Dedi Mulyadi: Kami bukan ingin menang di survei
Merdeka.com - Pasangan Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi disebut sejumlah lembaga survei mengalami tren kenaikan elektabilitas di simpul utama daerah di Jawa Barat. Kenaikan ini terjadi secara merata sehingga membuat pasangan 'DM4Jabar' unggul dalam berbagai survei independen.
Dedi Mulyadi menanggapi biasa saja hasil survei yang menempatkan dirinya dan Deddy Mizwar memiliki elektabilitas tertinggi. Dia mengatakan hasil survei tidak terlalu penting sebagai cerminan utuh. Sebab, hasil perhitungan suara KPU Jawa Barat merupakan penentu kemenangan yang hakiki.
"Kami ini bukan ingin menang di survei tetapi kami ingin menang di pemilihan. Nanti kan, tanggal 27 Juni 2018," kata Dedi melalui keterangan tertulis, Jumat (11/5).
-
Siapa yang unggul dalam survei Pilkada Jabar? 'Ini nama nama yang muncul di kalangan elite, Dedi Mulyadi muncul dari internal Gerindra, Ilham Akbar Habibie dari Nasdem, Ridwan Kamil dari Golkar,' kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Burhanuddin Muhtadi dalam paparan surveinya pada 4 Juli 2024 lalu.
-
Siapa yang paling tinggi elektabilitasnya? Dalam survei tersebut, Prabowo-Gibran yang paling teratas. Elektabilitas Prabowo-Gibran mencapai 39,3 persen.
-
Apa saja faktor yang mempengaruhi hasil pemilu? Hasil pemilu dipengaruhi oleh berbagai faktor yang kompleks dan bervariasi tergantung pada konteks politik suatu negara. Beberapa faktor yang umumnya dapat memengaruhi hasil pemilu meliputi: 1. Kandidat dan Partai Politik, 2. Isu Pemilu, 3. Faktor Ekonomi, 4. Media Massa, 5. Partisipasi Pemilih, 6. Sistem Pemilu, 7. Peraturan Pemilu, 8. Sentimen Publik, 9. Dukungan Elektoral, 10. Perubahan Demografis.
-
Siapa yang diprediksi unggul dalam Pilkada Jateng? Direktur Eksekutif Lembaga Survei Indonesia Djayadi Hanan, mengungkapkan alasan Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep unggul karena adanya pengaruh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
-
Siapa yang dipilih di Pilkada? Pilkada adalah proses pemilihan demokratis untuk memilih kepala daerah dan wakil kepala daerah.
-
Bagaimana calon terpilih di Pemilu Proporsional Tertutup? Dengan begitu, wakil rakyat terpilih nantinya ditetapkan oleh partai politik berdasarkan nomor urut. Dalam sistem proporsional tertutup, secara teknis pemilih hanya dapat memilih tanda gambar partai saja.
Pemetaan Wilayah Pasangan DM4Jabar
Dalam konteks pemetaan wilayah, Koordinator Presidium KAHMI Jawa Barat tersebut mengatakan pihaknya sudah memiliki data valid. Hal tersebut didasarkan pada karakter pemilih secara geopolitik di provinsi yang menjadi kantong suara pemilu nasional tersebut.
"Wilayah Jabar Utara itu sudah masuk dalam fase tidak ingin lagi mengubah pilihan. Karakternya militan sebab bukan ikatan politik yang terbangun, tetapi ikatan kekeluargaan," katanya.
Menurut dia, pihaknya tinggal menguatkan lebih lanjut dengan cara menjaga silaturahmi dengan masyarakat di Jabar Utara. Caranya, setiap hari, tidak kurang dari 20 undangan yang tersebar di daerah tersebut dia hadiri.
"Caranya keondangan kok, diundang ya hadir karena kewajiban kita menjalin silaturahmi. Ditambah kan sejak lama komunikasi kultural kita sudah terjalin di Pantura," ujarnya.
Persepsi pemilih di wilayah Bandung Raya terhadap pasangan DM4Jabar pun mengalami tren positif. Hal yang sama terjadi di kawasan Jawa Barat bagian Selatan.
"Orang Jawa Barat mah kan harus selalu disilaturahmian. Mereka itu senang kalau kita ajak berpartisipasi, jadi tidak searah dari kita. Bisa sambil ngaliwet, numpeng, ngagubyang empang, apa saja pokoknya. Bagi kami itu yang penting rakyat bahagia. Silaturahmi itu yang penting," ujarnya.
Untuk diketahui, survei yang digelar Litbang Kompas menempatkan duet maut tersebut sebagai pemenang. Deddy-Dedi meraih hasil 42,8%, Ridwan-Uu menyusul di posisi kedua dengan raihan 39,9%.
Pasangan kandidat lain yakni Sudrajat-Syaikhu menyusul dengan angka 7,8%. Terakhir, TB Hasanudin-Anton berada di peringkat terakhir dengan raihan 3,1%. Sebanyak 6,4% respon masih belum menentukan pilihan.
Senada dengan hasil survei Litbang Kompas, Lingkar Survei Indonesia yang digawangi Denny JA juga melakukan survei di Pilgub Jawa Barat. Hasilnya, Deddy-Dedi unggul dengan persentase 43,2% disusul Ridwan-Uu dengan raihan 39,27%.
Sementara itu, Sudrajat-Syaikhu keluar sebagai juara tiga dengan raihan 8,2%. Pasangan TB Hasanudin-Anton berada di posisi buncit dengan persentase 4,1%. Sisa persentase suara menjadi swing voters yang masih diperebutkan para kandidat pasangan calon. (mdk/rzk)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dedi Mulyadi ingin segera bekerja dan melaksanakan janji politik yang disampaikan dalam visi misi.
Baca SelengkapnyaDirektur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi megatakan Pilkada Jabar kali ini tidak kompetitif.
Baca SelengkapnyaSektabilitas Dedi-Erwan berada di angka 74.6 persen, Syaikhu-Ilham 12,0 persen, Acep-Gita KDI 6,5 persen dan Jeje-Ronal 5,3 persen.
Baca SelengkapnyaElektabilitas Ridwan Kamil 44,5% dan Dedi Mulyadi 33,2%
Baca SelengkapnyaSurvei Indikator Politik mencatat elektabilitas pasangan calon Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan paling tinggi di antara paslon lain dengan perolehan 71,5 persen.
Baca SelengkapnyaCalon Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengaku mendapat serangan isu SARA. Dedi tidak terlalu memikirkannya karena yakin menang.
Baca SelengkapnyaElektabilitas Dedi Mulyadi mengalami peningkatan sebagai figur yang dikabarkan maju dalam Pilgub Jabar.
Baca SelengkapnyaLSI Denny JA membeberkan sejumlah faktor kemenangan pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur, Dedi Mulyadi dan Erwan Setiawan di Pilkada Jabar.
Baca SelengkapnyaRidwan Kamil jauh meninggalkan Dedi Mulyadi dalam simulasi head to head Pilkada Jawa Barat yang dilakukan lembaga survei SMRC.
Baca SelengkapnyaSampai hari ini, sudah 27 kabupaten/kota merampungkan penghitungan suara.
Baca SelengkapnyaRasa optimis RK itu disampaikan dalam sebuah diskusi yang dihadiri bersama para anak muda di M Blok Space, Jakarta Selatan, pada (20/8).
Baca SelengkapnyaKPU belum mengumumkan pemenang Pilgub Jabar karen memberikan waktu selama tiga hari jika ada dari tim pasangan calon jika ada yang ingin menggugat ke MK.
Baca Selengkapnya