Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Mengembalikan kepercayaan publik

Mengembalikan kepercayaan publik Rapat pleno KPU Pemilu 2014. merdeka.com/Imam Buhori

Merdeka.com - Setelah dilantik Presiden SBY pada Kamis (12/4) lalu, Komisi Pemilihan Umum atau KPU segera memilih ketua. Melalui pemungutan suara, 7 anggota KPU mengangkat Husni Kamil Manik, yang saat ini masih sebagai anggota KPU Sumatera Barat, sebagai ketua.

Dengan demikian, Husni Kamil, bersama 6 rekannya, yaitu Sigit Pamungkas, Ida Budhiati, Arif Budiman, Ferry Kurnia Rizkiyansyah, Hadar Nafis Gumay, dan Juri Ardiantoro, bersiap menjalankan tugas: menyelenggarakan Pemilu 2014 dan Pilkada 2005+.

Meskipun sudah menjadi hajat negara rutin pascajatuhnya Orde Baru, menyelenggarakan pemilu bukan pekerjaan mudah. Pemilu 1999, KPU dilanda perpecahan sehingga hasil Pemilu 1999 tidak bisa disahkan. Untungnya Presiden Habibie segera mengambil alih, sehingga suara rakyat terselamatkan.

Pada Pemilu 2004, pekerjaan KPU bertambah berat. Selain anggota DPR, DPRD provinsi dan DPRD kabupaten/kota, Perubahan UUD 1945 mengharuskan adanya pemilu presiden dan pemilu anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD). KPU sukses menyelenggarakan pemilu, tetapi setelah itu ketua dan beberapa anggota dipenjarakan oleh KPK karena terlibat kasus korupsi.

Hadirnya UU No. 22/2007 tentang Penyelenggara Pemilu memunculkan harapan akan tampilnya penyelenggara pemilu yang independen, berintegritas dan profesional untuk Pemilu 2009. Namun harapan itu seakan padam ketika Presiden SBY memilih anggota Tim Seleksi Penyelenggara Pemilu yang tidak paham pemilu.

 

Dengan metode tes ala karyawan perusahaan, Prof Sarlito Wirawan mencoret nama-nama yang dianggap punya kemampuan mengurus pemilu. Yang terpilih adalah mereka yang tidak jelas latar belakang kepemiluannya. Akibatnya, Pemilu 2009 berantakan karena KPU tidak profesional. Hingga kini hasil Pemilu 2009 masih terus dipersoalkan, lebih-lebih setelah Andi Nurpati menyeberang ke Partai Demokrat.

Korupsi KPU Pemilu 2004 dan ketidakmandirian KPU Pemilu 2009, mendorong DPR untuk memasukkan kembali orang-orang partai ke KPU. Namun upaya ini digagalkan oleh MK, sehingga UU No. 15/2011 yang membolehkan orang partai masuk KPU, dihapus.

UU No. 15/2011 yang merupakan pengganti dari UU No. 22/2007 menggariskan bahwa Presiden harus memilih orang-orang netral, berintegritas dan memiliki pengalaman pemilu dan pengalaman merekrut pejabat negara, dalam pembentukan tim seleksi. Presiden pun menunjuk Prof Ramlan Surbakti dan beberapa nama yang tak diragukan kredibilitasnya.

Setelah melalui proses panjang seleksi di timsel dan uji kelayakan dan kepatutan di DPR, terpilihlah Husni Kamil dkk, Tidak ada kontroversi dalam proses maupun hasil seleksi. Publik percaya bahwa Husni Kamil adalah orang-orang terbaik yang bisa menyelenggarakan pemilu.

Kini, Husni Kamil dkk harus membuktikan kepercayaan itu. Mereka harus mengembalikan kredibilitas KPU yang pernah jatuh dalam Pemilu 2009; mereka juga harus mengembalikan integritas KPU yang pernah dilanda korupsi pada Pemilu 2004. Mereka harus menjaga kemandirian, menegakkan integritas dan meningkatkan profesionalitas dalam penyelenggaraan pemilu.

Sekali lagi KPU gagal atau cacat dalam penyelenggaraan pemilu, maka, di satu pihak, hal itu akan membuat frustasi masyarakat; di lain pihak, akan membenarkan anggapan partai politik, bawah yang bisa menyelenggarakan pemilu adalah orang partai politik, bukan mereka yang mengaku diri unsur independen! (mdk/did)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Wakil Ketua MK ke KPU: Jadikan Pilkada Serentak Pulihkan Kepercayaan Publik
Wakil Ketua MK ke KPU: Jadikan Pilkada Serentak Pulihkan Kepercayaan Publik

Saldi mengungkapkan, MK, KPU, dan Bawaslu menghadapi tugas berat untuk menyelenggarakan pemilihan kepala daerah (pilkada) secara serentak tahun 2024.

