Didominasi Caleg Gagal, DPR Bantah Seleksi Anggota BPK Asal-asalan
Merdeka.com - Anggota Komisi XI DPR Johnny G Plate mengatakan rekrutmen calon anggota Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) tidak boleh diskriminatif. Hal ini, ia katakan terkait dengan banyaknya calon legislatif gagal yang mencalonkan diri menjadi anggota BPK.
"Dari kaitan dengan itu undang-undang mensyaratkan rekrutmen anggota BPK ini non diskriminatif, tidak boleh kita diskriminasi, berbeda pola dengan rekrutmen DPR dengan pola rekrutmen BPK," kata Plate di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (12/7).
Plate mengatakan setiap orang yang mendaftar sebagai calon anggota BPK memiliki kompetensi dan latar belakang yang baik. Selain itu, para calon juga akan melalui proses seleksi yang ketat dari DPR.
-
Siapa yang gagal jadi anggota DPR? Thariq Halilintar mencalonkan diri sebagai anggota legislatif dari PDIP Daerah Pemilihan Jawa Barat VI. Seperti halnya dengan Anang, jumlah suara yang diperoleh Thariq juga sangat minim. Akibatnya, ia dipastikan tidak berhasil.
-
Siapa yang gagal lolos jadi Anggota DPR RI? Kris Dayanti, yang juga merupakan penyanyi kondang, gagal lolos menjadi anggota DPR RI dari daerah pemilihan (Dapil) Jawa Timur V.
-
Siapa saja caleg petahana yang gagal di Pemilu? Sederet petahana calon legislatif (caleg) yang sempat menimbulkan kontroversi di DPR terancam tak lolos parlemen pada Pemilu 2024. Hal itu diprediksi dari rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara Pemilu 2024 tingkat nasional yang telah disahkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI.
-
Siapa yang dikritik Golkar soal maju Pilgub DKI? Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily menyindir, Anies Baswedan yang tengah mempertimbangkan maju kembali di Pemilihan Gubernur Jakarta.
-
Bagaimana calon tidak memenuhi syarat? Namun pada akhir masa verifikasi 8 pasangan calon dinyatakan tidak memenuhi syarat menjadi peserta Pilkada 2024.
-
Apa kriteria PKS untuk calon di Pilkada? PKS memiliki sejumlah pertimbangan utama bagi seseorang figur dapat maju sebagai bakal cagub-cawagub di Pilkada Serentak 2024. Terutama, mereka yang memiliki kans menang paling besar.'Ya kita perlu (figur) dengan kans menangnya besar, kan ikut Pilkada buat menang bukan biar kalah,' ucapnya.
"Mereka juga harus menyertakan makalahnya dan makalahnya hebat-hebat dan makanya dibutuhkan tim seleksi yang banyak terhadap 64 orang yang harus diperiksa seluruh makalah dan itu diketuai oleh Profesor Hendrawan Supratikno jadi bukan asal-asalan juga," ungkapnya.
Lanjutnya, calon anggota BPK akan diuji pengetahuannya seputar BPK. Mulai dari pengetahuan umum mengenai BPK, beserta peran dan fungsi BPK. Makalah calon anggota juga dinilai berdasarkan passing grade.
"Jadi kalau rata-rata 77,85 nilainya tinggi-tinggi sedikit sekali bedanya yang terseleksi di bawahnya, jadi ada yang terseleksi 64 yang tidak terseleksi atau tidak terus itu terdiri komponen apa saja, yang pertama yang mengundurkan diri, kedua yang tidak lengkap syarat administratif. Yang ketiga yang tidak lewat 77,85 itu dinyatakan tidak lolos seleksi," ujarnya.
Setelah melewati seleksi administrasi dan makalah, calon anggota BPK juga akan diuji kelayakan dan kepatutannya atau fit and proper test oleh anggota DPD RI. Kemudian, akan fit and proper test lagi oleh anggota Komisi XI DPR.
"Selanjutnya akan dilakukan fit and proper test yang lebih detail oleh DPR RI dalam hal ini dilakukan oleh komisi XI, satu satu ditanya, dikuliti habis juga, hanya karena tak boleh terbuka, jadi saya memberikan gambaran bahwa prosesnya bukan proses pura-pura," ucapnya.
Di tempat yang sama, Ketua Umum Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI) Tarkosunaryo menyoroti beberapa hal soal proses seleksi calon anggota BPK. Salah satunya tentang tidak masuknya beberapa tokoh yang dinilai memiliki pengalaman auditing keuangan.
"Mereka yang tak lolos merupakan anggota IAPI, yang selama ini telah berkiprah sebagai akuntan publik dan telah berpengalaman sebagai bagian dari tim pemeriksa di BPK," kata Tarko.
Tarko menilai keterlibatan orang yang berpengalaman di BPK sangatlah penting. Terutama orang yang memiliki pengalaman auditing di lembaga tersebut.
"Kondisi ini akan berpotensi dapat menurunkan kepercayaan dan legitimasi terhadap kualitas laporan hasil audit di BPK," ucapnya.
Diketahui, DPR menerima 64 orang calon anggota BPK. 10 di antaranya adalah calon legislatif gagal di Pemilu 2019.
Proses seleksi terus berjalan, dari 64 calon kini telah dirampingkan menjadi 32 calon anggota. Caleg gagal yang lolos pun berkurang, dari 10 calon hanya sembilan calon yang berhasil seleksi tahap awal.
Sembilan calon itu di antaranya Daniel Lumban Tobing dari PDIP, Akhmad Muqowam dari PPP, Tjatur Sapto Edy dari PAN, Ahmadi Noor Supit. Lalu Ruslan Abdul Gani dari Golkar, Pius Lustrilanang, Wilgo Zainar dari Gerindra, Nurhayati Ali Assegaf dari Demokrat, dan Suharmanta dari PKS. Satu politikus yang tidak lolos adalah Haryo Budi Wibowo dari PKB.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Uji kelayakan dan kepatutan tersebut tidak hanya secara formil tapi haruslah uji etik individu dahulu
Baca SelengkapnyaBanyak figur yang lebih layak dipilih sebagai anggota ketimbang calon dari politisi.
Baca SelengkapnyaSejumlah politikus PDIP berpotensi gagal menjadi anggota DPR pada Pemilu 2024
Baca SelengkapnyaDPR RI berencana melakukan seleksi calon Anggota BPK RI periode 2024-2029.
Baca SelengkapnyaBoyamin menegaskan kasus suap yang menyeret auditor maupun anggota BPK menunjukkan adanya integritas yang buruk.
Baca SelengkapnyaFraksi PDIP akan terus memperjuangan agar keputusan MK dapat diakomodir.
Baca SelengkapnyaSecara prosedur, Johan Budi memang harus mundur dari partai dan keanggotaan di DPR.
Baca SelengkapnyaHanya ada 12 parpol yang 580 bacalegnya lolos karena berhasil memenuhi syarat.
Baca SelengkapnyaDalam rapat tersebut, Arteria Dahlan keras mengkritik KPU karena tidak bisa membuat keputusan dan bergantung pada Bawaslu
Baca SelengkapnyaJohan Budi juga akan mengajukan proses pengunduran diri sebagai kader PDI Perjuangan.
Baca SelengkapnyaUnggahan Yenny lantas mendapat banyak komentar dari warganet.
Baca SelengkapnyaICW menilai banyak hal yang membuat pendaftaran seleksi calon pimpinan KPK dan Dewas terasa sepi
Baca Selengkapnya