4 Alasan Ahok keluar dari Gerindra
Merdeka.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) memutuskan mundur dari Partai Gerindra. Ahok mengaku sudah membuat surat pengunduran diri dan akan dikirim ke DPP Gerindra hari ini.
"Makanya saya juga akan menyiapkan surat untuk mengajukan berhenti sebagai kader Partai Gerindra. Saya lagi siapkan hari ini surat pengunduran diri untuk keluar," kata Ahok saat ditemui di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (10/9).
Meski menyatakan keluar dari Gerindra, Ahok tak akan bergabung dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Ahok mengaku tak akan masuk parpol hingga akhir jabatan di DKI.
-
Bagaimana cara pejabat senior kemlu AS menyampaikan pengunduran dirinya? Ia mengatakan yakin laporan di atas 'salah dalam menyimpulkan bahwa Israel tidak menghalangi bantuan kemanusiaan ke Gaza,' menurut para pejabat yang membaca suratnya.'
-
Siapa yang harus mengundurkan diri? Ketua KPU RI Hasyim Asy'ari menegaskan, anggota dewan yang terpilih harus mengundurkan diri apabila ditetapkan sebagai calon kepala daerah.
-
Bagaimana caleg terpilih mengajukan pengunduran diri? 'Syarat atau dokumen yang diperlukan yang dipersyaratkan adalah serahkan dokumen paling lambat 5 hari setelah penetapan paslon. Berupa surat pengajuan diri sebagai anggota DPR DPD dan DPRD terpilih,' jelas dia.
-
Bagaimana kamu menyampaikan resign? Dengan berat hati saya mengajukan pengunduran diri dari posisi saya saat ini.
-
Siapa yang pamit dari jabatannya? Momen perpisahan usai menjabat selama lima tahun dibagikan Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum.Pria yang kerap disapa Kang Uu ini terlihat melakukan kegiatan botram bareng warga di pedesaan Sukabumi, Jawa Barat.
-
Siapa yang membuat surat pernyataan? Yang bertanda tangan di bawah ini :Nama : Anton SyahputraNISN : 88765463544578Kelas : XI IPS – 3Sekolah : SMA Negeri 1 MedanAlamat : Jl. Amal No. 123, Medan Dengan ini menyatakan mengakui kesalahan yang sudah saya lakukan berupa absen sekolah selama 5 hari berturut – turut tanpa pemberitahuan, terhitung dari tanggal 15 Februari 2020 s/d 19 Februari 2020.
"Saya tidak akan masuk ke PDIP," tegas Ahok.
Ahok memiliki sejumlah alasan untuk keluar dari Gerindra. Berikut seperti dirangkum merdeka.com.
Ahok tak setuju usul Gerindra kepala daerah dipilih DPRD
Ahok tak setuju dengan kemauan Gerindra soal kepala daerah dipilih oleh DPRD. Menurut Ahok jika dipilih DPRD, kepala daerah bertanggungjawab kepada DPRD bukan rakyat langsung.Menurutnya, pemilihan langsung oleh rakyat dan melalui DPRD berbeda. Sebab, melalui pemilihan langsung semua orang memiliki kesempatan untuk menjadi kepala daerah."Kesempatan orang jujur ada kesempatan terpilih asal rekam jejak. (Kalau pemilihan lewat DPRD) Kami dipilih karena rekam jejak kami di DPRD. Jokowi juga sama, tak akan terpilih wali kota Solo kalau lewat DPRD," kata Ahok saat ditemui di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (10/9).
Ahok nilai Gerindra sudah tak sejalan dengan perjuangannya
Keputusan Ahok sudah bulat untuk keluar dari Gerindra. Ahok tak sepakat dengan sikap partai besutan Prabowo Subianto itu yang mau agar kepala daerah dipilih melalui DPRD.Ahok mengaku akan mengirimkan surat pengunduran diri ke DPP Gerindra. Ahok menilai Gerindra sudah tak lagi sesuai dengan perjuangannya."Ya hari ini saya akan siapkan suratnya kirim ke DPP (Gerindra) untuk nyatakan keluar dari partai Gerindra. Karena bagi saya partai Gerindra sudah tidak sesuai dengan perjuangan saya untuk memberikan rakyat sebuah pilihan terbaik," kata Ahok saat ditemui di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (10/9).
