Hindari pernyataan asal jeplak
Merdeka.com - Kinerja KPU bukan diukur oleh kemahiran membuat pernyataan, bukan oleh komentar atas situasi yang sedang berkembang, juga bukan oleh kritik saran kepada lembaga lain. Kinerja KPU ditentukan oleh kemampuan mereka melaksanakan tahapan-tahapan pemilu, sebagaimana diatur dalam undang-undang.
Sebagai pelaksana undang-undang, sudah semestinya anggota KPU berprinsip: sedikit bicara banyak kerja. Namun jika melihat sepak terjang KPU Pemilu 2009, yang terjadi justru sebaliknya: banyak bicara sedikit kerja. Anggota KPU sering bicara hal-hal yang tidak perlu, bahkan tidak mutu.
Ikuti berita KPU di Liputan6.com
-
Apa yang dilakukan KPU? Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI telah menggelar rapat pleno terbuka rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara tingkat nasional serta penetapan hasil Pemilihan Umum (Pemilu) serentak tahun 2024.
-
Apa yang diadukan kepada Ketua KPU? Ketua KPU Hasyim Asyari didalilkan lalai dan tidak cermat dalam menentukan serta menetapkan anggota KPU Kabupaten Puncak yang terindikasi sebagai anggota aktif partai politik.
-
Apa tugas utama KPU? Tugas utama KPU adalah mengatur, melaksanakan, dan mengawasi seluruh tahapan pemilihan umum, mulai dari pemilu legislatif, pemilu presiden, hingga pemilihan kepala daerah.
-
Kenapa anggota KPPS harus memiliki integritas? Mereka harus memiliki kesetiaan terhadap Pancasila dan memiliki integritas yang tinggi.
-
Apa yang dilakukan KPU hari ini? Komisi Pemilihan Umum (KPU) menggelar pengundian nomor urut pasangan calon presiden dan calon wakil presiden untuk di Pemilu 2024 hari ini, Selasa (14/11).
-
Mengapa KPU penting dalam demokrasi? Sejak didirikan, KPU memiliki peran penting dalam menjamin keberlangsungan demokrasi di Indonesia melalui penyelenggaraan pemilihan umum yang jujur, adil, dan transparan.
Anggota KPU Putu Artha misalnya, berkali-kali menunjukkan kesetujuannya atas sistem pemilu proporsional dengan daftar terbuka. Dia tidak sadar, bahwa pernyataannya itu sudah melampaui batas, sebab soal sistem pemilu adalah wilayah pembuat undang-undang. Dengan pernyataan seperti itu, Putu tanpa sadar memposisikan dirinya dalam satu barisan partai-partai politik yang menginginkan sistem proporsional daftar terbuka.
Hal itu juga sama dengan anggota KPU yang mengemukakan pandangannya tentang angka ambang batas yang pas dalam konteks politik Indonesia. Sekali lagi, ini adalah wilayah pembuat undang-undang untuk mendiskusikan, membahas dan memutuskannya. Anggota KPU tidak boleh terlibat agar tidak mempengaruhi kemandirian.
Apapun yang diputuskan DPR dan pemerintah, apapun yang diputuskan undang-undang, KPU siap melaksanakan. Itu pernyataan yang pas. Memang pernyataan itu tidak gagah, dan terkesan tidak cerdas. Namun anggota KPU harus menyadari, mereka bukan pengamat politik, bukan pengamat pemilu; mereka adalah penyelenggara pemilu.
Jika bersikap demikian belum bisa, maka hal ini menyangkut problem eksistensi diri yang belum tuntas. Merasa tidak hebat, jika tidak mengeluarkan pernyataan; merasa rendah diri jika tidak muncul di media massa. Dan lebih celaka lagi, merasa tidak jadi anggota KPU jika tidak membintangi sendiri iklan pemilu!
Pernyataan KPU yang sering merisaukan adalah soal angka: jumlah penduduk, jumlah pemilih, jumlah daerah pemilihan, jumlah partai peserta pemilu, jumlah calon, jumlah surat suara, jumlah surat suara sah, jumlah perolehan suara masing-masing partai, dll. Sering kali anggota KPU bersikap enteng saja atas salah sebut angka tersebut. Toh bisa diralat, toh bisa diluruskan kembali.
Padahal yang namanya pemilu itu sesungguhnya adalah urusan jumlah suara dan jumlah kursi. Jadi, kalau menyebut angka saja tidak becus, bagaimana mau mengurus pemilu. Apabila data belum benar-benar siap, keputusan belum benar-benar diteken, anggota KPU tidak perlu mengumbar angka.
Sebab sekali angka itu diumumkan langsung ditelan para pihak sehingga jika kemudian diralat, akan menimbulkan masalah. Kredibilitas pun bisa jatuh hanya karena sembarang menyebut angka. Oleh karena itu, anggota KPU mesti berhati-hati dalam mengeluarkan pernyataan. (mdk/ren)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sejumlah Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP) Lintas Iman mengingatkan para elite politik agar memberi narasi menyejukkan jelang pembacaan putusan MK.
Baca SelengkapnyaPerlu adanya pernyataan bersama antar-elit politik dan para calon kepala daerah untuk memperkuat narasi kebangsaan dan menekankan persatuan bangsa
Baca SelengkapnyaBurhanuddin mengingatkan kepada seluruh jajaran Kejaksaan RI untuk menjaga netralitas.
Baca SelengkapnyaUji kelayakan dan kepatutan tersebut tidak hanya secara formil tapi haruslah uji etik individu dahulu
Baca SelengkapnyaPlh. Direktur Jenderal Politik dan PUM Kemendagri, Togap Simangunsong menyebut para Kepala Daerah dan ASN dilarang melakukan pencopotan baliho sepihak
Baca SelengkapnyaMenjelang Pemilu 2024, Burhanuddin mengungkapkan, banyak pihak merasa resah atas polarisasi yang semakin tajam di masyarakat.
Baca SelengkapnyaPihaknya tidak akan segan menindak siapa saja jajaran Korps Adhyaksa yang kedapatan tidak netral.
Baca SelengkapnyaKemendagri Bahas PKPU Soal Caleg Terpilih jadi Calon Kepala Daerah Tanpa Mundur
Baca SelengkapnyaHeru mengingatkan para camat dan lurah tidak bergaya yang mirip atau sama dengan pose kampanye para peserta Pemilu
Baca SelengkapnyaNetralitas aparat dan pejabat negara dalam pemilu menjadi pembahasan JK saat bertemu capres nomor urut tiga Ganjar Pranowo.
Baca SelengkapnyaJokowi ingin KPU bertindak sesuai aturan pada pesta demokrasi lima tahunan.
Baca SelengkapnyaGanjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Aturannya
Baca Selengkapnya