Dukung Anies-Sandi, eks pimpinan KPK ini langsung serang Ahok
Merdeka.com - Siapa yang tak kenal dengan nama Bambang Widjojanto. Pada 2015 lalu, pria yang waktu itu menjabat sebagai Wakil Ketua KPK itu ramai menjadi pemberitaan karena dijadikan tersangka oleh Polri setelah KPK menetapkan Komjen Pol Budi Gunawan menjadi tersangka korupsi.
Kini setelah lama tak terdengar, pria yang akrab disapa BW itu kembali muncul ke publik. BW didaulat Anies Baswedan-Sandiaga Uno menjadi tim suksesnya di Pilgub DKI.
Di timses Anies-Sandi, BW didaulat menjadi juru bicara dan Dewan Pakar. BW pun kerap berbicara di depan media untuk meyakinkan publik agar memilih pasangan yang didukungnya itu.
-
Siapa yang menjadi tersangka kasus korupsi? Harvey Moeis menjadi tersangka dalam kasus korupsi Tata Niaga Komoditas Timah Wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT Timah Tbk periode 2015-2022.
-
Siapa yang ditetapkan tersangka dalam korupsi Bansos Jokowi? Pada kasus ini, satu orang telah ditetapkan menjadi tersangka yakni Direktur Utama Mitra Energi Persada sekaligus Tim Penasihat PT Primalayan Teknologi Persada tahun 2020, Ivo Wongkaren, alias IW.
-
Siapa yang ditetapkan sebagai tersangka kasus korupsi? Kejaksaan Agung secara resmi mengumumkan status Harvey Moeis sebagai tersangka, langsung mengirimnya ke tahanan.
-
Siapa yang dilantik Jokowi menjadi Ketua KPK? Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi melantik Nawawi Pomolango sebagai Ketua KPK sementara.
-
Siapa yang ditangkap KPK? Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) resmi menahan Bupati Labuhanbatu Erick Adtrada Ritonga setelah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan suap proyek pengadaan barang dan jasa di Kabupaten Labuhanbatu, Sumatera Utara.
-
Kapan Kejaksaan Agung menetapkan tersangka? Penyidik Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Kejaksaan Agung menetapkan satu tersangka perkara dugaan tindak pidana korupsi pada kegiatan importasi gula PT SMIP tahun 2020 sampai dengan 2023.
BW pun tak segan melancarkan kritik buat calon petahana Ahok-Djarot. Isu yang dimunculkan pun seputar korupsi, bidang yang digelutinya saat masih menjabat pimpinan KPK.
Bambang Widjojanto diperiksa Bareskrim ©2015 merdeka.com/arie basuki
BW mengritik kebijakan Pemprov DKI Jakarta selama dipimpin Ahok. BW menilai tindakan Ahok yang kerap menggunakan dana pihak ketiga untuk membangun fasilitas, sebagai tindakan koruptif gaya baru.
Menurutnya, menggunakan dana pihak ketiga dikhawatirkan banyak unsur mempengaruhi dalam tiap mengambil sebuah kebijakan maupun keputusan.
"Ini lah tindakan koruptif gaya baru yang belum bisa disentuh hukum dan ini berbahaya bagi kepentingan keselamatan karena kita tidak tahu 'hengki pengki' di sekitar itu," kata Bambang di Posko Pemenangan Anies-Sandi di Jalan Cicurug No 6, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (9/12) kemarin.
Akibat kerap menggunakan dana pihak ketiga, BW mengaku tak heran bila penyerapan DKI Jakarta tidak maksimal. Bahkan Pemprov DKI Jakarta kala itu juga memperbolehkan warganya melanggar aturan Koefisien Lantai Bangunan (KLB) dalam mendirikan sebuah bangunan asalkan membayar denda.
"Orang boleh melanggar KLB tapi boleh membayar denda. Artinya gini, kesalahan ini dijadikan justifikasi asal membayar uang. Ketika membayar uang dipakai untuk kemaslahatan tapi tidak dimasukan ke dalam anggaran," katanya.
Ahok makan es goyang ©2016 Merdeka.com/fikri faqih
BW juga mengkritik masalah transparansi anggaran Pemprov DKI Jakarta. Sehingga itu bisa terlihat apakah selama ini tindakan diambil pemimpin Jakarta masuk dalam kategori pencitraan dan bukan.
"Semua informasi mengenai ini harus dibuka kepada publik, mana masalah, mana pencitraan, mana tantangan, mana yang harus ditaklukkan," tegasnya.
