5 Tanda perlawanan Anas terhadap SBY
Merdeka.com - Kursi Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum kembali digoyang, setelah hasil survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) menunjukkan elektabilitas Demokrat anjlok, yakni 8 persen.
Para elite Demokrat menuding anjloknya elektabilitas Demokrat akibat kerap disebut-sebutnya nama Anas Urbaningrum dalam kasus dugaan korupsi Hambalang. Mereka kemudian meminta Ketua Dewan Pembina sekaligus Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) segera turun tangan menyelamatkan partai berlambang Mercy itu.
Sepulangnya dari kunjungan keluar negeri dan umroh di Tanah Suci, SBY langsung memanggil sejumlah elite Demokrat ke Cikeas, Kamis (7/2). SBY meminta laporan dari kader Demokrat yang duduk di kabinet soal kondisi terkini partai.
-
Kenapa Anies Baswedan menyerahkan keputusan hak angket ke pimpinan partai? Sementara, Anies Baswedan mengatakan menyerahkan keputusan terkait hak angket kepada pimpinan partai politik.
-
Siapa yang Anas Urbaningrum sebutkan sebagai bacapres? “Kan belum ada yang betul-betul jadi, semuanya masih berproses. Bacapres A misalnya masih berproses koalisinnya, Bacapres B juga masih berproses, Bacapres C juga begitu,“ terang Anas.
-
Kenapa NasDem prioritaskan Anies di Pilgub Jakarta? NasDem akan mengusung Anies Baswedan di Pilgub Jakarta 2024. Bahkan, Anies dianggap menjadi tokoh prioritas untuk diusung pada Pilkada yang digelar November mendatang.
-
Kapan PKS umumkan Anies-Sohibul? 'Dewan Pimpinan Tingkat Pusat (DPTP) PKS pada rapatnya di hari Kamis, 20 Juni 2024 telah memutuskan mengusung Bapak Anies Rasyid Baswedan sebagai Bakal Calon Gubernur dan Bapak Mohamad Sohibul Iman sebagai Bakal Calon Wakil Gubernur pada Pilkada DKI Jakarta tahun 2024,' kata Syaikhu.
-
Kenapa Anies memilih Yusuf Martak? Selain Yusuf Martak, Wakil Kapten Timnas Pemenangan AMIN lainnya adalah Kiai Haji Nasirul Mahasin atau Gus Mahasin pengasuh Ponpes Tahfidzul Quran, Narukan, Rembang.
-
Apa nama partai yang dibentuk Anies Baswedan? Sampai saat ini Anies belum mengumumkan nama partai yang akan didirikannya.
SBY kemudian menggelar rapat dengan para elite Demokrat, termasuk Anas Urbaningrum, di Cikeas, Jumat (8/2) malam. Usai rapat, SBY mengumumkan mengambil alih tampuk komando partai. SBY berdalih memberi Anas kesempatan agar lebih konsen mengurusi kasus dugaan korupsi yang menyeret-nyeret namanya.
Hal itu merupakan salah satu poin dari delapan solusi SBY untuk menyelamatkan Demokrat. SBY kemudian mewajibkan elite Demokrat untuk menandatangani 10 poin dalam Pakta Integritas. Namun, saat penandatanganan, Minggu (10/2) malam di Cikeas, Anas tak hadir.
Anas juga memberi sinyal perlawanan terhadap keputusan tersebut.
Anas tegaskan masih ketua umum Partai Demokrat
Selang satu hari Ketua Dewan Pembina sekaligus Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengumumkan mengambil alih komando Partai Demokrat, Anas Urbaningrum langsung bereaksi. Anas menegaskan masih menjadi ketua umum partai berlambang Mercy itu.Oleh karena itu, Anas tetap menjalankan tugas seperti biasa. "Saya sampai saat ini masih Ketua Umum Partai Demokrat dan menjalankan tugas seperti biasa," kata Anas di sela-sela acara pelantikan DPAC Partai Demokrat Kabupaten Lebak di Rangkasbitung, Sabtu (9/2).Meski demikian, Anas tetap menilai tindakan penyelamatan oleh SBY itu untuk kebaikan partainya. Anas juga meminta publik tidak menghadap-hadapkan dia dengan SBY."Kami jangan sampai diadu-adu karena ini bagian ikhtiar demi Partai Demokrat ke depan makin baik," ujar Anas."Saya punya etika organisasi dan saya tidak mau berbicara ke luar untuk urusan internal partai," kata Anas.
Anas tak merasa dinonaktifkan sebagai ketua umum
Anas Urbaningrum tetap menjalankan aktivitasnya sebagai ketua umum Partai Demokrat setelah Ketua Dewan Pembina sekaligus Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengumumkan mengambil alih pucuk pimpinan partai. Anas tetap beraktivitas seperti biasa dan menghadiri kegiatan salah satu DPC Demokrat di Banten, Sabtu (9/2)."Hari ini mau ke Banten, ada kegiatan DPC di Banten," sahut Anas dari balik kaca mobilnya di kediamannya di Duren Sawit, Jakarta Timur.Anas menegaskan, dia tetap akan berpegang teguh terhadap AD/ART partai yang menjadi acuan semua kader Demokrat. "Ada poin (pidato SBY) sesuai dengan hirarki dan konstitusi partai. Jadi pegangannya ya konstitusi," tukasnya.Ketika ditanya apakah pidato SBY semalam berarti menonaktifkan posisinya sebagai ketua umum, Anas membantahnya. "Tidak ada."
