NasDem: Anies Jadi Benang Merah Bersama Demokrat dan PKS
Merdeka.com - Ketua DPP NasDem Willy Aditya meyakini Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan disukai Demokrat dan PKS sebagai calon partai koalisi. Ia mengibaratkan Anies seperti benang merah yang akan menyatukan NasDem, Demokrat dan PKS.
"Tentu ketika membuka itu, Anies lah yang menjadi episentrum, Anies lah yang menjadi benang merah dari ketiga partai ini," ujar Willy di NasDem Tower, Jakarta, Senin (3/10).
Willy optimistis koalisi antara NasDem, Demokrat, dan PKS akan segera terbentuk.
-
Apa nama partai yang dibentuk Anies Baswedan? Sampai saat ini Anies belum mengumumkan nama partai yang akan didirikannya.
-
Apa nama lengkap Anies Baswedan? Anies Baswedan, dengan nama lengkap Anies Rasyid Baswedan, merupakan salah satu kandidat presiden untuk tahun 2024, dilahirkan di Kuningan pada tanggal 7 Mei 1969.
-
Kenapa Anies Baswedan menyerahkan keputusan hak angket ke pimpinan partai? Sementara, Anies Baswedan mengatakan menyerahkan keputusan terkait hak angket kepada pimpinan partai politik.
-
Kenapa NasDem tetap mendukung Anies? 'Ya itukan prosesnya kalau gak bisa kita mau apain. Tapi Anies menurut saya tetap ada di hati rakyat, tetap di sayang sama NasDem. 4 hari yang lalu masih makan siang disini, masih oke. Kita sebagai saudara, sebagai kerabat masih baik-baik saja,' pungkas Hermawi.
-
Kenapa NasDem prioritaskan Anies di Pilgub Jakarta? NasDem akan mengusung Anies Baswedan di Pilgub Jakarta 2024. Bahkan, Anies dianggap menjadi tokoh prioritas untuk diusung pada Pilkada yang digelar November mendatang.
-
Kenapa Anies Baswedan ingin membentuk partai baru? Anies Baswedan berencana akan membangun partai politik baru atau membentuk ormas, pasca dirinya gagal maju di Pilkada 2024.
Sementara, Anies diberikan otoritas penuh oleh NasDem mencari calon wakil presiden adalah upaya untuk memecah kebuntuan koalisi. Cara ini untuk memitigasi partai-partai yang masih memaksa kadernya untuk dicalonkan sebagai calon wakil presiden.
"Bisa menjadi sebuah mitigasi ya," kata Willy.
NasDem juga tidak ingin kawin paksa Anies dipasangkan dengan tokoh yang tidak cocok. NasDem tidak ingin terjadi komplikasi baru.
"Kita ingin melahirkan dwitunggal yang tidak kawin paksa. Jadi tidak melahirkan komplikasi baru, tidak melahirkan sebuah birokratisme baru. Kita bersepakat dalam sebuah musyawarah mufakat, yang kemudian diserahkan kepada capresnya sendiri untuk menentukan siapa yang akan mendampingi beliau," ujar Willy.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
NasDem mengingatkan, pemilihan cawapres harus mempertimbangkan tiga kriteria.
Baca Selengkapnya"Jadi Anies tidak perlu takut, akan ada anggota koalisi yang lari," ujar Waketum NasDem Ahmad Ali.
Baca SelengkapnyaPesan PKS ke Anies saat Pilih Cawapres: Kalau Demokrat Ngambek, Enggak Bisa Nyapres
Baca SelengkapnyaNasDem menegaskan kepada Anies untuk tidak menunjuk calon wakil gubernur dari kadernya.
Baca SelengkapnyaWakil Ketua Umum Partai NasDem Ahmad Ali mengaku bingung dengan Bacapres Koalisi Perubahan Anies Baswedan terkait kriteria cawapresnya.
Baca SelengkapnyaAnies akan membangun komunikasi dengan semua partai politik, untuk menentukan pasangan duetnya di Pilkada Jakarta 2024.
Baca SelengkapnyaAnies menyebut, keterbukaan komunikasi dengan partai-partai sudah ada.
Baca SelengkapnyaPartai Demokrat tidak setuju nama calon wakil presiden yang akan mendampingi Anies Baswedan diumumkan di menit-menit terakhir pendaftaran.
Baca SelengkapnyaKetua DPP Partai NasDem Effendy Choirie alias Gus Choi berharap partainya tetap kuat untuk mendukung Anies Baswedan di Pilkada Jakarta 2024.
Baca SelengkapnyaAli menyampaikan tiga prinsip bagi Anies untuk memilih seorang cawapres.
Baca SelengkapnyaJokowi menegaskan persoalan koalisi dan Capres dan Cawapres bukan urusan presiden
Baca SelengkapnyaDemokrat tetap konsisten bersama Koalisi Perubahan mengusung Anies capres.
Baca Selengkapnya