Ormas MKGR Laporkan Ketua Panitia Mubes MKGR 'Perjuangan' ke Polisi
Merdeka.com - Mubes Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong (MKGR) yang memilih Fahd El Fouz Arafiq di Hotel Sultan, Jakarta diprotes Ormas MKGR pimpinan Roem Kono. Bahkan, ketua panitia MKGR 'Perjuangan' itu dilaporkan ke polisi.
Ormas MKGR mendatangi Hotel Sultan untuk melakukan klarifikasi kepada pihak hotel agar melarang adanya acara yang mengatasnamakan MKGR. Klarifikasi dilakukan oleh Waketum Tumpal Sianipar bersama Waketum Ormas MKGR Toni Ismail Pontoh, Waketum Taufan, Wasekjen Agal dan seluruh Pengurus dari Jajaran Ormas MKGR Pelopor Massa Ormas MKGR dan Pengurus Garnas DPP Ormas MKGR.
"Kami menyampaikan protes dan meminta kepada hotel untuk memberhentikan acara yang di gagas oleh sekelompok orang yang mengatasnamakan Ormas MKGR, ketua panitia acara ini telah kita laporkan ke kepolisian, pihak hotel sudah kami beritahukan sehari sebelumnya, dan kami pengurus DPP sudah menanyakan kepada Polda (Metro Jaya) terkait izin keramaian dan hasilnya kita dapat bahwa izin acara tersebut tidak ada dikeluarkan kepolisian," ujar Taufan kepada wartawan, Kamis (19/9).
-
Kenapa Yusril protes Bambang walkout? Yusril mengungkit Bambang pernah tersandung kasus hukum dan kini masih berstatus tersangka. 'Kami patut mempertanyakan status Pak Bambang Widjojanto sendiri. Beliau itu kan tersangka, P21 dilimpahkan ke kejaksaan, di-deponer status beliau itu lagi. Apa sekarang ini? Tersangka selamanya, seumur hidup tersangka,' kata Yusril di Gedung Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Kamis (4/4).
-
Apa yang diputuskan terkait kehadiran anggota DPR? “Karena memang setelah pemerintah mengumumkan masa pandemi berakhir, jadi di sekitar kantor DPR ini sekarang semua ya kehadiran itu adalah kehadiran fisik,“ ujar dia.
-
Siapa yang memimpin penutupan Pekan Budaya Tarakan? Penutupan Pekan Budaya Tarakan ditandai dengan pemukulan gong oleh Wali Kota Tarakan Khairul didampingi Wakil Wali Kota Tarakan Effendhi Djuprianto.
-
Siapa yang memimpin rapat paripurna DPR? Ketua DPR Puan Maharani menjelaskan alasan rapat paripurna DPR tidak lagi menyebutkan jumlah kehadiran anggota dewan secara virtual.
-
Siapa ketua DPR? Anggota Komisi XI DPR RI Fraksi Partai Golkar Puteri Komarudin sampaikan apresiasi.
-
Apa yang DPR sesalkan? 'Yang saya sesalkan juga soal minimnya pengawasan orang tua.'
Waketum Tumpal Sianipar juga menyayangkan Bambang Soesatyo sebagai Ketua DPR RI yang menghadiri acara tersebut. Padahal acara itu telah dibubarkan oleh pihak kepolisian serta managemen Hotel Sultan dan disepakati acara dihentikan secara damai.
"Setelah kami keluar malahan acara dilanjutkan dan bahkan dihadiri oleh Ketua DPR RI Bambang Soesatyo," katanya.
Waketum DPP Ormas MKGR Toni Pontoh menjelaskan, ormas MKGR memiliki aturan yang jelas. Karena ormas MKGR yang sah diketuai oleh Roem Kono berdasarkan anggaran dasar organisasi hasil Mubes di Bandung.
"Bapak Roem Kono sebagai Ketua Umum dan Adies Kadir sebagai Selertaris Jenderal masa bakti 2015-2020," jelasnya.
Beda dengan MKGR Roem Kono
Sebelumnya diberitakan, sejumlah pengurus Ormas sayap Golkar, MKGR mendeklarasikan perkumpulan baru bernama MKGR. Hal ini dilakukan karena para pengurus melihat kepemimpinan Roem Kono di Ormas MKGR tidak sesuai harapan.
Arman Amin, Bendum MKGR, mengatakan, dalam Mubes yang digelar di Hotel Sultan, Jakarta, Kamis (19/9), terpilih Fahd El Fouz Arafiq sebagai ketua umum. Namun Arman menegaskan, MKGR ini berbeda dengan Ormas MKGR yang dipimpin Roem Kono.
"Jadi ini MKGR berbeda dengan ormas MKGR, tapi pengurusnya sama saja," jelas Arman saat dihubungi merdeka.com.
Arman menjelaskan, MKGR dibentuk atas kegelisahan para pengurus Ormas MGKR terhadap kepemimpinan Roem Kono. Dia menganggap, Roem Kono hanya mementingkan kepentingan pribadi ketimbang Ormas.
