LSI: Mayoritas muslim nilai polemik Al Maidah Ahok sebuah kesalahan
Merdeka.com - Kasus dugaan penistaan agama menjadi blunder bagi Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Berdasarkan survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) elektabilitas Ahok-Djarot menurun tajam menjadi 24,6 persen pasca bergulir kasus tersebut dan demo 4 November.
Lantas bagaimanakah nasib Ahok di pilgub DKI nanti? Peneliti LSI, Adjie Alfaraby menuturkan, ada tiga faktor yang akan membuktikan apakah Ahok akan 'tamat' atau tidak di pilgub DKI nanti. Pertama adalah strategi Ahok untuk merebut kembali hati pemilih muslim.
"Karena kita lihat dari hasil survei kasus penistaan agama ini sangat dipersepsikan negatif oleh penduduk muslim. Hampir semua penduduk muslim menganggap bahwa itu adalah sebuah kesalahan," katanya dalam diskusi yang mengangkat tema 'Tamatkah Ahok: Surat Al Maidah dan Efek Elektoralnya' di gedung LSI, Jakarta, Kamis (10/11).
-
Siapa ayah Ahok? Diketahui, pria kecil ini merupakan anak dari Indra Tjahaja Purnama dan Buniarti Ningsing keturunan Tionghoa .
-
Siapa yang setuju dengan Ahok tentang korupsi? Perbincangan kedua tokoh tersebut turut menuai beragam tanggapan dari publik.
-
Apa dampak penolakan muslim Amerika terhadap Biden? Belum pasti apakah pemilih muslim akan mengalihkan dukungan mereka secara besar-besaran dari Biden, namun perubahan kecil dalam dukungan bisa memiliki dampak pada negara bagian-negara bagian di mana Biden meraih kemenangan dengan selisih tipis pada 2020.
-
Siapa yang unggul dalam survei Pilkada Jabar? 'Ini nama nama yang muncul di kalangan elite, Dedi Mulyadi muncul dari internal Gerindra, Ilham Akbar Habibie dari Nasdem, Ridwan Kamil dari Golkar,' kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Burhanuddin Muhtadi dalam paparan surveinya pada 4 Juli 2024 lalu.
-
Bagaimana muslim Amerika akan mempengaruhi pemilu? Oposisi dari populasi Muslim dan Arab Amerika yang cukup besar dapat menjadi ancaman bagi Electoral College presiden dalam pemilihan yang akan datang.
-
Kenapa muslim Amerika menolak Biden? 'Konferensi #AbandonBiden 2024 ini dibuat sebagai latar belakang dari pemilihan presiden 2024 yang akan datang dan keputusan untuk menarik dukungan terhadap Presiden Biden karena ketidaksetujuannya untuk menyerukan gencatan senjata dan melindungi warga tak bersalah di Palestina dan Israel,' kata kelompok tersebut kepada kantor berita Axsio dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Aljazeera, Ahad (3/12).
Menurut Adjie, hal lain yang perlu menjadi perhatian Ahok dan tim suksesnya adalah mengenai status hukumnya. Dia menilai, jika penegak hukum memutuskan Ahok sebagai tersangka atas dugaan penistaan agama, bukan tidak mungkin kesempatan Ahok untuk memimpin ibu kota akan kandas.
"Jika Ahok tersangka, maka peluangnya makin kecil," kata dia.
Lebih lanjut Adjie mengatakan, posisi pasangan Ahok-Djarot dinilai perlu mewaspadai manuver politik pasangan lainnya. Mengingat berdasarkan data yang ada saat ini, elektabilitas Ahok-Djarot unggul tipis yaitu sebesar 24,6 persen, sementara Agus-Silvi 20,9 persen, Anies-Sandi 20,0 persen. Sedangkan sisanya sebesar 34,5 persen masih belum menentukan pilihannya.
"Tergantung gerakan kompetitor pasangan Agus dan Anies. Seberapa besar mereka mampu mengoptimalkan," tutupnya.
Survei dilakukan dari tanggal 31 Oktober hingga November 2016 dengan responden 440 diwawancara secara tatap muka menggunakan metode Multi Stage Random Sampling, dengan margin of error 4,8 persen.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Litbang Kompas merilis survei terbaru terkait pemilihan kepala daerah (Pilkada) di Jakarta 2024, Selasa (16/7).
Baca SelengkapnyaDengan asumsi metode simple random sampling ukuran sampel 800 responden
Baca SelengkapnyaSohibul Iman mengaku tidak masalah dengan survei tersebut
Baca SelengkapnyaSampai saat ini nama Ahok juga masih menjadi pertimbangan bagi PDIP untuk di Pilkada Jakarta.
Baca SelengkapnyaAhok juga mengalami penambahan suara. Dari 32 persen menjadi 42 persen.
Baca SelengkapnyaSurvei periodik Litbang Kompas dilakukan dengan wawancara tatap muka dan diselenggarakan pada 15-20 Juni 2024.
Baca SelengkapnyaHasil survei Pilpres terbaru elektabilitas Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan memperoleh suara tertinggi berdasarkan survei terbaru Litbang Kompas
Baca SelengkapnyaElektabilitas terbaru Anies-Muhaimin mencapai angka 25,3 persen atau meningkat sekitar 2 persen dari 23,8 persen sebelum debat capres dan cawapres.
Baca SelengkapnyaGerindra merespons soal elektabilitas Ridwan Kamil sebagai calon gubernur Jakarta masih kalah dari Anies
Baca SelengkapnyaElektabilitas dari berbagai lembaga survei dapat dijadikan sebagai cerminan.
Baca SelengkapnyaSurvei Indikator melakukan sejumlah simulasi pasangan calon di Pilkada Jakarta.
Baca Selengkapnya