Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ziarah ke makam Kiai Zainal Mustafa, Dedi Mulyadi dapat ilham bangun diorama

Ziarah ke makam Kiai Zainal Mustafa, Dedi Mulyadi dapat ilham bangun diorama Dedi Mulyadi. ©2018 Merdeka.com

Merdeka.com - Calon Wakil Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi berkunjung ke Kabupaten Tasikmalaya. Dalam kesempatan tersebut, dia berziarah ke makam salah satu Pahlawan Pergerakan Nasional, Kiai Haji Zainal Mustafa di kabupaten itu.

Makam salah satu pejuang Islam pertama di Jawa Barat itu terletak di Desa Sukamanah, Kecamatan Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya.

Berdasarkan informasi, Kiai Zainal Mustafa sangat getol menyuarakan perlawanan terhadap penjajah baik Belanda maupun Jepang. Dia tidak segan menyulut semangat perlawanan umat melalui khotbah sebelum Salat Jumat.

Atas hal ini, dirinya kerap menerima intimidasi dari penjajah maupun pribumi yang pro penjajah. Saat periode penjajahan Jepang, bersama Kiai Ruhiat dari Pesantren Cipasung, Kiai Zainal Mustafa menolak melakukan Seikerei. Istilah terakhir ini memiliki arti sikap hormat kepada Dewa Matahari dengan cara membungkukan badan ke arah matahari terbit.

Tak ayal penolakan ini membuat murka penjajah Jepang kepadanya. Dia dipanggil oleh pihak penjajah namun menolak dengan tegas. Keributan akhirnya pecah antara para santri Pesantren Sukamanah dengan tentara Jepang pada 25 Februari 1944.

Kiai yang memiliki nama kecil Hudaeni itu akhirnya tewas diterjang peluru algojo Jepang pada 25 Oktober 1944. Dia dihukum mati di penjara Ancol, Jakarta.

Sebelum dijatuhi hukuman mati, kiai kharismatik itu dipenjarakan bersama 23 orang santrinya di penjara tersebut. Ratusan santrinya yang lain ditahan di penjara Kabupaten Tasikmalaya.

Keberadaan makam Kiai Zainal Mustafa baru diketahui pada 25 Agustus 1973 di kompleks makam tentara Belanda di sekitar penjara Ancol.

Salah seorang santrinya, Kolonel Syarif Hidayat memindahkan makam Kiai Zainal Mustafa bersama 23 santrinya ke Sukamanah, lokasi Dedi Mulyadi berziarah.

Menurut Dedi Mulyadi, heroisme yang dikobarkan oleh Kiai Zainal Mustafa tidak boleh hilang ditelan zaman. Usai berziarah, dia mengatakan harus dibangun Museum Digital untuk mengenang perjuangan sang kiai membela tanah air.

"Namanya Diorama Kiai Haji Zainal Mustafa. Fungsinya, bisa untuk wisata religi kemudian juga warga masyarakat bisa mempelajari setiap fase perjuangan yang sudah beliau lakukan. Beliau berjuang untuk orang Tasikmalaya, untuk orang Jawa Barat, juga untuk Indonesia," katanya.

Sebagai kader Nahdlatul Ulama, Dedi Mulyadi tidak berziarah sendirian. Dia didampingi oleh Ketua Pengurus Cabang Nadlatul Ulama Kabupaten Tasikmalaya, Kiai Atam Rusytam. Selain itu, Pimpinan Pondok Pesantren Sukamanah Kiai Acep Tohir juga turut serta.

Untuk diketahui, Pesantren Sukamanah sempat ditutup oleh Jepang akibat perlawanan Kiai Zainal Mustafa.

Dedi Mulyadi menjelaskan bahwa spirit yang sudah diterapkan oleh Kiai Zainal Mustafa wajib diteladani. Spirit tersebut selain merupakan nilai tauhid juga menjadi nilai teladan kebangsaan.

"Kiai Zainal Mustafa telah mengajarkan kita agar tetap menegakan kepala di hadapan bangsa lain. Ini teladan bagi generasi saat ini," kata Dedi di hadapan dua kiai khos Tasikmalaya itu.

Tak pelak, gagasan tersebut mengundang komentar dari Ketua PCNU Kabupaten Tasikmalaya, Kiai Atam Rusytam. Dia mengatakan karakter kiai kampung masa lalu dan masa kini memang selalu menjunjung tinggi nilai kebangsaan.

"Benar kata Kang Dedi. Ada nilai kebangsaan yang disyiarkan oleh kiai kampung masa lalu bahkan sampai hari ini. Jadi memang harus diteladani," pungkasnya. (mdk/eko)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
5 Fakta Makam Sunan Kalijaga di Tuban, Satu Lokasi dengan Istri hingga Adik Ipar
5 Fakta Makam Sunan Kalijaga di Tuban, Satu Lokasi dengan Istri hingga Adik Ipar

Sebagian masyarakat yakin makam Sunan Kalijaga ada di Kadilangu Demak, tapi ada juga yang yakin makam sesungguhnya Sunan Kalijaga ada di Tuban.

