Fadli Zon benarkan koalisi PKS, Gerindra dan PAN demi Pemilu 2019
Merdeka.com - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon membenarkan koalisi yang dibangun partainya dengan PAN dan PKS di Pilgub sejumlah daerah akan berlanjut di Pemilu Serentak 2019. Ketiga partai telah sepakat membangun koalisi di 5 daerah yang menggelar Pemilihan Gubernur.
Kelima daerah tersebut di antaranya, Jawa Barat, Jawa Tengah, Sumatera Utara, Kalimantan Timur, dan Maluku Utara.
"Ya salah satu kan. Saya kira semua partai berpikiran ke arah sana, berpikiran pemilu legislatif dan ke arah pilpres. Walaupun menurut saya tidak secara keseluruhan berkorelasi antara pilkada dengan Pileg," kata Fadli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (8/1).
-
Apa itu koalisi dalam politik? Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), istilah 'koalisi' memiliki arti kerja sama antara beberapa partai untuk memperoleh suara dalam parlemen.
-
Kenapa koalisi penting dalam pemilu? Koalisi dibentuk oleh beberapa partai agar dapat mengusulkan pasangan calon presiden dan wakil presiden berdasarkan Pasal 222 UU Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu, yang berbunyi, “Pasangan calon diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik peserta pemilu yang memenuhi persyaratan perolehan kursi paling sedikit 20% (dua puluh persen) dari jumlah kursi DPR atau memperoleh 25% (dua puluh lima persen) dari suara sah secara nasional pada pemilu anggota DPR sebelumnya“.
-
Kenapa Golkar harus konsolidasi? “Saya instruksikan kepada seluruh partai Golkar di Indonesia. Sekarang sedang disusun berdasarkan nomor urut dan pemilu sudah system terbuka, sehingga dengan demikian sudah waktunya sekarang untuk langsung bergerak, konsolidasi di akar rumput, rebut hati rakyat,“ katanya.
-
Kenapa koalisi dilakukan di negara demokrasi? Di negara demokrasi yang menganut multi-partai seperti di Indonesia, koalisi biasanya dilakukan oleh beberapa partai yang menjadi peserta pemilu legislatif.
-
Apa peran Golkar dalam koalisi Prabowo? Golkar dan PAN yang menjadi partai pengusung teranyar juga memiliki kandidat yang bisa diusulkan ke Prabowo.
Menurutnya, pengelompokkan partai-partai di Pilkada merupakan hal wajar. Namun, PKS, PAN dan Gerindra tidak selalu bersatu di beberapa daerah lain. Koalisi di Pilkada tergantung pada formasi dan konfigurasi politik di tiap daerah.
"Ada yang Gerindra PKS PAN di beberapa daerah, diumumkan waktu lalu di pimpinan masing-masing tapi di daerah lain juga kombinasinya berbeda," tegasnya.
Fadli melanjutkan, kemenangan di 5 Pilkada tersebut akan menjadi tolok ukur bagi Gerindra, PKS, dan PAN untuk kembali merajut koalisi di Pemilu Serentak 2019.
"Ya strategis pertama gimana di daerah-daerah itu harus menang. Karena mayoritas penduduk Indonesia kalau Jabar, Jatim, Jateng saja hampir 50 persen," tandas Fadli.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ada banyak koalisi partai politik yang mengusung calon kepala daerah pada Pilkada 2024.
Baca SelengkapnyaPKS dan Golkar membuka pintu koalisi bagi partai politik lain ingin bergabung di Pilkada Depok.
Baca Selengkapnya8 Partai tersebut yakni Partai Perindo, PSI, Partai Ummat, Partai Gelora, Partai Buruh, PBB, Partai Garuda, dan PKN.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Nama pasangan itu muncul dalam rapat Koordinasi Pilkada 2024 bersama partai yang tergabung dalam KIM,
Baca SelengkapnyaZulkifli Hasan Ungkap Strategi PAN di Pilkada 2024, Gandeng Partai Penguasa Baru Ini
Baca SelengkapnyaMenurutnya pertimbangan itu bakal berdasarkan terkait kebersamaan dan kolaborasi antara para partai politik demi kebaikan Jakarta.
Baca SelengkapnyaZulhas menilai perbedaan dukungan partai-partai KIM di Pilkada 2024 merupakan hal wajar. Sebab, ada ratusan daerah yang menyelenggarakan Pilkada.
Baca SelengkapnyaCak Imin mengaku hingga saat ini belum mengetahui sosok yang mendaftar untuk Pilkada DKI Jakarta ke partai politik Koalisi Perubahan yaitu PKB, PKS atau NasDem.
Baca SelengkapnyaPemilihan Kepala Daerah (Pilkada) adalah salah satu proses demokrasi yang krusial di Indonesia.
Baca Selengkapnya