Ini alasan elektabilitas Ahok merosot dari 59,3 % hingga 10,6 %
Merdeka.com - Lingkaran Survei Indonesia (LSI) milik Denny JA merilis hasil survei terbarunya. Hasilnya, elektabilitas Ahok-Djarot merosot hingga tinggal 10,6 persen jauh tertinggal dari pesaingnya Agus-Sylvi dan Anies-Sandi yang masing-masing mendapat 30,90 persen dan 31,90 persen.
Peneliti LSI, Ardian Sopa mengatakan, salah satu penyebab anjloknya elektabilitas Ahok karena terjerat kasus penistaan agama. Padahal sebelumnya, elektabilitas Ahok masih 24,6 persen.
"Saat survei dilakukan, memang Ahok belum menyandang status tersangka. Namun, responden telah ditanya perihal dukungan bila Ahok menjadi tersangka kasus dugaan penistaan agama. Hasilnya adalah terjadi penurunan dukungan yang signifikan terhadap Ahok-Djarot," jelas Ardian di kantor LSI, Jakarta Timur, Jumat (18/11).
-
Apa yang membuat elektabilitas Anies turun? Menurut Saifullah Yusuf, elektabilitas Prabowo terus naik dan Anies turun karena cawapres Muhaimin dan PKB tidak efektif mendulang suara.
-
Siapa yang paling tinggi elektabilitasnya? Dalam survei tersebut, Prabowo-Gibran yang paling teratas. Elektabilitas Prabowo-Gibran mencapai 39,3 persen.
-
Kenapa elektabilitas Prabowo naik? Menurut Saifullah Yusuf, elektabilitas Prabowo terus naik karena cawapres Muhaimin dan PKB tidak efektif mendulang suara.
-
Kenapa suara Partai Demokrat merosot? Merosotnya perolehan suara ditengarai karena konflik internal dan beberapa tokoh partai yang terciduk kasus korupsi.
-
Kenapa Anies dianggap salah satu tokoh dengan elektabilitas tinggi? Anies jadi satu di antara tiga tokoh capres dengan elektabilitas terkuat di sejumlah lembaga survei.
Ardian mengatakan, kasus dugaan penistaan agama menjadi perhatian publik Jakarta secara luas. Ini adalah persepsi publik, terlepas dari proses hukum yang berjalan.
"Mayoritas publik pun mendukung adanya proses hukum terhadap Ahok meskipun Ahok telah meminta maaf," terangnya.
Berdasarkan data LSI, elektabilitas Ahok terlihat sudah mengalami penurunan sejak bulan Juli 2016. Dimana pada Maret 2016, tercatat elektabilitas masih 59,3 persen, sedangkan Juli 2016 turun jadi 49,1 persen.
Elektabilitas Ahok pada bulan Oktober 2016 pun semakin menurun hingga 31,4 persen. Sampai akhirnya pada November 2016 (sebelum penetapan tersangka) sebesar 24,6 persen. Hingga akhirnya, elektabilitas mantan bupati belitung timur itu berada di titik terendah pada November yakni 10,6 persen.
Survei terakhir LSI dilakukan periode 31 Oktober sampai dengan 5 November 2016, dengan menggunakan metode multistage random sampling. Jumlah yang responden yang dimintai pendapat sebanyak 440 orang.
Survei dilakukan dengan wawancara tatap muka menggunakan kuesioner. Sementara
Margin of error survei ini kurang lebih 4,8 persen. (mdk/rnd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hasil survei Pilpres terbaru elektabilitas Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan memperoleh suara tertinggi berdasarkan survei terbaru Litbang Kompas
Baca SelengkapnyaDari sisi kekuatan wilayah, Anies-Muhaimin mengalami penurunan dukungan di Sumatera. Dari 36,8 persen menjadi 29,2 persen.
Baca SelengkapnyaSurvei periodik Litbang Kompas dilakukan dengan wawancara tatap muka dan diselenggarakan pada 15-20 Juni 2024.
Baca SelengkapnyaAhok juga mengalami penambahan suara. Dari 32 persen menjadi 42 persen.
Baca SelengkapnyaAnies-Cak Imin berada diurutan terbawah dalam survei di Jawa Timur, tertinggal jauh.
Baca SelengkapnyaPrabowo tetap teratas mengungguli Ganjar dan Anies meski alami penurunan elektabilitas.
Baca SelengkapnyaPenurunan elektabilitas Ganjar-Mahfud dinilai karena blunder gaya kampanye yang menyerang Presiden Jokowi
Baca SelengkapnyaApakah merosotnya elektabilitas Ganjar dan Mahfud Md karena sering mengkritik pemerintahaan saat ini.
Baca SelengkapnyaDari Oktober 2023, elektabilitas PDI Perjuangan mengalami penurunan dari 20,8 persen, lalu 19,7 persen dan 19,1 persen di Desember 2023
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan 41,7 persen. Disusul oleh Ahok 27,0 persen dan di posisi ketiga Ridwan Kamil 15,4 persen.
Baca SelengkapnyaElektabilitas PDI Perjuangan memang masih di paling atas dengan angka 19,1 persen, tetapi terus alami penurunan dari survei sebelumnya.
Baca Selengkapnya