Baca Selengkapnya
Menguak Fakta Makam Kuno Misterius di Sukoharjo, Diduga Sudah Ada Sejak Zaman Kerajaan Demak
Menguak Fakta Makam Kuno Misterius di Sukoharjo, Diduga Sudah Ada Sejak Zaman Kerajaan Demak

banyak dari makam di kompleks makam kuno itu yang berasal dari tahun 1400-an akhir hingga 1500-an awal.

Baca Selengkapnya
Kisah Syekh Mudzakir Ulama Asal Demak, Makamnya di Tengah Laut
Kisah Syekh Mudzakir Ulama Asal Demak, Makamnya di Tengah Laut

Banyak orang berziarah ke makam Syekh Mudzakir yang terapung di kawasan Pantai Sayung, Demak.

Baca Selengkapnya
Jadi Masjid Tertua di Padang Sidempuan, Ini Keunikan Masjid Syekh Zainal Abidin
Jadi Masjid Tertua di Padang Sidempuan, Ini Keunikan Masjid Syekh Zainal Abidin

Masjid ini memiliki gaya arsitektur Arab yang dipadu dengan Jawa.

Baca Selengkapnya
7 Ulama yang Berjasa Besar Sebarkan Ajaran Islam di Sidoarjo, Makamnya Berbaur dengan Warga Biasa
7 Ulama yang Berjasa Besar Sebarkan Ajaran Islam di Sidoarjo, Makamnya Berbaur dengan Warga Biasa

Makam para ulama ini terletak di pemakaman umum desa.

Baca Selengkapnya
Nilai-Nilai Tradisi Mando’a Pusaro, Ziarah ke Makam Tuanku Madinah oleh Masyarakat Padang Pariaman
Nilai-Nilai Tradisi Mando’a Pusaro, Ziarah ke Makam Tuanku Madinah oleh Masyarakat Padang Pariaman

Tradisi Mando’a Pusaro merupakan tradisi ziarah ke makam Tuanku Madinah yang dilakukan oleh masyarakat Padang Pariaman.

Baca Selengkapnya
Sosok KH Zainal Mustafa, Pemimpin Pergerakan Lawan Penjajah di Jawa Barat
Sosok KH Zainal Mustafa, Pemimpin Pergerakan Lawan Penjajah di Jawa Barat

Dalam setiap ceramah dan khotbahnya, ia selalu menentang kebijakan politik Belanda.

Baca Selengkapnya
Kisah Syekh Nurjati, Jadi Penyebar Agama Islam Pertama di Tanah Sunda Keturunan Nabi Muhammad SAW
Kisah Syekh Nurjati, Jadi Penyebar Agama Islam Pertama di Tanah Sunda Keturunan Nabi Muhammad SAW

Sosoknya cukup berpengaruh dalam perkembangan Agama Islam di Cirebon

Baca Selengkapnya
Mengenal Desa Wisata Leuwimunding yang Baru Diresmikan Kemenparekraf, Ada Makam Pendiri Nahdlatul Ulama
Mengenal Desa Wisata Leuwimunding yang Baru Diresmikan Kemenparekraf, Ada Makam Pendiri Nahdlatul Ulama

Di Kecamatan Leuwimunding terdapat 12 pesantren, 16 masjid, dan juga 378 musala sebagai penunjang destinasi religi

Baca Selengkapnya
Mengunjungi Situ Wanayasa Purwakarta yang Asri, di Tengahnya Ternyata Ada Makam Kiai Terkemuka
Mengunjungi Situ Wanayasa Purwakarta yang Asri, di Tengahnya Ternyata Ada Makam Kiai Terkemuka

Ulama tersebut juga sempat mendirikan pesantren di Purwakarta

Baca Selengkapnya
Melihat Jejak Sunan Kalijaga di Cirebon, Ada Banyak Kera sampai Sumur Tua
Melihat Jejak Sunan Kalijaga di Cirebon, Ada Banyak Kera sampai Sumur Tua

Di masa silam Sunan Kalijaga pernah aktif berdakwah di Cirebon dan meninggalkan petilasan sekitar 1 kilometer dari terminal Harjamukti.

Baca Selengkapnya
Napak Tilas Kejayaan Islam Cirebon di Desa Astana, Ada Makam Sunan Gunung Jati dan Keraton Pertama
Napak Tilas Kejayaan Islam Cirebon di Desa Astana, Ada Makam Sunan Gunung Jati dan Keraton Pertama

Di Desa Astana, peninggalan kejayaan Islam era lampau masih bisa dilihat seperti makam Sunan Gunung Jati, Petilasan Syekh Datul Kahfi, sampai Keraton Pakungwati

Baca Selengkapnya