Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Berebut Suara Generasi Z di Pemilu 2024

Berebut Suara Generasi Z di Pemilu 2024 Citayam Fashion Week. ©2022 Merdeka.com

Merdeka.com - Peneliti Litbang Kompas, Toto Suryaningtyas menilai, akan terjadi kenaikan yang signifikan pemilih muda pada Pemilu 2024. Menurut dia, kelompok milenial dan generasi Z atau centennial dan milenial, mengalami perkembangan pesat dua kali lipat pada Pemilu 2024 mendatang.

"Mereka menunjukan angka yang fantastis, yaitu menyumbang 60 persen suara dari total pemilih yang terdaftar," ujar Toto dalam sebuah diskusi yang digelar Lembaga Kajian Opini Publik (LKOP), dikutip Selasa (29/11).

Berita terbaru Pemilu 2024 selengkapnya di Liputan6.com

Toto mengatakan, generasi milenial adalah mereka yang lahir di kisaran tahun 1981-1996. Dengan kata lain, generasi ini sekarang sudah berusia sekitar 28-43.

Sementara generasi centennial atau generasi Z adalah mereka yang lahir di kisaran tahun 1997-2012 atau yang sekarang berusia sekitar 12-27 tahun.

"Kedua generasi ini juga memiliki karakteristik yang unik seperti tempat-tempat nongkrong, tempat kuliner, coffee shop dan wisata alam. Di tempat-tempat tersebut mereka biasanya sambil bermain media sosial seperti Instagram, Facebook, dan jenis media sosial lannya," lanjut Toto.

Senada dengan temuan lembaga survei, dalam data statistik KPU juga menunjukkan, mereka yang tergolong kelompok milenial jumlahnya 15,82 persen atau sekitar 30,1 jiwa dari total 190,5 juta jiwa yang memiliki hak pilih.

Sementara kelompok centennial jumlahnya juga relatif lebih besar lagi dari kelompok milenial. Yaitu sekitar 35,59 persen atau sekitar 67,8 juta jiwa dari total 190,5 hak pilih.

Besarnya angka ceruk kedua kelompok ini menjadi tantangan sendiri bagi lembaga seperti Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Bawaslu sebagai lembaga penyelenggara dan pengawasan pemilu.

"Namun bila tidak di-manage, suara kelompok ini juga bisa menjadi delitigimasi bagi penyelengaraan pemilu," ujar Lolly Suhanty, Komisioner Bawaslu.

Menurutnya, KPU dan Bawaslu tak mau kehilangan potensi suara kedua kelompok ini. Berbagai program untuk lebih mendekatkan wacana pemilu di kalangan kedua generasi ini pun dilakukan agar mereka bisa menjadi pemilih partisifasi aktif. Sehingga angka golput bisa ditekan semaksimal mungkin.

"Kita tahu angka golput memang memiliki kecenderungan yang terus menurun di setiap pemilu. Namun kita juga tidak mau kehilangan momen berharga ini," jelasnya.

Beberapa program pemilu yang dilakukan oleh Bawaslu untuk menarik simpati kedua kelompok ini. Di antaranya, seperti program ‘Bawaslu Bergerak Mengawasi Pemilu dengan Asyik’ yang bertujuan untuk menarik partisipasi dan kepedulian kaum muda terhadap pelaksanaan pemilu.

"Kita berharap pada kelompok ini. Mereka akan menjadi pemilih muda yang potensial, kritis dan menjadi pemilih yang educated," harap Lolly.

Tak hanya untuk KPU dan Bawaslu, tingginya angka keterlibatan kelompok milenial dan centennial ini juga menarik perhatian partai politik. Partai Politik pun banyak yang membuat program khusus untuk menarik simpati kelompok ini.

"Kita tahu, sekarang partai politik sedang berlomba-lomba untuk menarik simpatik kedua kelompok ini. Dan itu dilakukan dengan berbagai strategi yang disukai oleh kelompok muda ini," kata Toto.

Dari sekian partai politik yang berusaha kuat menarik simpati kelompok muda ini, Toto menyebutkan, dua partai politik yang relatif sudah mendapat perhatian kelompok muda ini selain PDI Perjuangan dan Partai Gerindra yaitu Partai Demokrat dan Partai Perindo.

"Partai Demokrat mendapat 14,0 persen, dan Partai Perindo mendapat angka 4,6 persen. Angka itu relatif tinggi untuk partai-partai tengah, khususnya untuk Partai Perindo yang relatif baru," lanjutnya.

Menanggapi temuan survei tersebut, Ketua DPP Partai Perindo Bidang Hukum dan HAM yang juga juru bicara nasional Partai Perindo Tama S. Langkun mengakui data itu.Menurutnya, selama ini banyak program-program yang secara khusus ditujukan untuk menarik simpati dan dukungan kelompok muda ini.

"Beberapa kali kita mengadakan even yang dkhususkan untuk kelompok ini, dan respon mereka sangat antusias," ujarnya.