Baca Selengkapnya
Survei Indikator: Kepercayaan ke MK Sudah Mulai Pulih, KPK Belum Tunjukkan Tanda Recovery
Survei Indikator: Kepercayaan ke MK Sudah Mulai Pulih, KPK Belum Tunjukkan Tanda Recovery

Survei Indikator menyebut tingkat kepercayaan publik kepada Mahkamah Konstitusi (MK) mulai kembali pulih yakni sebesar 63,4 perse

Baca Selengkapnya
Survei Populi Center: Kepercayaan Publik Terhadap MK Turun Usai Putusan Batas Usia Capres-Cawapres
Survei Populi Center: Kepercayaan Publik Terhadap MK Turun Usai Putusan Batas Usia Capres-Cawapres

Dalam survei dilakukan Populi Center, tingkat kepercayaan publik terhadap MK mencapai 54,8 persen.

Baca Selengkapnya
KPU dan Bawaslu Diminta Cepat Antisipasi Kerawanan Pemilu
KPU dan Bawaslu Diminta Cepat Antisipasi Kerawanan Pemilu

Situasi terakhir menunjukkan kondisi yang mulai mengkhawatirkan.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Blak-blakan Jusuf Kalla Kecurangan Pemilu 2024, Bongkar Solusi Terbaik untuk Melawan
VIDEO: Blak-blakan Jusuf Kalla Kecurangan Pemilu 2024, Bongkar Solusi Terbaik untuk Melawan

JK mengingatkan, pemenang pilpres harus mendapat kepercayaan penuh masyarakat.

Baca Selengkapnya
Hak Angket Pemilu 2024 Belum Jelas, Ini Penjelasan Hasto PDIP
Hak Angket Pemilu 2024 Belum Jelas, Ini Penjelasan Hasto PDIP

Hasto menyampaikan, kesadaran untuk mengungkapkan dugaan kecurangan Pemilu 2024 harus terus dibangun.

Baca Selengkapnya
Amanat Majelis Syura, PKS Fokus Gugat Sengketa Pemilu di MK dan Dorong Hak Angket di DPR
Amanat Majelis Syura, PKS Fokus Gugat Sengketa Pemilu di MK dan Dorong Hak Angket di DPR

Fraksi PKS DPR RI untuk mendorong digulirkannya hak angket sebagai tanggung jawab moral dan hak kontstitusional DPR RI.

Baca Selengkapnya
Firli Bahuri Jadi Tersangka, Bikin Kredibilitas KPK Rusak
Firli Bahuri Jadi Tersangka, Bikin Kredibilitas KPK Rusak

Penetapan Firli Bahuri sebagai tersangka kasus pemerasan membuat kredibilitas KPK semakin buruk

Baca Selengkapnya
LSI Ungkap Efek Sidang Sengketa Pilpres Terhadap Kepercayaan Publik ke MK
LSI Ungkap Efek Sidang Sengketa Pilpres Terhadap Kepercayaan Publik ke MK

Tingkat kepercayaan publik terhadap MK di bawah Kejaksaan, Presiden dan TNI.

Baca Selengkapnya
Anies Baswedan: Bertahun-Tahun Kita Lewati Pemilu, Tidak Pernah Kita Hati-Hati Bicara Kecurangan
Anies Baswedan: Bertahun-Tahun Kita Lewati Pemilu, Tidak Pernah Kita Hati-Hati Bicara Kecurangan

Anies Baswedan mengatakan, tidak pernah pada pemilu-pemilu sebelumnya di awal sudah ramai kekhawatiran akan kecurangan

Baca Selengkapnya
Survei CSIS: Kepercayaan Publik ke KPK Mengkhawatirkan, Ini Kabar Buruk
Survei CSIS: Kepercayaan Publik ke KPK Mengkhawatirkan, Ini Kabar Buruk

"Trust terhadap KPK saat ini angkanya cukup mengkhawatirkan," kata Arya.

Baca Selengkapnya
Citra KPU Menguat Versi Litbang Kompas, Hasyim Asy’ari: Penilaian Publik Dinamis
Citra KPU Menguat Versi Litbang Kompas, Hasyim Asy’ari: Penilaian Publik Dinamis

Menurut Hasyim, catatan 74 persen menjadi penanda untuk evaluasi perbaikan kinerja agar lebih baik lagi.

Baca Selengkapnya