Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Gus Sholah imbau jangan ada politisasi agama di Pilpres 2019

Gus Sholah imbau jangan ada politisasi agama di Pilpres 2019 Gus Sholah. ©2018 Merdeka.com/Arie Sunaryo

Merdeka.com - Isu populisme agama diprediksi tetap akan dimainkan menjelang Pemilu 2019 mendatang. Pro kontra pun muncul, ada yang setuju, namun banyak juga yang tak sependapat. Tokoh Nahdlatul Ulama (NU) Salahuddin Wahid atau biasa dipanggil Gus Sholah mengatakan politisasi agama sebenarnya dibolehkan, asalkan digunakan untuk tujuan yang positif.

"Memang benar, politisasi agama itu sudah diterapkan di Indonesia sejak merdeka. Kalau bertujuan untuk membela negara, itu diperbolehkan," Gus Salah, disela menjadi pembicara seminar tentang perspektif KH. Hasyim Asy'ari dan KH. Ahmad Dahlan terhadap politisasi agama di Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) Sukoharjo, Sabtu (31/3)

Rektor Universitas Hasyim Asy'ari (Unhasy) ini mencontohkan, politisasi agama di antaranya adalah saat masyarakat Indonesia belum memiliki rasa nasionalisme, dan Indonesia masih dalam kepungan pasukan sekutu. Saat itulah para ulama memfatwakan agar pemuda membantu tentara Indonesia melawan pasukan sekutu.

"Akhirnya sekutu yakni Inggris kalah. Itu namanya politisasi agama, yang positif, itu diperbolehkan," jelasnya.

Gus Sholah menyampaikan contoh politisasi lainnya di Indonesia, seperti program Keluarga Berencana (KB). Menurut dia, pada awalnya program tersebut tak mendapat respon masyarakat. Namun setelah pemerintah mendekati ulama, para ulama memberitahu masyarakat dan akhirnya program tersebut berhasil.

Lebih lanjut, Gus Sholah mengungkapkan, saat ini politisasi agama dipakai dengan cara yang salah. Terdapat sejumlah oknum yang hanya menggunakan ayat kitab suci untuk kepentingan kekuasaan kelompok tertentu.

"Kalau yang itu sangat tidak boleh terjadi," katanya.

Gus Sholah mengimbau agar politisasi agama tak terjadi di Pilkada 2018 dan Pilpres 2019 mendatang. Ia merasa memiliki tanggung jawab untuk memberi edukasi kepada masyarakat, mana politisasi agama yang positif dan mana yang tidak.

"Tujuannya mensosialisasikan itu. Namun kalau ada yang bilang politisasi agama tidak boleh, nanti dulu. Yang benar itu boleh, tetapi dengan tujuan yang positif," katanya.

Kendati demikian ia mengakui bahwa memberikan kesadaran kepada masyarakat terkait politisasi agama bukan hal yang mudah. Maka, dirinya ingin sejumlah pihak, semisal universitas juga mau mengedukasi masyarakat.

"Semua agama menyuruh kita berhubungan baik dengan orang lain, demi kesejahteraan," terangnya.

Rektor UMS Sofyan Anif, menambahkan bila dalam konteks nasionalisme, politisasi agama diperbolehkan jika digunakan untuk memperkuat NKRI. Namun akan menjadi negatif bila digunakan untuk politik praktis dan nafsu kekuasaan.

(mdk/fik)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Pesan Menag ke Umat Budha Jelang Pemilu: Agama Jangan Dijadikan Alat Politik dan Merebut Kekuasaan
Pesan Menag ke Umat Budha Jelang Pemilu: Agama Jangan Dijadikan Alat Politik dan Merebut Kekuasaan

Menag berpesan agar pelaksanaan Pemilu 2024 nanti bisa dilakukan dengan penuh riang gembira.