"Jangan lagi menyembunyikan informasi penting karena selama ini seolah yang dikemukakan yang baik saja. Kami ingin gunakan data ini (temuan BPK) untuk menaklukkan kegagalan itu menjadi kemaslahatan. Mendistribusikan semua informasi," sambungnya.
BW mengaku pihaknya telah membuktikan dengan melakukan rilis pengeluaran dana kampanye selama satu bulan terakhir. Hal ini, kata Bambang, sebagai cermin bagaimana pemerintahan Anies-Sandi mendatang dalam konteks transparansi.
"Kami ingin menunjukkan, bukan hanya dana kampanye. Seluruh dana yang berkaitan dengan APBD akan di-sharing kepada publik sehingga publik bisa tahu persis apa yang sedang dikerjakan. Bukan hanya itu akan disediakan berbagai macam informasi kalau perlu diklarifikasi dan juga berbagai upaya dan usaha untuk menjadikan dana itu menjadi bagian penting proses pembangunan," terangnya.
Tak cuma itu, BW juga menyoroti penggusuran yang kerap terjadi di Jakarta. Dia menyebut penggusuran di DKI Jakarta masuk dalam indikasi koruptif.
Ahok-Djarot gelar jamuan makan di Dharmawangsa ©2016 Merdeka.com/Muhammad Luthfi Rahman
"Seseorang yang berjanji tidak melakukan gusur tapi melakukan penggusuran itu koruptif, karena dia berkhianat terhadap janjinya," kata Bambang.
Menurut Bambang, definisi korupsi saat ini ditangkap dalam arti sempit. Padahal korupsi itu merupakan istilah bagi orang tidak amanah, dan tidak hanya merugikan negara.
"Dan indonesia serta orang-orang hukum dikecilkan maknanya. Karena coruptio (korupsi dalam bahasa latin) itu artinya orang yang tidak menepati janji, orang yang brengsek, berkhianat, bejat, orang yang tidak pantas ditiru dan lain-lain," ujarnya.
Tak hanya itu, juru bicara Anies-Sandiaga itu menambahkan, pemimpin yang selalu mengklaim bersih hanya memanipulasi pencitraannya depan publik.
"Seseorang yang pandai menyalahi orang lain tapi tak mengambil tanggung jawab sebagai pemimpin, itu namanya tindakan koruptif," tutup Bambang.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sugeng Teguh Santoso juga menjabat sebagai Ketua DPD Partai Solidaritas Indonesia Kota Bogor
Baca SelengkapnyaBudi mengaku baru mengetahui terpilihnya Setyo sebagai Ketua KPK baru.
Baca SelengkapnyaBuntut pernyataan Wakil Ketua KPK Johanis Tanak yang menyebut penyelidik khilaf dalam OTT yang melibatkan Marsekal Madya Henri Alfiandi.
Baca SelengkapnyaRidwan Kamil menyinggung mantan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dalam menata kota.
Baca SelengkapnyaAnies mengungkapkan, saat ini masyarakat menginginkan pemerintahan yang bersih.
Baca SelengkapnyaMantan Wakil Ketua KPK Saut Situmorang heran dengan sikap Pimpinan Firli Bahuri dkk yang menyampaikan permintaan maaf.
Baca SelengkapnyaMenurut Faisal, apa yang disampaikan oleh Agus Rahardjo tidak disertai dengan bukti-bukti otentik dan berdasarkan fakta-fakta hukum.
Baca SelengkapnyaMantan Ketua KPK Abraham Samad mendesak agar sejumlah kasus yang berhubungan dengan keluarga mantan Jokowi agar dapat segera diusut.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan penelusuran merdeka.com, ketika menjadi Wagub Jakarta mendampingi Jokowi, Ahok tercatat sebagai kader Gerindra.
Baca SelengkapnyaDisusul dengan permintaan maaf Johanis ke TNI dengan menyebut penyelidiknya khilaf saat OTT (Operasi Tangkap Tangan) kasus dugaan suap di Basarnas.
Baca SelengkapnyaNawawi Pomolango kini menggantikan Firli Bahuri yang menjadi tersangka kasus pemerasan Syahrul Yasin Limpo.
Baca SelengkapnyaGus Muhdlor tersangka kasus dugaan pemotongan dan penerimaan uang, dalam hal ini dana insentif ASN
Baca Selengkapnya