuk pertanggunjawaban). Saya kehilangan rumah dan pekerjaan sekaligus merasa terusir dari tempat kelahiran," ujarnya.

(mdk/cob)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
FOTO: PN Jakarta Barat Eksekusi Lahan di Mangga Besar, Rumah-Rumah Dikosongkan Paksa dan Dirobohkan
FOTO: PN Jakarta Barat Eksekusi Lahan di Mangga Besar, Rumah-Rumah Dikosongkan Paksa dan Dirobohkan

PN Jakarta Barat mengosongkan paksa 24 bangunan yang berdiri secara ilegal di tanah seluas 3.000 meter persegi.

Baca Selengkapnya
Penggarap Lahan UIII Beri Santunan ke 199 Warga Terdampak Pembangunan Kampus
Penggarap Lahan UIII Beri Santunan ke 199 Warga Terdampak Pembangunan Kampus

Pembangunan Kampus Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII), di Cisalak, Sukmajaya, Kota Depok, Jawa Barat

Baca Selengkapnya
Fakta-fakta Kerusuhan Dago Elos, Berawal dari Laporan yang Tak Direspons
Fakta-fakta Kerusuhan Dago Elos, Berawal dari Laporan yang Tak Direspons

Kejadian ini bermula dari dugaan pemalsuan data ahli waris Warga Dago Elos yang bersengketa dengan Keluarga Muller dan PT Dago Inti Graha.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Kerusuhan Dago Elos Bandung, Polisi Tembak Gas Air Mata Bubarkan Barikade Warga
VIDEO: Kerusuhan Dago Elos Bandung, Polisi Tembak Gas Air Mata Bubarkan Barikade Warga

Unjuk rasa warga Dago Elos berujung tindakan represif dari kepolisian.

Baca Selengkapnya
Duduk Perkara Ahli Waris Segel SD Inpres di Makassar Usai Menang Gugatan Berujung Siswa Tak Bisa ke Sekolah
Duduk Perkara Ahli Waris Segel SD Inpres di Makassar Usai Menang Gugatan Berujung Siswa Tak Bisa ke Sekolah

Penutupan SD Inpres Pajjaiang dilakukan hingga tiga hari karena menunggu hasil perundingan antar ahli waris.

Baca Selengkapnya
Malam Mencekam di Dago: Warga Panik, Rumah Didobrak Polisi, Bayi Disembunyikan di Atap
Malam Mencekam di Dago: Warga Panik, Rumah Didobrak Polisi, Bayi Disembunyikan di Atap

Kapolrestabes Bandung, Kombes Budi Sartono menjelaskan bahwa penggunaan gas air mata hanya dilakukan untuk membubarkan massa yang memblokade jalan.

Baca Selengkapnya
Gunung Sampah TPA Sarimukti Terbakar Berhari-Hari, Ridwan Kamil: Sudah Darurat!
Gunung Sampah TPA Sarimukti Terbakar Berhari-Hari, Ridwan Kamil: Sudah Darurat!

Kebakaran Gunung Sampah TPA Sarimukti sudah berlangsung sejak Sabtu (19/8) malam.

Baca Selengkapnya
BPBD Cianjur Tetapkan Tanggap Darurat Bencana Pergerakan Tanah Selama 14 Hari
BPBD Cianjur Tetapkan Tanggap Darurat Bencana Pergerakan Tanah Selama 14 Hari

Namun tidak menutup kemungkinan akan diperpanjang ketika pergerakan tanah masih terjadi

Baca Selengkapnya
Pemerintah Siapkan Ganti Rugi Plus untuk 2.068 Hektare Lahan Warga Terdampak di Ibu Kota Nusantara, Skema Ditawarkan Seperti Ini
Pemerintah Siapkan Ganti Rugi Plus untuk 2.068 Hektare Lahan Warga Terdampak di Ibu Kota Nusantara, Skema Ditawarkan Seperti Ini

Pemerintah Siapkan Ganti Rugi Plus untuk 2.068 Hektare Lahan Warga Terdampak di Ibu Kota Nusantara, Skema Ditawarkan Seperit Ini

Baca Selengkapnya
Deretan Rumah di Semarang Ini Rusak Parah Diduga karena Proyek Jembatan Tol, Begini Penampakannya
Deretan Rumah di Semarang Ini Rusak Parah Diduga karena Proyek Jembatan Tol, Begini Penampakannya

Fasilitas maupun rumah warga yang rusak akibat pembangunan itu harus segera diperbaiki atau diganti dalam waktu singkat.

Baca Selengkapnya
Pj Gubernur Heru Budi: KAI Kurang Respons Membantu Warga Korban Kebakaran Manggarai
Pj Gubernur Heru Budi: KAI Kurang Respons Membantu Warga Korban Kebakaran Manggarai

Pemprov DKI Jakarta telah menampung sekitar 450 warga korban kebakaran Manggarai di Rumah Susun (Rusun) Pasar Rumput.

Baca Selengkapnya
Kesal Selalu Tak Digubris, Warga Kabupaten Pasaman Geruduk Kantor Gubernur Sumbar Mahyeldi
Kesal Selalu Tak Digubris, Warga Kabupaten Pasaman Geruduk Kantor Gubernur Sumbar Mahyeldi

Pada aksi yang kelima ini jumlah massa terlihat semakin sedikit dan anak-anak yang ikut juga semakin berkurang.

Baca Selengkapnya