Andi Arief dipanggil ke rumah SBY, diduga terkait mahar Sandi Rp 500 miliar
Merdeka.com - Sekretaris Jendral Demokrat Hinca Panjaitan mengaku akan panggil Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Andi Arief untuk membahas terkait sindiran keras pada Ketum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, terkait dipilihnya Sandiaga Uno sebagai cawapres. Dia juga menyebut Sandi telah membayar mahar Rp 500 M agar partai koalisi Prabowo sepakat menerima namanya.
"Nanti aku omongin dulu deh. Mudah-mudahan nanti ketemu. Saya belum ketemu dia sejak kemarin," kata Hinca sebelum bertemu SBY di kediaman SBY, Mega Kuningan, Jakarta Selatan, Sabtu (11/8).
Dia menjelaskan semenjak pertemuan pada Rabu, 8 Agustus 2018 tidak pernah bertemu kembali. Kemudian dia juga berjanji akan segera bertemu Andi untuk membicarakan hal tersebut. "Iyaa segera," kata Hinca.
-
Siapa ajudan Prabowo Subianto? Pada masa kampanye pilpres beberapa waktu lalu nama Mayor Teddy mendadak naik daun. Ia diketahui merupakan abdi negara yang bertugas sebagai ajudan pribadi Prabowo Subianto. Selain Mayor Teddy, sosok Rajif Sutirto juga ikut viral di masa kampanye pilpres beberapa waktu lalu. Laki-laki yang bertugas sebagai Komponen Cadangan (KC) TNI ini juga menjadi ajudan pribadi Prabowo Subianto bersama Mayor Teddy.
-
Kenapa Prabowo minta bantuan Demokrat? AHY mengungkapkan Prabowo memberikan tugas khusus kepada Demokrat untuk bisa memenangkan dirinya di Jawa Timur.
-
Mengapa Riza Patria sebut Prabowo-Sandi? Riza juga meminta para caleg memetakan kekuatan untuk disinergikan. Di sinilah mantan Wakil Gubernur DKI itu menyebut nama Prabowo-Sandi. 'Sayap-sayap caleg-caleg kita juga terpenting petakan dan kita sinergikan, karena kerja-kerja caleg ini lebih terukur, dirasakan keberadaannya di masyarakat untuk memenangkan Prabowo-Sandi, maksud saya Prabowo-Gibran,' tuturnya.
-
Siapa yang salah sebut Prabowo-Sandi? Ketua DPD Partai Gerindra DKI Jakarta Ahmad Riza Patria keselip lidah dengan menyebut nama pasangan Prabowo-Sandi.
-
Bagaimana Prabowo meminta panitia untuk membantu? 'Jangan dipaksa, kalau terlalu panas, keluar. Dibantu. Panitia, izin minta disiram air, bisa?' ungkap Prabowo.
Namun selang beberapa menit setelah Hinca masuk ke kediaman SBY, Andi Arief pun muncul menggunakan taxi. Dia mengenakan kemeja putih dan celana jeans.
Ketika ditanya oleh awak media terkait sindirannya kepada Prabowo terkait mahar, Andi pun menghindar seribu langkah menuju rumah SBY.
"Nanti dulu ya," kata Andi sambil mengarahkan tangan ke arah rumah SBY. (mdk/ded)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
JPU KPK mendakwa Andhi Pramono menerima gratifikasi senilai total Rp58,9 miliar dari sejumlah pihak terkait pengurusan kepabeanan impor.
Baca SelengkapnyaPenyitaan berkaitan dengan penyidikan kasus dugaan penerimaan gratifikasi dan tindak pidana pencucian uang (TPPU).
Baca SelengkapnyaDari rekomendasi dan tindakan makelar yang dilakukannya, Andhi diduga menerima imbalan sejumlah uang dalam bentuk fee.
Baca SelengkapnyaPenerimaan gratifikasi tersebut diterima Andhi secara langsung dan melalui rekening bank atas nama pribadi maupun atas nama orang lain.
Baca SelengkapnyaKasus tersebut bermula dari KPK mengembangkan kasus dugaan suap proyek di Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Penajam Paser Utara yang menjerat Abdul Gafur Masud.
Baca SelengkapnyaAndhi menggunakan mata uang asing dalam menerima gratifikasi.
Baca SelengkapnyaPopularitas Erwin Aksa diraih usai mengungkap utang Anies Baswedan senilai Rp50 miliar kepada Sandiaga Uno.
Baca SelengkapnyaAlex menyebut Andhi Pramono menjadi makelar barang di luar negeri dan memberi karpet merah kepada pengusaha yang bergerak di bidang ekspor-impor.
Baca SelengkapnyaKPK memeriksa Nurlina Burhanuddin, istri dari mantan Kepala Bea Cukai Makassar Andhi Pramono pada Jumat.
Baca SelengkapnyaKarena tidak punya saksi tidak memenuhi permintaan uang tersebut.
Baca SelengkapnyaKepala Basarnas Marsekal Muda TNI Henri Alfiandi diduga menerima suap Rp88,3 miliar.
Baca SelengkapnyaSegala cara dilakukan Andhi Pramono buat sembunyikan duit hasil gratifikasi.
Baca Selengkapnya