Fadli Zon nilai elektabilitas Jokowi masih 50 persen, rakyat ingin Presiden baru
Merdeka.com - Hasil survei Populi Center terkait bursa pencalonan presiden di Pemilu 2019 menunjukkan elektabilitas Joko Widodo berada di angka 52,8 persen. Jauh lebih unggul dibanding pesaingnya Prabowo Subianto. Dalam survei itu, elektabilitas Prabowo sebesar 15,4 persen.
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon menilai, elektabilitas Jokowi konsisten di atas Prabowo karena masih menjabat sebagai presiden.
"Jabatan sebagai presiden tentu apa yang dilakukan menarik perhatian. Jadi sangat wajar," kata Fadli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (1/3).
-
Pasangan calon presiden dan wakil presiden manakah yang memiliki elektabilitas paling tinggi di hampir seluruh wilayah Indonesia, menurut Survei Indikator? Lembaga Survei Indikator Politik merilisi hasil survei elektabilitas pasangan calon (paslon) pada Pilpres 2024. Tercatat, paslon nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka mampu kuasai hampir seluruh wilayah.
-
Bagaimana Prabowo dinilai akan meneruskan pemerintahan Jokowi? Sebagai menteri Presiden Jokowi, Prabowo kerap ikut rapat. Sehingga, Prabowo dinilai tinggal meneruskan pemerintahan Presiden Jokowi-Ma'rufA Amin.
-
Bagaimana Presiden Jokowi saat ini? Presiden Jokowi fokus bekerja untuk menuntaskan agenda pemerintahan dan pembangunan sampai akhir masa jabaotan 20 Oktober 2024," kata Ari kepada wartawan, Senin (25/3).
-
Bagaimana Presiden Jokowi mengenalkan Prabowo Subianto sebagai Presiden Terpilih? Menlu Retno mengatakan bahwa Presiden Jokowi dalam setiap kesempatan dan acara selalu mengenalkan Prabowo Subianto selaku calon presiden terpilih.
-
Apa yang dilakukan Jokowi untuk mempersiapkan Prabowo menjadi pemimpin Indonesia selanjutnya? Lebih lanjut, Prabowo mengaku, dipersiapkan oleh Presiden Jokowi sebagai pemimpin Indonesia selanjutnya. Hal itu terlihat Presiden Jokowi memerintahkan Prabowo untuk kunjungan kerja ke beberapa negara yakni Tiongkok dan Jepang. "Tapi sampai sekarang pun beliau memperhatikan dan saya merasa saya disiapkan bener-bener," ujarnya.
-
Siapa yang menganggap Jokowi layak jadi Wantimpres Prabowo-Gibran? Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi menilai, Presiden Joko Widodo (Jokowi) layak untuk menjadi bagian dari Dewan Pertimbangan Presiden Republik Indonesia di pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Sebagai calon presiden petahana, kata Fadli, Jokowi memiliki fasilitas untuk mendapat perhatian dan simpati publik. Semisal melalui kunjungan-kunjungan kerja.
"Karena presiden petahana punya segala macam fasilitas untuk melakukan suatu upaya yang bisa diperhatikan oleh media dan untuk bertemu dengan masyarakat. Jadi itu semacam structured political campaign," tegasnya.
Namun, Fadli menilai elektabilitas Jokowi yang di masih di angka 50 persen menunjukkan adanya keinginan masyarakat agar Indonesia dipimpin oleh sosok baru.
"Artinya masyarakat sebagian besar masih menginginkan presiden baru untuk mengatasi berbagai persoalan yang ada sekarang, khususnya di bidang ekonomi," terangnya.
Wakil Ketua DPR RI ini meyakini elektabilitas Prabowo akan merangkak naik jika telah melakukan manuver pemenangan sebagai calon presiden. Fadli pun enggan membocorkan strategi yang bakal dilakukan Gerindra untuk mendongkrak elektabilitas Jokowi.
Masalah strategi harus dibicarakan dengan mitra koalisi. Namun salah satu strategi yang tengah dijalankan adalah Prabowo turun gunung berkampanye bersama calon kepala daerah yang diusung ke daerah-daerah.
"Ya belum bergerak saja sudah tinggi, sudah ditakuti. Apalagi kalau bergerak," ucapnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Wajar jika Presiden Jokowi akan mendapat peran penting di pemerintahan Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaElektabilitas PDI Perjuangan memang masih di paling atas dengan angka 19,1 persen, tetapi terus alami penurunan dari survei sebelumnya.
Baca Selengkapnya80 persen pemilih puas atas kinerja Presiden Joko Widodo
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sekjen PDIP mengingatkan Kapolri banyak suara dari rakyat yang juga berharap agar Polri tetap netral di Pemilu 2024 ini.
Baca SelengkapnyaJokowi memuji sosok Prabowo Subianto yang mampu membawa Partai Gerindra menjadi partai yang mengalami pertumbuhan sangat pesat.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo (Jokowi) menjawab tudingan bantuan sosial (bansos) dipolitisasi menjelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Baca SelengkapnyaJokowi mengaku tidak tahu siapa yang disebut 'Pak Lurah' oleh politisi.
Baca SelengkapnyaKetua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menanggapi kabar Presiden Joko Widodo (Jokowi) diusulkan memimpin koalisi besar Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaKetua Umum Partai Gerindra ini menyebut, saat ini masyarakat membutuhkan pimpinan elite yang bisa rukun bersatu dan bukan selalu mencari-cari kesalahan.
Baca Selengkapnya