Yakin hidup lagi, mayat ibu disimpan anak di rumah dukun Soppeng
Merdeka.com - Sesosok mayat ditelantarkan di rumah salah seorang dukun di Kabupaten Soppeng, Sulawesi Selatan, selama 11 bulan. Kasus itu menghebohkan warga setempat. Tapi kini kasus penelantaran mayat itu mulai terungkap ketika keluarga si mayat melaporkan kasus tersebut ke Polres Soppeng.
Kejadian ini berawal saat mayat yang diketahui bernama Hajah Asma (40) berobat ke dukun bernama Marhabang (41) untuk penyembuhan penyakit yang dideritanya sekitar bulan September 2013 silam. Tapi pengobatan itu tidak menunjukkan perubahan pada penyakit yang diderita. Tidak lama berobat ke rumah dukun di Lingkungan Mangkawani, Kelurahan Bila, Kecamatan Lalabata, Kabupaten Soppeng, Sulawesi Selatan, Asma justru meninggal.
Setelah mengetahui Ibunya meninggal, keluarga termasuk anaknya bernama Irma dan haji Lunrung justru tidak lekas mengubur jenazah sang ibu. Keluarga yang juga menjaga Asma justru membiarkan jenazah di rumah dukun lantaran mereka percaya bahwa jenazah sang ibu kelak akan hidup kembali.
-
Bagaimana mayat itu ditemukan? 'Awalnya saksi melintas di jalan tersebut, saksi menemukan bungkusan kasur yang menghalangi jalan,' kata Kapolresta Tangerang Kombes Pol Baktiar Joko Mujiono di Tangerang.
-
Bagaimana mayat tersebut ditemukan? Awalnya pekerja bangunan yang sedang membongkar taman kosong di sebuah ruko menemukan karung goni yang sebagian tertanam di dalam tanah. Tetapi saat ditarik dari posisinya ternyata berisi tulang belulang diduga kepala manusia.
-
Kapan mayat tersebut ditemukan? Tulang belulang ditemukan di posisi sepanjang pagar taman dengan lebar 40 cm dan kedalaman tinggi 40 cm. Para pekerja pun langsung melaporkan temuan tersebut ke Polisi. 'Di situ ditemukan karung goni, kemudian ditarik dan ternyata berisi tengkorak kepala manusia,' kata Hariyadi, pekerja bangunan, Kamis (14/3).
-
Di mana mayat tersebut ditemukan? Kerangka mayat terbungkus karung goni ditemukan oleh para pekerja bangunan di Kawasan Jalan Simpang Galunggung Kota Malang.
-
Di mana mayat ditemukan? Mayat tersebut diduga merupakan korban pembunuhan lantaran terdapat luka-luka di tubuhnya. Mayat pertama kali ditemukan oleh petugas kehutanan, Suyitono.
Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah (Polda) Sulsel, Komisaris Besar Endi Sutendi membenarkan peristiwa tersebut. Dia mengatakan, ketika Asma mengembuskan napas terakhirnya sang dukun sedang tidak berada tempat.
"Waktu ibunya meninggal si dukun tidak ada di tempat, setelah meninggal keluarga tidak mengambil jenazah dan menganggap arwah sang ibu akan kembali hidup tapi tanpa sepengetahuan sang dukun," katanya saat dikonfirmasi merdeka.com, kamis (7/8).
Peristiwa yang menggegerkan warga Kabupaten Soppeng, Sulawesi Selatan, itu akhirnya terendus setelah keluarga lainnya menanyakan kondisi Asma ke keluarga yang menunggu Asma di rumah dukun. Ketika keluarga menyatroni rumah dukun, ternyata Asma sudah tidak bernyawa dan sudah dibiarkan selama 11 bulan dengan kondisi tinggal tengkorak, tulang belulang dan rambut.
Laporan terkait kejadian langka ini dilaporkan senin (4/7) kemarin ke Polres Soppeng. Hingga saat ini kepolisian setempat masih melakukan pemeriksaan lebih lanjut terhadap keluarga dan dukun yang menyembunyikan mayat Asma. Sementara jenazah hj Asma saat ini sudah dikebumikan di Bone.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berangkat dari rasa curiga itu kemudian tetangga meminta Jafar untuk mengecek rumah tersebut. Jafar melakukan pengecekan bersama Ketua RT.
Baca SelengkapnyaPetugas ekspedisi tidak melaporkan kepada satpam perumahan karena menduga aroma busuk itu bau bangkai binatang.
Baca SelengkapnyaJasad sang bayi disimpan sang ayah di dalam kulkas karena syok mengetahui anaknya meninggal dunia sementara istrinya juga harus menjalani pengobatan.
Baca SelengkapnyaPeristiwa ini memilukan ini terjadi di sebuah rumah yang ada di Jalan Raung RT 4, RW 3, Kelurahan Singotrunan, Banyuwangi.
Baca SelengkapnyaBetapa terkejutnya mereka saat masuk ke dalam bangunan. Ternyata, ada kerangka manusia terdiri dari tengkorak kepala, tulang tangan, kaki dan badan.
Baca SelengkapnyaBalita berjenis kelamin perempuan berusia 3 dan balita 4 tahun laki-laki itu saat ini dititipkan di rumah singgah.
Baca SelengkapnyaKondisi dua balita yang ayahnya simpan jasad bayi dalam freezer.
Baca SelengkapnyaNamun polisi belum dapat menyebutkan mengenai penyebab kematian ibu dan anak tersebut.
Baca SelengkapnyaSeorang ibu dan anak di Kota Palembang meninggal secara mengenaskan.
Baca SelengkapnyaMayat itu ditemukan telungkup di sebuah pekuburan tempat ratusan orang telah dikuburkan selama berabad-abad.
Baca SelengkapnyaCerita Sutrisno Dua Hari Pakai Air dari Toren Berisi Mayat untuk Mandi dan Mencuci
Baca SelengkapnyaKematian ibu dan anak tinggal tulang itu baru diketahui warga setempat setelah kurang lebih satu bulan.
Baca Selengkapnya