Amini pernyataan Jokowi, Politisi PPP usul format ulang pembuatan UU
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo alias Jokowi tidak habis pikir dengan tingkah para anggota DPR kerap ngotot bikin banyak undang-undang. Kondisi ini membuat DPR seolah hanya mengejar kuantitas dibanding kualitas undang-undangnya.
Menanggapi hal tersebut, anggota fraksi PPP Achmad Dimyati Natakusumah mengamini apa yang disampaikan Presiden Jokowi. Kata Dimyati, diperlukan format ulang dalam pembuatan Undang-Undang di DPR.
"Yang sebetulnya kalau mau dilakukan format, sistemnya jangan seperti sekarang. Bentuk legislasi jangan ditebal-tebal, sesuai kebutuhan aja," ujar dia di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (30/3).
-
Apa tren terbaru di kabinet Jokowi? Presiden Joko Widodo kembali melakukan reshuffle menteri dan wakil menteri hari ini Senin (17/7).
-
Aturan apa yang dikeluarkan Presiden Jokowi terkait PNS? Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah mengeluarkan aturan tentang penyesuaian tata cara kerja baru bagi PNS.
-
Apa yang Jokowi ajak untuk ditanggulangi? 'Selain itu kejahatan maritim juga harus kita tanggulangi seperti perompakan, penyelundupan manusia, narkotika, dan juga ilegal unregulated unreported IUU Fishing,'
-
Apa yang dipesan Jokowi ke TNI-Polri? 'TNI Polri harus berani masuk ke hal-hal yang berkaitan dengan teknologi. Pesawat tempur perlu, iya. Tank perlu, iya. Tapi hati-hati juga dengan drone.' kata Jokowi.
-
Bagaimana Jokowi ingin UU Perampasan Aset dikawal? 'Terakhir saya titip upayakan maksimal penyelamatan dan pengembalian uang negara sehingga perampasan aset menjadi penting untuk kita kawal bersama,' ucap Jokowi.
-
Bagaimana Jokowi menyampaikan pesan dalam kata-kata lucu nya? “Karena ia percaya sumber daya planet bumi terbatas. Akan tetapi, ternyata Thanos keliru.“
Anggota Komisi I DPR ini mengaku bila selama ini draft Undang-Undang terkesan tebal sehingga menyebabkan besarnya anggaran. Oleh karena itu, dia menyarankan Badan Legislasi (Baleg) DPR perlu merevisi aturan penyusunan Undang-Undang.
"Produk UU kita terlalu banyak ke kiri dan ke kanan, banyak rujukan. Sudah, UU konkret aja, misal UU tentang pers ya konkret aja soal pers. Jangan bicara lagi ulang lagi diatur di UU tempat lain," jelasnya.
Lebih lanjut, Politisi PPP itu mengkritik koleganya agar tak mementingkan banyaknya pasal dalam Undang-Undang. Tetapi lebih fokus pada tujuan yang dimaksud dalam pembuatan UU.
"Kita kalau bikin legislasi itu tebal-tebal sehingga costnya tinggi. Seolah-olah itu buat biaya tetap jadi lebih mahal. Kadang-kadang pasal demi pasal sama jadi tentatif, enggak usahlah diulang-ulang," ucap Dimyati.
"Saya selalu katakan ngapain bikin pasal banyak? Seolah-olah pasal banyak itu prestasi. Jangan dipikir itu prestasi. Pasalnya jangan banyak. Selesaikan, ketok," tandasnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Paulus Widiyanto, anggota Komisi I DPR RI Periode 2004-2009 menyatakan penyesalannya.
Baca SelengkapnyaTimnas AMIN merespons pernyataan Kapolri Jendral Listyo Sigit Prabowo soal pemimpin pengganti Presiden Jokowi harus melanjutkan
Baca Selengkapnya"menurut saya sebaiknya proses itu setelah setelah ya setelah Pemilu," kata Jokowi
Baca Selengkapnya"Merubah banyak undang-undang sebelum berkuasa adalah ciri awal otoritarian di negara otoriter," kata Gilbert
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi meminta agar aplikasi kementerian/lembaga disederhanakan.
Baca SelengkapnyaPDIP menilai dengan bertambahnya jumlah kementerian artinya menambah jumlah anggaran atau tidak efisien.
Baca SelengkapnyaSaat ini, KPU tinggal meunggu hasil dari rencana revisi Undang-Undang politik melalui Omnibus Law.
Baca SelengkapnyaDPR menampung usulan pembentukan undang-undang (UU) sapu jagat atau Omnibus Law Politik.
Baca SelengkapnyaJokowi buka suara soal mengenai perubahan Undang-Undang Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres).
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi buka suara mengenai rapat baleg DPR RI yang disorot karena diduga untuk menganulir putusan Mahkamah Konstitusi (MK) tentang UU Pilkada
Baca SelengkapnyaSampai Tanya Puan, Megawati Heran Revisi UU MK Dikebut saat DPR Reses
Baca SelengkapnyaMegawati mengatakan, seharusnya putusan MK tidak dipertentangkan.
Baca Selengkapnya