Wiranto: Revolusi mental tekan tumbuhnya radikalisme
Merdeka.com - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Polhukam), Wiranto mengatakan, program revolusi mental mampu menekan tumbuhnya radikalisme dan terorisme di Indonesia.
"Sudah ada hasilnya gerakan revolusi mental itu, meski belum sempurna. Terus diupayakan dengan sebaik mungkin. Upaya yang sudah kami lakukan adalah melawan terorisme dan radikalisme," katanya seperti dilansir dari Antara, Sabtu (27/10).
Di kesempatan Rembuk Nasional Pekan Kerja Nyata (PKN) Revolusi Mental, dia mengatakan terorisme dan radikalisme mengancam keamanan. Secara berkesinambungan, menurut Wiranto, terorisme dan radikalisme di Indonesia terbilang kecil jika dibandingkan dengan jumlah penduduknya.
-
Bagaimana Islam menyebar di Indonesia? Penyebaran Islam di Indonesia pun cukup luas mulai dari Jawa hingga Sumatera, Sulawesi hingga Papua, dan dari pulau-pulau kecil di timur hingga pulau-pulau besar di barat, Islam telah meresap dalam kehidupan dan kebudayaan masyarakat Indonesia dengan cara yang berbeda-beda.
-
Bagaimana cara mencegah terorisme di Indonesia? Di Hari Peringatan dan Penghargaan Korban terorisme ini, Anda bisa membagikan cara mencegah radikalisme di media sosial. Hal ini penting dilakukan agar tindakan terorisme bisa diminimalisir atau dihilangkan.
-
Siapa yang terlibat dalam penyebaran Islam? Salah satu tokoh terkenal dari Kesultanan Demak adalah Sunan Kalijaga.
-
Apa teori masuknya Islam di Indonesia? Proses Masuknya Islam ke Indonesia Menurut Teori Gujarat Teori Gujarat merupakan teori tertua yang menjelaskan tentang Islamisasi di Indonesia.
-
Siapa yang berperan penting dalam mencegah terorisme di Indonesia? Ary mengatakan tantangan tersebut semakin kompleks dengan adanya bonus demografi 2045. Hal itu, ucapnya, menjadi salah satu tugas utama BNPT.
-
Siapa yang menyebarkan Islam di Bengkulu? Melansir dari situs indonesia.go.id, Festival Tabot pertama kali dipentaskan oleh Syeh Burhanuddin atau dikenal dengan Imam Senggolo pada tahun 1685. Ia merupakan tokoh penyebar agama Islam pertama di tanah Bengkulu.
Hal berbeda, lanjut dia, terjadi di beberapa negara dengan penduduk yang kecil justru rasio radikalisme lebih besar. Wiranto mengungkapkan, terdapat kesesuaian dari program revolusi mental dengan apa yang pemerintah upayakan yaitu menciptakan stabilitas negara.
Untuk menekan terorisme dan radikalisme, kata dia, harus dilakukan dengan banyak cara, termasuk dengan pendekatan program revolusi mental. Pada muaranya, menurut Wiranto, pemerintah terus mengupayakan stabilitas negara guna mendorong iklim berinvestasi yang baik di Indonesia.
Indonesia saat ini, kata dia, sudah mendapat pengakuan dunia internasional sebagai negara ke-9 di dunia paling aman. Wiranto juga menyinggung soal peran pemerintah dalam mengembalikan citra Islam yang damai sebagai rahmat alam semesta.
Berbagai upaya, Wiranto menambahkan, dilakukan pemerintah dengan sejumlah program yang mendorong pada promosi Islam penengah. Contohnya, sejumlah seminar Islam moderat digelar Indonesia sebagai media promosi moderasi dalam agama.
"Indonesia 'kan Islam yang ramah dan damai'. Harus dikembalikan kepada Islam yang ramah dan damai itu sendiri. Ini juga masuk gerakan Indonesia yang tertib, gerakan Revolusi Mental terus kami upayakan," tutupnya.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Di tengah upaya membumikan toleransi pada keberagaman, kelompok radikal melakukan framing terhadap moderasi beragama.
Baca SelengkapnyaNarasi intoleran dan radikal dari kelompok teror ini perlu diimbangi dengan narasi tandingan berupa moderasi beragama dan seruan toleransi.
Baca SelengkapnyaBNPT hadir sebagai kepanjangan tangan pemerintah untuk menjalankan fungsi pencegahan terhadap virus-virus intoleransi.
Baca SelengkapnyaDiselenggarakannya muktamar sufi di Indonesia bukti bahwa Islam Indonesia ini bukanlah pinggiran.
Baca SelengkapnyaKemenag terus mengampanyekan pentingnya moderasi beragama.
Baca SelengkapnyaGenerasi muda Indonesia seringkali dihadapkan pada perdebatan yang tidak produktif di dunia maya.
Baca SelengkapnyaEmpat bingkai kerukunan sebagai pilar kekuatan bangsa adalah kunci untuk melawan radikalisme dan terorisme.
Baca SelengkapnyaKepala BNPT ungkap terjadi perubahan tren pola serangan terorisme di Indonesia.
Baca SelengkapnyaJokowi mengatakan, muktamar ini menjadi bukti bahwa Islam di Indonesia bukan lagi Islam pinggiran.
Baca SelengkapnyaMa'ruf menduga kelompok ini menyasar anak muda karena masa depan bangsa ada di tangan mereka.
Baca SelengkapnyaPancasila menjadi penting dibumikan khususnya bagi para generasi muda guna mencegah intoleransi
Baca SelengkapnyaDia menjelaskan, kasus penipuan, radikalisme dan terorisme dilakukan dengan pendekatan persuasif dan tidak hard selling.
Baca Selengkapnya