Ahok sudah tak bisa menaati keputusan Gerindra
Ahok menyatakan sebagai kader partai memang sepatutnya mentaati keputusan partai. Karena merasa berseberangan dengan keputusan partai, Ahok lantas siap mundur sebagai konsekuensi."Sekarang begitu sampai posisi hari ini, bagi saya sebagai anggota partai dalam AD/ART Anda harus taat kepada seluruh keputusan parpol. Kalau Anda tidak bisa mentaati keputusan parpol ya Anda harus keluar. Itu konsekuensi dari politik. Bagi saya, secara nurani saya untuk apa saya ada di parpol. Kalau dipilih DPRD tiap tahun kita harus tanggung jawab sama DPRD," kata Ahok saat ditemui di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (10/9)."Dulu kenapa tertarik masuk Gerindra, karena ini kesempatan bahwa pilihan rakyat dan DPRD itu beda. Kesempatan orang jujur ada kesempatan terpilih asal rekam jejak. Kami dipilih karena rekam jejak kami di DPRD kan," jelasnya.
Ahok sebut Gerindra langgar perjanjian
Ahok membantah dirinya tidak tahu berterima kasih pada Partai Gerindra. Seperti diketahui, Ahok menjadi wagub DKI setelah dicalonkan oleh Partai Gerindra bersama PDIP."Jadi kalau bilang enggak terima kasih, saya sudah kampanye buat semua kok. Saya enggak akan bertahan di Gerindra kalau Anda enggak ubah konsekuensi Anda. Anda yang melanggar perjanjian dengan saya," kata Ahok di Balai Kota Jakarta, Rabu (10/9).Ahok mengatakan arah politik Partai Gerindra sudah tak sejalan dengan dirinya. "Dulu Anda mengiming-iming saya, kita harus jadi model di Jakarta, model bahwa masih ada pejabat publik yang jujur dan kerja keras dari pagi sampai malam dan tidak korupsi," ujarnya.Dia tidak ingin koalisi yang dibangun oleh Partai Gerindra untuk mengejar jabatan termasuk rencana koalisi Merah Putih satu suara soal RUU Pilkada. "Kita tidak mau koalisi hanya untuk kepentingan mau dapatin jabatan. Kami ini mau kerja," katanya.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ahok menyebutkan pengunduran diri ini terkait dengan dukungannya terhadap pasangan calon presiden-wakil presiden Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.
Baca SelengkapnyaAhok mengundurkan diri karena ingin fokus mengampanyekan pasangan capres dan cawapres nomor urut 03, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.
Baca SelengkapnyaAhok sudah mengundurkan diri dari posisi Komisaris Utama PT Pertamina per tanggal 2 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaAhok memutuskan mundur dari Komisaris Utama Pertamina untuk kampanye Ganjar
Baca SelengkapnyaMenurut Erick, langkah Ahok sama dengan keputusan Mahfud MD yang mundur sebagai Menko Polhukam.
Baca SelengkapnyaPDIP Tak Arahkan Ahok untuk Mundur dari Komisaris Utama Pertamina
Baca SelengkapnyaAhok pun juga pernah dihubungi Jusuf Hamka untuk membahas Pilkada DKI Jakarta 2024.
Baca SelengkapnyaAhok mundur dari Komisaris Utama Pertamina pada masa kampanye Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaAirlangga Hartarto mundur sebagai Ketua Umum Partai Golkar. Langkah ini diikuti Jusuf Hamka juga mengundurkan diri dari posisinya di Dewan Penasihat.
Baca SelengkapnyaAhok mundur karena ingin mengkampanyekan pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.
Baca SelengkapnyaMenurut Kaesang, pengunduran diri Ahok dari Komut Pertamina merupakan hal biasa.
Baca SelengkapnyaJusuf Hamka mengaku mempunyai empat alasan mundur dari Partai Golkar.
Baca Selengkapnya