"Melihat dari kinerja Roem Kono dan kawan-kawannya, ini hanya mementingkan dirinya dan segelintir orang dan tak mau besarkan Ormas kita ini dari situ," tambah Arman.
Arman yang di MKGR kubu Fahd menjabat sebagai Bendahara Umum mengatakan, pihaknya tak mau menggelar Mubeslub untuk menggulingkan Roem Kono. Karena, membutuhkan proses yang panjang dan menciptakan dualisme baru. Karena itu, dia memilih untuk membentuk MKGR versi perjuangan.
Meskipun dia mengakui, MKGR versi Fahd tak memiliki hak pilih di Munas, karena yang diakui kubu Roem Kono. Tapi dia menjelaskan, MKGR ini akan disahkan oleh Bambang Soesatyo apabila menang di Munas nantinya.
"Nanti setelah munas Golkar, siapa yang terpilih, kalau misalnya Bamsoet terpilih, pasti akan mengakomodir kita. Posisi itu yang saat ini kita ambil," jelas dia.
Bamsoet Sayangkan Kerusuhan
Bamsoet yang hadir dalam acara itu, menyayangkan adanya aksi ricuh pada pemberian dukungan pada dirinya dari Mubes MKGR versi Fahd.
"Walaupun acara hari ini diwarnai kerusuhan, tetapi saya mengucapkan terima kasih atas dukungan yang diberikan MKGR. Derasnya dukungan yang datang menandakan derasnya gemuruh kader menjemput kembali kejayaan Partai Golkar," kata Bamsoet.
Dia menjelaskan seharusnya acara semacam ini bisa berlangsung di kantor DPP Partai Golkar. Namun, hal itu tidak bisa dilakukan karena panitia dilarang masuk.
"Saya dengar dari panitia, seyogyanya acara hari ini akan dilakukan di kantor DPP Partai Golkar Slipi. Namun apa daya panitia dilarang masuk. Akhirnya panitia membuat acara di hotel Sultan ini. Di sinipun akhirnya mereka serbu juga," ujarnya.
Bamsoet juga mengingatkan pada pendukungnya untuk tidak membalas hal tersebut dengan aksi apapun. Serta harus menyelesaikan masalah dengan kepala dingin.
"Kekerasan tidak boleh dibalas dengan kekerasan. Kita harus membalasnya dengan kasih sayang dan memaafkan," ungkapnya.
Baca juga:Bamsoet Sayangkan Acara Pemberian Dukungan MKGR ke Dirinya RicuhDPR Targetkan RUU Pesantren Kelar Sebelum Habis Masa JabatanDukung di Munas, DPD Bali Nilai Airlangga Tokoh Muda Golkar yang MumpuniGelar Mubes, MKGR 'Perjuangan' Pilih Fahd Arafiq Jadi Ketua UmumSomasi Loyalis Bamsoet ke Airlangga Dinilai Salah AlamatAnggap Sukses di Pemilu, DPD Golkar Bengkulu Dukung Airlangga di Munas (mdk/rnd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Anggota MKD Yanuar Gunhar menilai, ketidakhadiran Bamsoet menunjukan etika kurang baik dalam menjaga marwah institusi.
Baca SelengkapnyaMKD DPR menolak surat klarifikasi dari Bamsoet dan akan melakukan pemanggilan ulang kepada Bamsoet.
Baca SelengkapnyaMantan Danjen Kopassus Mayjen (Purn) Soenarko juga bersuara keras terkait kejadian ini
Baca SelengkapnyaSebelum acara dimulai sejak pukul 09.00 WIB, puluhan orang sudah berorasi di depan hotel dan menuntut diskusi dibubarkan
Baca SelengkapnyaPolisi mengungkap peran pelaku saat pembubaran diskusi kebangsaan di Kemang.
Baca SelengkapnyaBamsoet sebelumnya dilaporkan ke MKD terkait pernyataannya soal wacana amandemen UUD 1945.
Baca SelengkapnyaDua orang itu terindikasi melakukan pidana perusakan hingga menganiaya sekuriti hotel.
Baca SelengkapnyaAcara itu sedianya dirancang sebagai dialog antara diaspora Indonesia di mancanegara dengan sejumlah tokoh atau aktivis.
Baca SelengkapnyaMKD memutuskan Ketua MPR Bambang Soesatyo (Bamsoet) terbukti melanggar kode etik.
Baca SelengkapnyaDiketahui, sejumlah bus yang mengangkut massa menggelar demo di sekitaran lokasi Muktamar ke-VI PKB, di Nusa Dua, Bali
Baca SelengkapnyaSaat ini, dua orang sudah ditetapkan sebagai tersangka terkait pembubaran diskusi tersebut.
Baca SelengkapnyaPada saat anggota kepolisian tengah fokus berjaga di bagian depan hotel, tiba-tiba saja dilaporkan ada sekolompok orang tak dikenal masuk.
Baca Selengkapnya