Menurut Tama, secara serius Partai Perindo berniat menggarap potensi suara muda ini. Keseriusan ini, lanjut Tama bisa dilihat dari lima program yang sudah dilakukan oleh partainya.

"Kelima program ini di antaranya; rekruitmen tokoh muda, digitalisasi dalam rekruitmen caleg, optimaslisasi organisasi sayap Partai Perindo, rekruitmen mahasiswa untuk memperkuat media sosial, dan program pemberdayaan ekonomi," paparnya.

(mdk/rnd)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Pemilu 2024: Generasi Z dan Milenial jadi Pemilih Terbanyak
Pemilu 2024: Generasi Z dan Milenial jadi Pemilih Terbanyak

Situasi tersebut harus disikapi dengan upaya serius untuk menstimulasi wawasan kebangsaan bagi generasi muda.

Baca Selengkapnya
Prabowo dan Erick Thohir Raih Sentimen Positif dari Generasi Muda
Prabowo dan Erick Thohir Raih Sentimen Positif dari Generasi Muda

Ternyata banyak generasi muda memberikan sentimen positif kepada Prabowo dan Erick Thohir. Apakah ini bakal berdampak pada Pemilu 2024?

Baca Selengkapnya
FOTO: TKN Fanta Prabowo-Gibran Luncurkan Website pemilihmuda.id untuk Rebut Suara Gen Z
FOTO: TKN Fanta Prabowo-Gibran Luncurkan Website pemilihmuda.id untuk Rebut Suara Gen Z

TKN Fanta Prabowo-Gibran menyasar 22 juta suara anak muda untuk memenangkan Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya
TKN Prabowo-Gibran Targetkan Raih 22 Juta Suara Pemilih Muda di Pilpres 2024
TKN Prabowo-Gibran Targetkan Raih 22 Juta Suara Pemilih Muda di Pilpres 2024

Ada 56 persen pemilih muda dari Gen Z dan milenial dari data Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Baca Selengkapnya
Sandiaga Sebut PPP Siap Ambil Ceruk Pemilih Generasi Z dan Milenial di Pemilu 2024
Sandiaga Sebut PPP Siap Ambil Ceruk Pemilih Generasi Z dan Milenial di Pemilu 2024

PPP menargetkan bisa meraup 11 juta suara pada Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya
Indikator: Ini Faktor 'Rahasia' yang Membuat Prabowo-Gibran Unggul Real Count KPU
Indikator: Ini Faktor 'Rahasia' yang Membuat Prabowo-Gibran Unggul Real Count KPU

Untuk Generasi Tua, exit poll menunjukkan 47,1 persen pemilih menggunakan hak suara kepada paslon Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya
Survei Poltracking di Pilkada Jateng: Gen Z dan Millenial Cenderung Pilih Luthfi-Taj Yasin Ketimbang Andika-Hendi
Survei Poltracking di Pilkada Jateng: Gen Z dan Millenial Cenderung Pilih Luthfi-Taj Yasin Ketimbang Andika-Hendi

Survei Poltracking memetakan suara responden di Pilgub Jawa Tengah 2024 berdasarkan kategori usia.

Baca Selengkapnya
Pemilih Muda Mayoritas di Pemilu 2024, Relawan Pede Prabowo-Gibran jadi Magnet
Pemilih Muda Mayoritas di Pemilu 2024, Relawan Pede Prabowo-Gibran jadi Magnet

Pada Pemilu 2024 mendatang, jumlah pemilih mayoritas disebut berasal dari pemilih mudah. Jumlahnya disebut mencapai 60 persen.

Baca Selengkapnya
Media Sosial: Kekuatan Tersembunyi yang Mempengaruhi Pemilih di Pemilu 2024
Media Sosial: Kekuatan Tersembunyi yang Mempengaruhi Pemilih di Pemilu 2024

Data tahun 2023, pengguna media sosial di Indonesia sudah mencapai 167 juta orang.

Baca Selengkapnya
Kata Gen Z soal Kriteria Idaman Presiden 2024
Kata Gen Z soal Kriteria Idaman Presiden 2024

Generasi Z atau Gen Z mendominasi dalam pemilu tahun depan, namun ada beberapa kriteria pemimpin yang menjadi catatan mereka.

Baca Selengkapnya
KPU: Pemilih Muda Masuk Kategori Melek Teknologi, Mudah Terpapar Disinformasi
KPU: Pemilih Muda Masuk Kategori Melek Teknologi, Mudah Terpapar Disinformasi

Demi meningkatkan kualitas dan kuantitas pemilu 2024, diperlukan adanya partisipasi dari masyarakat yang rasional, mandiri, dan berdaulat.

Baca Selengkapnya
Said Abdullah: Politikus dan Partai Tidak Bisa Abaikan Ide Anak Muda
Said Abdullah: Politikus dan Partai Tidak Bisa Abaikan Ide Anak Muda

Said menyebut politikus dalam mengambil kebijakan tidak boleh hanya menggunakan pola pikir orang-orang di generasinya saja.

Baca Selengkapnya