Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Demi Keadilan Sosial, Partai Ummat DIY Keluarkan Manifesto Endhog Abang

Demi Keadilan Sosial, Partai Ummat DIY Keluarkan Manifesto Endhog Abang Partai Ummat DIY. ©2023 Merdeka.com

Merdeka.com - Partai Ummat DIY menggelar acara Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) I di Kompleks Yayasan Budi Mulia, Kabupaten Sleman, DIY, Sabtu (29/4). Dalam Rakerwil ini, Partai Ummat mengeluarkan Manifesto Endhog Abang untuk Keadilan Sosial di DIY.

Ketua DPW Partai Ummat DIY Dwi Kuswantoro mengatakan DIY berdasarkan Undang-Undang No.13 tahun 2012 tentang keistimewaan Yogyakarta adalah bertujuan (pasal.5 ayat 1 a,b) untuk mewujudkan pemerintahan yang demokratis dan mewujudkan kesejahteraan dan ketentraman masyarakat.

Dalam upaya untuk mensejahterakan dan ketentraman masyarakat DIY, Dwi menyebut akan ditempuh melalui kebijakan yang berorientasi pada kepentingan masyarakat dan pengembangan kemampuan masyarakat.

Dwi menerangkan di DIY, irisan antara Gubernur sebagai jabatan politik kepala daerah dan Raja sebagai jabatan kultural budaya adalah setali mata uang dan tidak mungkin dipisahkan.

Sehingga kebijakan terkait keistimewaan termasuk alokasi dana keistimewaan untuk kegiatan terkait dengan posisi kultural: kesultanan/ kraton tidak boleh kemudian melepaskan diri dari kaidah dasar dari implementasi undang-undang untuk mensejahterakan rakyat.

Dwi membeberkan dalam Rakerwil I Partai Ummat DIY untuk mencapai tujuan dan cita-cita perjuangan bersama rakyat, kelompok dhuafa dan mustadz’afin akan terus memberikan masukan, kritik dan penyeimbang terhadap kebijakan pemerintah Daerah Istimewa Yogyarta supaya bisa menghadirkan kesejahteraan dan keadilan bagi semua warga. Dengan ini menyampaikan Manifesto Endhog Abang untuk Keadilan Sosial. Manifesto ini berikan:

"Negara tidak boleh absen terhadap upaya menghadirkan kesejahteraan dan keadilan bagi warganya. Persoalan kemiskinan yang masih tinggi dan ketimpangan sosial (gini rasio) DIY melebihi angka nasional, mengindikasikan kebijakan Pemerintah Daerah belum bisa menghadirkan kesejahteraan dan keadilan, khususnya kepada masyarakat kecil bawah, dhuafa dan mustadz’afin," kata Dwi.

Poin kedua dalam Manifesto Endhog Abang, kata Dwi adalah dana keistimewaan sebagai amanah konstitusi atas diberlakukannya Undang-Undang Keistimewaan harus bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan kesejahteraan, mengurangi angka kemiskinan dan mengurangi kesenjangan sosial yang setiap tahun terus meningkat.

Dwi menuturkan urusan yang tidak mendesak dan tidak relevan untuk kesejahteraan rakyat hendaknya dihentikan dan dikembalikan kepada ruh awal atas kehendak perlunya disusun undang-undang tersebut

"Poin ketiga yaitu Raja dan sekaligus Gubernur yang merupakan satu tarikan nafas pemimpin kultural, budaya dan kepala daerah bagi warga Daerah Istimewa Yogyakarta harus memberikan arahan secara hikmah, agar setiap kebijakan mampu menghadirkan keadilan dan mensejahterakan rakyat," urai Dwi.

Sementara untuk poin ke 4, Dwi menyebut jika pusat-pusat ekonomi rakyat di DIY harus ditumbuhkan, bukan malah dimatikan karena alasan tertentu. Dwi menuturkan upaya mematikan pusat-pusat ekoni rakyat ini dengan dalih investasi ataupun dalih melestarikan budaya, yang pada akhirnya justru menyengsarakan rakyat dan semakin meningkatkan ketimpangan sosial bagi warga

"Poin 5, tahta untuk rakyat sebagai manifestasi dari persenyawaan antara pemimpin dan rakyat, baik secara kultural, budaya dan politik; sudah seharusnya sebagai ruang kontemplasi batin dan ruhiyah pemimpin untuk mendengar dan merasakan denyut nadi rakyat, sehingga setiap kebijakan yang diambil seutuhnya untuk kesejahteraan rakyat," urai Dwi.

(mdk/ray)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kata Sultan HB X Soal Kritikan Dinasti Politik di DIY oleh Ade Armando
Kata Sultan HB X Soal Kritikan Dinasti Politik di DIY oleh Ade Armando

Hanya saja, Sultan menerangkan bahwa DIY diakui sebagai daerah istimewa karena asal-usul, sejarah dan budayanya.

