Kisah Dokter Desa dengan Dasi Pinjaman Jadi Menteri Kesehatan
Merdeka.com - Perbincangan soal calon-calon menteri kabinet Presiden Jokowi tengah ramai dalam politik nasional. Siapa saja yang akan dipilih di kabinet periode kedua ini?
Ada kisah menarik soal bagaimana Presiden Soekarno memilih menteri. Dia memilih seorang dokter desa untuk menduduki posisi menteri kesehatan.
Pria itu adalah Johannes Leimena. Soekarno mengenalnya ketika perang.
-
Bagaimana Soekarno memilih menteri? Pemilihan menteri yang dilakukan oleh Soekarno didasarkan pada penilaiannya terhadap kinerja rekan-rekannya selama di badan pembentukan pemerintahan, serta disesuaikan dengan keahlian mereka di bidang masing-masing.
-
Siapa saja menteri Soekarno? Presiden Soekarno memimpin sendiri kabinet yang beranggotakan 21 orang menteri,' tulis Wahjudi Djaja dalam Kabinet-Kabinet di Indonesia.
-
Bagaimana Soeharto memilih Wakil Presiden? 'Saya tidak sendiri memilih wakil presiden,' kata Soeharto.Tahun 1983, berdasarkan berbagai pertimbangan, pilihan jatuh pada Jenderal (Purn) Umar Wirahadikusumah.
-
Kenapa Soekarno pilih mantan pegawai Jepang? Sedangkan mantan pegawai administrasi pemerintahan Jepang dipilih karena situasi Indonesia saat itu masih berada dalam masa sulit, di mana masih ada peralihan dari pihak Jepang ke pihak Sekutu.
-
Mengapa Presiden Soeharto memilih Jenderal M Jusuf menjadi Panglima TNI? Presiden Soeharto selalu punya pertimbangan saat memilih Panglima TNI.
-
Kenapa Soeharto diangkat jadi Jenderal Besar? Mabes ABRI tahun 1997 menyebutkan setidaknya ada tiga prestasi Soeharto yang membuatnya dinilai layak untuk mendapatkan gelar Jenderal Besar.
"Kami pernah berjumpa sebentar di masa perang, ketika dia mengobati sakit kepalaku. Lalu saat Indonesia merdeka, saat aku berkunjung ke kotanya sebentar," kata Soekarno.
Sederhana saja perkataan Soekarno. "Begini, aku ingin engkau menjadi menteri," katanya pada Leimena.
Maka jadilah Leimena menteri muda kesehatan Republik Indonesia tahun 1946.
Menteri Bhinneka Tunggal Ika
Johannes Leimena adalah seorang Kristen dari Maluku. Soekarno menilai hal ini cocok sebagai perwujudan Bhinneka Tunggal Ika dalam kabinetnya.
Tak cuma itu, Leimena dikenal Soekarno sebagai pria paling jujur yang pernah dikenalnya. Soekarno mengandalkan intuisinya saat bertemu Leimena, dan ternyata hal itu benar.
"Dia sejujur Yesus dari Nazareth," kata Soekarno dalam biografinya Penyambung Lidah Rakyat yang ditulis Cindy Adams.
Menteri Dengan Dasi Pinjaman
Soekarno menggambarkan Leimena saat itu bukanlah orang berada. Di zaman Jepang, dia cuma punya satu pakaian dalam.
Setelah kemerdekaan, Leimena harus menghadiri sebuah acara diplomatik mewakili Indonesia. Dia tak punya pakaian selain dua kemeja. Jika yang satu dicuci, yang satu dipakai. Leimena juga tak punya dasi.
"Untuk menghadiri resepsi resmi, dia meminjam dasi dari seorang kawan," kata Soekarno.
Leimena menambahkan, dia juga tak punya jas. Untung teman satu kamar, ukurannya tak jauh berbeda. Dia mengenakan jas itu walau tak pas benar di badan.
"Aku hanya memakainya selama beberapa jam. Jangan kuatir. Aku tidak akan bikin malu negara kita," kata Leimena.
20 Tahun Jadi Menteri
Dokter Leimena mencatat sejarah sebagai satu-satunya orang yang menjadi menteri selama 20 tahun tanpa terputus di era Soekarno. Dia menjadi menteri di 18 kabinet yang jatuh bangun saat itu. Melewati era demokrasi liberal hingga demokrasi terpimpin. Mulai dari Kabinet Sjahrir hingga kabinet Dwikora III sebagai Wakil Perdana Menteri. Leimena juga memperoleh gelar Laksamana Madya Tituler dari TNI AL.
Setelah Presiden Soekarno digantikan Soeharto. Leimena mengundurkan diri. Namun dia masih dipercaya sebagai anggota Dewan Pertimbangan Agung (DPA), hingga tahun 1973.
Tahun 2010 Pemerintah Indonesia memberikan gelar Pahlawan Nasional pada Johannes Leimena.
Catatan Redaksi:
Selama Bulan Oktober ini kami persembahkan tulisan tematik Bulan Para Presiden. Merdeka.com akan mengangkat kisah-kisah menarik dan cerita di balik sosok para presiden RI. Mulai dari Soekarno, Soeharto, Habibie, Gus Dur, Megawati, SBY hingga Jokowi. Termasuk cerita mereka dengan para menterinya.
Semoga menginspirasi dan memberi banyak pelajaran untuk dipetik. Mencontoh yang baik dan memperbaiki yang buruk, demikian harapan kami. Selamat membaca.
(mdk/ian)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pria itu menyentuh Jokowi dan terdengar ingin menyampaikan sesuatu.
Baca SelengkapnyaSamsi Sastrawidagda, pria yang lahir pada 13 Maret 1894 di Solo ini merupakan Menteri Keuangan Pertama di Indonesia.
Baca SelengkapnyaSosok Adnan Kapau Gani, pahlawan nasional asal Sumatra Selatan bergelar Dokter.
Baca SelengkapnyaNamanya dianggap terlalu Jawa hingga tidak diizinkan sekolah di institusi pendidikan milik Belanda
Baca SelengkapnyaSemasa hidupnya, dokter ini menaruh perhatian penuh pada masalah-masalah sosial masyarakat
Baca SelengkapnyaMenurut Roby, Ganjar-Mahfud telah mengetahui aspirasi utama rakyat. Rakyat ingin bisa bekerja dan harga yang stabil.
Baca SelengkapnyaSoeharto memilih menjadi serdadu kolonial adalah pilihan realistis untuk lepas dari kemelaratan.
Baca SelengkapnyaLantas, bagaimana ia memilih para menteri untuk membantunya dalam menjalankan tugas kenegaraan?
Baca SelengkapnyaKota Surabaya menjadi tempat pertama kali belajar agama, menikah, dan bekerja.
Baca SelengkapnyaWalaupun masing-masing punya cara yang berbeda, mereka punya peran besar bagi perjuangan rakyat Indonesia melawan penjajah
Baca SelengkapnyaPerlatan yang disediakan negara untuk Soekarno pun tidak memadai.
Baca SelengkapnyaPencopotan ini buntut sikap Budi Santoso yang menolak rencana Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mendatangkan dokter asing.
Baca Selengkapnya