Baca Selengkapnya
Menag Minta Khatib Salat Jumat Sampaikan Pesan Pemilu Damai dan Hargai Perbedaan Pilihan Politik
Menag Minta Khatib Salat Jumat Sampaikan Pesan Pemilu Damai dan Hargai Perbedaan Pilihan Politik

Yaqut mengatakan, pemilu sebagai pesta demokrasi yang diselenggarakan lima tahun sekali sehingga dijalankan dengan penuh riang gembira.

Baca Selengkapnya
Bahaya Politisasi Agama di Pilkada Serentak, Bisa Ganggu Kerukunan dan Persatuan
Bahaya Politisasi Agama di Pilkada Serentak, Bisa Ganggu Kerukunan dan Persatuan

Sejumlah pihak diingatkan tidak memainkan politisasi agama hanya untuk meraih kemenangan

Baca Selengkapnya
Persaudaraan Jangan Sampai Memudar karena Tidak Bisa Menerima Hasil Pemilu
Persaudaraan Jangan Sampai Memudar karena Tidak Bisa Menerima Hasil Pemilu

Masyarakat Indonesia patut bersyukur dan bersuka cita karena telah melewati proses Pemilu 2024

Baca Selengkapnya
Ketum PBNU Ingatkan Jangan Pilih Capres-Cawapres yang Main Rusak-Rusakan
Ketum PBNU Ingatkan Jangan Pilih Capres-Cawapres yang Main Rusak-Rusakan

Gus Yahya menyatakan tidak dapat sembarangan mengumbar sosok pilihannya dalam Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya
Jaga Pilkada Serentak 2024, Beri Rakyat Kebebasan Memilih Calon Pemimpinnya
Jaga Pilkada Serentak 2024, Beri Rakyat Kebebasan Memilih Calon Pemimpinnya

Penyelenggaraan Pilkada Serentak tahun ini bisa menjadi tolak ukur praktik demokrasi yang sesuai dengan perundang-undangan.

Baca Selengkapnya
Bhabinkamtibmas Bengkalis Ingatkan Warga Terkait Larangan Kampanye di Tempat Ibadah
Bhabinkamtibmas Bengkalis Ingatkan Warga Terkait Larangan Kampanye di Tempat Ibadah

Bripka Rosdimansah mengingatkan masyarakat akan larangan kampanye politik di tempat ibadah saat menghadiri acara Maulid Nabi Muhammad SAW.

Baca Selengkapnya
Menag Imbau Tak Pilih Capres yang Memecah Belah Umat, Ketum PBNU: Itu Positif
Menag Imbau Tak Pilih Capres yang Memecah Belah Umat, Ketum PBNU: Itu Positif

Gus Yahya menilai, imbauan itu diberikan supaya masyarakat tidak lagi terjebak dalam perpecahan.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Tegas! Pesan Menag Yaqut Jangan Pilih Capres Pakai Agama Rebut Kekuasaan!
VIDEO: Tegas! Pesan Menag Yaqut Jangan Pilih Capres Pakai Agama Rebut Kekuasaan!

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menyinggung calon pemimpin pernah memperalat agama demi kepentingan politik.

Baca Selengkapnya
Disebut Buzzer oleh Cak Imin, Ini Reaksi Menag Yaqut
Disebut Buzzer oleh Cak Imin, Ini Reaksi Menag Yaqut

Yaqut terancam sanksi dari PKB, namun dia menegaskan tidak akan mengubah pernyataannya.

Baca Selengkapnya
Sivitas Akademika Unipdu Jombang Serukan Pemilu Damai dan Tolak Politik Praktis
Sivitas Akademika Unipdu Jombang Serukan Pemilu Damai dan Tolak Politik Praktis

Mahasiswa juga menyuarakan agar ASN, TNI dan Polri tetap netral dan bekerja sesuai dengan porsinya.

Baca Selengkapnya
'Strategi Politik Menggunakan Isu Identitas Harus Kita Tolak!'
'Strategi Politik Menggunakan Isu Identitas Harus Kita Tolak!'

Kampanye secara negatif diharapkan tidak terjadi lagi karena berdampak buruk pada perkembangan demokrasi.

Baca Selengkapnya