Baca Selengkapnya
NasDem Soal RUU DKJ Gubernur Jakarta Ditunjuk Presiden: Obrak-abrik dan Nodai Konstitusi, Tanda Otoritarianisme
NasDem Soal RUU DKJ Gubernur Jakarta Ditunjuk Presiden: Obrak-abrik dan Nodai Konstitusi, Tanda Otoritarianisme

NasDem mewanti-wanti perlahan demokrasi tergerus oleh kesesatan pikir dalam mengelola negara.

Baca Selengkapnya
RUU DKJ Gubernur Jakarta Dipilih Presiden, Hasto PDIP: Kepala Daerah Harus Dipilih Rakyat
RUU DKJ Gubernur Jakarta Dipilih Presiden, Hasto PDIP: Kepala Daerah Harus Dipilih Rakyat

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menilai seharus gubernur dan wakil gubernur Jakarta dipilih oleh rakyat, usai tak menjadi ibu kota

Baca Selengkapnya
DPD Usul Ada Lembaga Adat Budaya Betawi dalam RUU DKJ
DPD Usul Ada Lembaga Adat Budaya Betawi dalam RUU DKJ

"Lembaga adat dan kebudayaan Betawi perlu dapat nomenklatur serta tugas dan wewenang jelas dalam UU ini." kata Sylviana

Baca Selengkapnya
Menteri ATR Hadi Tjahjanto Jamin Keistimewaan Aset dan Pertanahan Kesultanan Yogya
Menteri ATR Hadi Tjahjanto Jamin Keistimewaan Aset dan Pertanahan Kesultanan Yogya

Terkait penyelesaian sengketa dan konflik pertanahan, Menteri ATR/Kepala BPN menyampaikan, harapan besarnya adalah aset kasultanan ini bisa terjaga.

Baca Selengkapnya
Ganjar dan Mahfud Kampanye Akbar di Solo dan Semarang, Puan Tegaskan Jawa Tengah Tetap Kandang Banteng
Ganjar dan Mahfud Kampanye Akbar di Solo dan Semarang, Puan Tegaskan Jawa Tengah Tetap Kandang Banteng

Puan menegaskan wilayah Solo merupakan salah satu basis PDI Perjuangan.

Baca Selengkapnya
PDIP Berandai-andai Kerja Sama dengan PKB, Usung Anies di Jakarta dan di Jatim Kadernya Cagub
PDIP Berandai-andai Kerja Sama dengan PKB, Usung Anies di Jakarta dan di Jatim Kadernya Cagub

Eriko mengatakan, dalam membangun kerja sama tidak ada partai yang bisa mengedepankan egonya.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Murka! Kaesang Persilakan Ade Armando Keluar PSI Buntut Pernyataan Politik Dinasti DIY
VIDEO: Murka! Kaesang Persilakan Ade Armando Keluar PSI Buntut Pernyataan Politik Dinasti DIY

Ketua Umum DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep merespons pernyataan kadernya Ade Armando soal politik dinasti di Daerah Istimewa Yogyakarta

Baca Selengkapnya
Basarah: KTA Anies Bukan Tolok Ukur Maju Pilgub, yang sudah jadi Kader PDIP Saja Bisa Berkhianat
Basarah: KTA Anies Bukan Tolok Ukur Maju Pilgub, yang sudah jadi Kader PDIP Saja Bisa Berkhianat

Basarah menilai, hal tersebut tidak menjadi tolak ukur untuk maju di Pilkada Jakarta.

Baca Selengkapnya
Megawati Tegaskan Mau Diusung di Pilkada Harus Jadi Kader PDIP: Jangan Dompleng Saja
Megawati Tegaskan Mau Diusung di Pilkada Harus Jadi Kader PDIP: Jangan Dompleng Saja

Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri menyinggung orang yang mau maju Pilkada tapi tak mau berpartai

Baca Selengkapnya
Respons Mahfud soal Gubernur Jakarta Ditujuk Presiden Usai Tak Jadi Ibu Kota
Respons Mahfud soal Gubernur Jakarta Ditujuk Presiden Usai Tak Jadi Ibu Kota

Mahfud menyampaikan jika RUU DKJ sudah menjadi UU sifatnya mengikat.

Baca Selengkapnya
Cegah Dualisme Kekuasaan, Kewenangan Wapres Sebagai Dewan Kawasan Aglomerasi Diminta DPD Dikaji Ulang
Cegah Dualisme Kekuasaan, Kewenangan Wapres Sebagai Dewan Kawasan Aglomerasi Diminta DPD Dikaji Ulang

DPD tidak ingin terjadi dualisme kekuasaan antara presiden dan wakil presiden yang dapat berpotensi menimbulkan pecah kongsi antara keduanya.

Baca Selengkapnya