Jokowi Sebut Elektabilitasnya Turun 8 Persen di Jabar Karena Hoaks
Merdeka.com - Capres nomor urut 01 Joko Widodo atau Jokowi menyebut elektabilitasnya di Jawa Barat mengalami penurunan 8 persen. Hal ini dikatakan Jokowi saat bertemu dengan para Tim Kampanye Daerah (TKD) Sulawesi Tenggara di Hotel Clora Kota Kendari, Sabtu (1/3).
"Di Provinsi Jawa Barat, saat itu, 1,5 bulan yang lalu kita sudah menang 4 persen. Dulu kan (Pilpres 2014) kita kalah telak tuh, ini sudah menang 4 persen. Gak ada hujan gak ada angin, tau tau anjlok 8 persen," kata Jokowi.
Dia pun langsung meminta tim kampanyenya untuk mengecek penyebab elektabilitasnya turun di Jabar. Setelah dicek, Jokowi mengatakan penurunan itu terjadi lantaran banyaknya fitnah dan hoaks yang menyerang dirinya.
-
Kenapa Jokowi dikritik? Khususnya terhadap keluarga Jokowi yang ikut dalam kontestasi politik baik Pilpres maupun pilkada.
-
Apa yang dibilang Jokowi soal kampanye? 'presiden boleh berkampanye.''
-
Mengapa Jokowi digugat? Gugatan itu terkait dengan tindakan administrasi pemerintah atau tindakan faktual.
-
Bagaimana Jokowi meminta awak media untuk informasi lebih lanjut? 'Tanyakan langsung ke Kapolri. Kapolri ada. Kapolri? Kapolri ada. Tanyakan ke kapolri langsung,' ujar dia.
-
Bagaimana pengaruh Jokowi terhadap Pilgub Jateng? Responden yang puas dengan kinerja presiden Jokowi mendukung Kaesang dengan 33,8 persen. Di posisi kedua Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Ahmad Luthfi 29,1 persen dan diposisi ketiga Ketua DPD PDIP Jawa Tengah Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul 14,8 persen.
-
Siapa yang menggugat Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI)
"Kita cek. Kebawah kebawah kebawah. Cek lagi ke rumah ke rumah ke rumah. Apa yang muncul? Ternyata fitnah hoaks sudah masuk," ungkap mantan Gubernur DKI Jakarta itu.
Jokowi pun meminta agar para TKD menangkal hoaks dan fitnah di Sulawesi Tenggara. Apabila ada fitnah yang menyebar, Jokowi berpesan agar tim kampanye segera mengklarifikasinya.
"Kita tak ingin di Sultra ini juga kemasukan seperti yang tadi saya sampaikan sehingga presentasenya menurun. Kalau ada sesuatu di bawah yang kita kira isunya mengganggu dan akan menurunkan, hati-hati," ucapnya.
"Elektabilitas para caleg, elektabilitas partai, elektabilitas capres cawapres, itu berhubungan. Begitu partai turun, capresnya turun calegnya juga pasti turun. Kalau ada isu-isu segera direspon," sambung Jokowi.
Reporter: Lisza EgehamSumber: Liputan6.com
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penurunan elektabilitas Ganjar-Mahfud dinilai karena blunder gaya kampanye yang menyerang Presiden Jokowi
Baca SelengkapnyaDalam survei LSI Denny JA mengungkap empat alasan mengapa elektabilitas Ganjar melorot di Jateng.
Baca SelengkapnyaLSI Denny JA mengungkapkan elektabilitas PDIP disalip Gerindra pada November 2023.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menyebut masih banyak media online yang tidak memiliki dewan redaksi.
Baca SelengkapnyaElektabilitas PDI Perjuangan memang masih di paling atas dengan angka 19,1 persen, tetapi terus alami penurunan dari survei sebelumnya.
Baca SelengkapnyaDari Oktober 2023, elektabilitas PDI Perjuangan mengalami penurunan dari 20,8 persen, lalu 19,7 persen dan 19,1 persen di Desember 2023
Baca SelengkapnyaSaat disinggung banyaknya masyarakat Jawa Tengah yang masih bimbang, Jokowi minta kedua calon agar bisa meyakinkan
Baca SelengkapnyaDia mengatakan survei sejumlah lembaga ini berbeda dengan temuan tim di internalnya.
Baca SelengkapnyaCak Imin pun optimistis Ridwan Kamil dan Ahmad Luthfi akan menang, usai Jokowi menyatakan dukungan dan turun kampanye.
Baca SelengkapnyaElektabilitas keduanya bisa naik dan Prabowo-Gibran bisa turun ketika ada hal khusus.
Baca SelengkapnyaKondisi demokrasi Indonesia menjadi sorotan di era Presiden Jokowi
Baca SelengkapnyaAdjie menjelaskan faktor merosotnya suara Ganjar-Mahfud lantaran blunder kubu Ganjar yang kerap menyerang Jokowi belakangan ini.
Baca Selengkapnya