Bela Anas, akar rumput Demokrat kritik SBY
Ketua DPC Cilacap Tridianto mengkritik keputusan SBY yang mengkebiri kewenangan Anas Urbaningrum. Dia menilai tindakan SBY otoriter dan sewenang-wenang."Saya mendukung langkah Pak SBY untuk bersih-bersih di Partai Demokrat, tapi saya tidak mendukung pak SBY selaku ketua majelis tinggi ambil alih tugas ketua umum. Karena itu sudah melanggar AD ART partai," jelas Tri kepada merdeka.com, Minggu (10/2).Dia menjelaskan, dalam AD ART pasal 13 Partai Demokrat tidak tertulis satu pun aturan yang mengatakan bahwa majelis tinggi berhak mengambil alih tugas dan kewenangan ketua umum."Di dalam AD ART pasal 13 jelas tidak ada kata-kata majelis tinggi bisa mengambil alih tugas ketua umum, ini sudah jelas sekali SBY sangat otoriter," imbuhnya.Tri berpendapat, untuk menaikkan citra dan elektabilitas partai Demokrat, bukanlah dengan cara mengambil alih kewenangan ketua umum. Melainkan dengan konsolidasi dan kerja keras bagi para kader Demokrat."Yang penting jangan menyalahi aturan dan melanggar AD ART partai karena kalau sampai melanggar tidak baik buat partai demokrat ke depan," tandasnya.
Tak hadiri penandatanganan Pakta Integritas
Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengundang elite dan seluruh Dewan Pimpinan Daerah (DPD) yang ada untuk hadir ke kediamannya di Cikeas, Bogor, Minggu (10/2) malam untuk menandatangani Pakta Integritas demi terciptanya kader yang bersih dari korupsi. Namun, dalam acara tersebut, Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum tidak hadir. Menurut SBY, Anas sudah diundang untuk hadir ke kediamannya.Namun, mantan ketua umum PB HMI itu tak bisa hadir karena sedang sakit. Pengamat politik dari Charta Politika, Arya Fernandez menilai, ketidakhadiran Anas sebagai bentuk perlawanan kepada SBY."Anas tidak datang menunjukkan sinyal ketidaksetujuan Anas," katanya kepada merdeka.com, Senin (11/2).
SBY langgar AD/ART Partai Demokrat
Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengambil alih tugas Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum. SBY meminta Anas fokus menghadapi masalah hukum yang sedang dia hadapi. Salah seorang kubu Anas menilai, langkah SBY tersebut telah melanggar AD/ART partai. Menurutnya, dalam Pasal 13 AD/ART Partai Demokrat, majelis tinggi tidak memiliki kewenangan untuk mengambil alih posisi ketua umum."Jadi tidak ada dalam pasal itu majelis tinggi mengambil alih tugas ketua umum, dan ini AD/ART sudah dilanggar oleh SBY," kata salah seorang loyalis Anas yang enggan disebutkan namanya saat berbincang-bincang dengan merdeka.com, Sabtu (9/2).Dia mengaku kecewa dengan langkah yang diambil oleh SBY. Jika AD/ART dilanggar, akan menjadi preseden buruk bagi partai."Jangan menyalahi aturan dan melanggar AD/ART partai, karena kalau sampai melanggar tidak baik buat Partai Demokrat ke depan," imbuh sumber tersebut.Menurutnya, saat ini Anas Urbaningrum masih kuat sebagai ketua umum. Karena semua DPD dan DPC tetap mendukung Anas. Secara konstitusi, Anas tetap kuat, karena dipilih secara konstitusional. (mdk/dan)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
SBY sempat diingatkan rekannya sebelum masuk Koalisi Perubahan dan mendukung Anies.
Baca SelengkapnyaKetua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono memimpin rapat darurat di Cikeas, Jumat 1 September 2023.
Baca SelengkapnyaDemokrat mendapatkan hikmah karena Anies akhirnya memutuskan meninggalkan AHY.
Baca SelengkapnyaPidato Anas nantinya bukan sebagai deklarasi perang terhadap Presiden Keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Katanya, Anas bukan orang yang pendendam.
Baca SelengkapnyaSBY menyinggung peribahasa musang berbulu domba ketika memberikan pernyataan terkait pengkhianatan Anies Baswedan yang memilih Cak Imin sebagai cawapresnya.
Baca SelengkapnyaKetua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono memimpin rapat darurat di Cikeas, Jumat 1 September 2023.
Baca SelengkapnyaAgus Harimurti Yudhoyono (AHY) dilantik sebagai Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR) pada hari Rabu (21/02) lalu
Baca SelengkapnyaPesan yang kedua yakni, kader merasa bahwa Partai Demokrat diprank oleh musang berbulu domba. Dia pun mengaku tertegun dengan kalimat itu.
Baca SelengkapnyaApakah SBY terkena karma akibat peristiwa 2009? Cek faktanya
Baca SelengkapnyaMuncul melalui pesan video, Anies mengajak relawannya tetap solid menghadapi Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaKetua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengaku masih bersukur. Meskipun, ditelikung oleh Anies Baswedan.
Baca SelengkapnyaSBY meminta kader Demokrat itu tidak bicara dan mendengarkan arahan penting darinya.
Baca Selengkapnya