Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pimpinan DPR sebut kenaikan dana kunker menyesuaikan kurs

Pimpinan DPR sebut kenaikan dana kunker menyesuaikan kurs Taufik Kurniawan. ©dpr.go.id

Merdeka.com - Wakil Ketua DPR Taufik Kurniawan mengatakan kenaikan anggaran kunjungan kerja dewan ke luar negeri hingga 70 persen itu baru sebatas usulan dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2018. DPR mengusulkan anggaran kunker ke luar negeri itu bisa dinaikkan dari Rp 201,7 miliar di 2017 menjadi Rp 343,676 miliar.

Taufik menuturkan, pertimbangan dari usulan kenaikan anggaran kunker tersebut yakni menyesuaikan dengan kurs mata uang rupiah terhadap dolar Amerika Serikat. Pertimbangan lainnya adalah wacana peningkatan kinerja dan diplomasi antar parlemen.

"Ada beberapa asumsi yang membuat itu meningkat karena menyesuaikan dengan kurs daripada dolar. Ini perlu disesuaikan," kata Taufik di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (31/8).

Lagipula, usulan kenaikan anggaran kunker ke luar negeri ini masih dalam pengkajian dari Badan Anggaran dan Komisi XI pekan depan. Banggar akan mengkaji usulan ini dari segi optimalisasi, efektivitas dan target penggunaan anggaran tersebut.

"Ini sebetulnya di dalam pendalaman, di dalam kajian-kajian itu yang lebih utama dalam pengkritisan anggaran, optimalisasi anggaran maupun tepat gunanya anggaran," tambahnya.

Wakil Ketua Umum PAN ini meminta rencana kenaikan ini tidak perlu diperdebatkan terlebih dulu. "Dan dinamisasi di dalam BURT tentunya masih lebih bisa ditanyakan pada pimpinan BURT. Tapi konteks secara keseluruhan, secara glondongan, secara makro, tentunya ini masih dalam bentuk draf," tandasnya.

Meski mengalami kenaikan, Taufik memastikan tidak ada perubahan jatah kunjungan kerja dewan ke luar negeri. Tiap anggota akan mendapatkan jatah kunker ke luar negeri dua kali dalam satu tahun.

"Kalau intensitas kunker tidak ada perubahan, artinya sepanjang yang ada di tatib itu kaitan dengan kaidah dan menyesuaikan program target prolegnas. Tapi dengan penyesuaian dari target prolegnas yang diarahkan kepada aspek kualitas UU bukan pada kuantitas UU," pungkasnya.

Ketua Badan Urusan Rumah Tangga (BURT) DPR Anton Sihombing menampik adanya kenaikan anggara kunjungan kerja dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2018. Tak tanggung, kenaikan anggaran kunker ke luar negeri itu mencapai Rp 343,5 miliar. Jumlah tersebut naik sekitar Rp 141,8 miliar atau 70 persen dari anggaran tahun ini sebesar Rp 201,7 miliar.

Total anggaran kunker itu dibagi menjadi dua, yakni untuk perjalanan dinas luar negeri Rp 246,6 miliar dan program penguatan kelembagaan dalam bentuk pelaksanaan kerja sama internasional sebesar Rp 96,9 miliar.

"Kenaikan itu 1. Sempet moratorium ke LN, 2. Perubahan kurs. 3. Harga tiket naik. Enggak mungkin kita curi uang itu, era terbuka. Siapa yang curi uang negara dipenjara," jelasnya.

Lebih lanjut, Anton memastikan moratorium kunker ke Dewan ke luar negeri telah dicabut di bawah kepemimpinan Ketua DPR Setya Novanto. Lagipula, menurutnya, tiap lembaga negara pasti memiliki kegiatan kunker ke luar negeri.

DPR di era kepemimpinan Ade Komaruddin memang sempat memoratorium kunjungan kerja dewan ke luar negeri. Alasannya adalah demi penghematan uang negara. Anggaran kunker ke luar negeri yang semula Rp 360 miliar dipangkas menjadi Rp 139 miliar.

(mdk/dan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Terungkap Alasan Anggota DPR Dapat Tunjangan Rumah Dinas, Agar Tetap Produktif
Terungkap Alasan Anggota DPR Dapat Tunjangan Rumah Dinas, Agar Tetap Produktif

Walaupun begitu, sejauh ini dia belum menyebut nominal tunjangan rumah dinas yang akan diberikan dan otomatis menambah gaji para Anggota DPR RI tersebut.

Baca Selengkapnya
Cak Imin Pimpinan Rapat Paripurna DPR RI, 161 Orang Izin dan 132 Hadir
Cak Imin Pimpinan Rapat Paripurna DPR RI, 161 Orang Izin dan 132 Hadir

Rapat paripurna dipimpin oleh Wakil Ketua DPR RI Muhaimin Iskandar.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Respons Kejutan Pak Bas Digoda Komisi V Jadi Menteri Era Prabowo-Gibran
VIDEO: Respons Kejutan Pak Bas Digoda Komisi V Jadi Menteri Era Prabowo-Gibran

Usai melakukan rapat, pimpinan rapat mendoakan agar Basuki atau biasa disapa pak Bas kembali menjabat sebagai menteri

Baca Selengkapnya
KPK Perkirakan Korupsi Rumah Dinas DPR Rugikan Negara Puluhan Miliar Rupiah
KPK Perkirakan Korupsi Rumah Dinas DPR Rugikan Negara Puluhan Miliar Rupiah

KPK memperkirakan kerugian negara pada proyek pengadaan perabotan rumah dinas DPR RI yang menyeret Sekjen DPR RI Indra Iskandar mencapai puluhan miliar rupiah.

Baca Selengkapnya
Cak Imin Tolak Penambahan Komisi di DPR: Urgensinya Apa?
Cak Imin Tolak Penambahan Komisi di DPR: Urgensinya Apa?

Penambahan komisi di DPR disebut-sebut untuk menyesuaikan dengan jumlah kementerian di era pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Baca Selengkapnya
Tak Dapat Rumdin, Anggota DPR akan Terima Tunjangan Seharga Sewa Rumah di Senayan hingga Kebayoran
Tak Dapat Rumdin, Anggota DPR akan Terima Tunjangan Seharga Sewa Rumah di Senayan hingga Kebayoran

Besaran tunjangan perumahan anggota DPR RI akan disesuaikan dengan harga sewa rumah di kawasan Senayan, Semanggi, hingga Kebayoran.

Baca Selengkapnya
DPR Kabulkan Permohonan Sri Mulyani Tambah Anggaran Rp355 Miliar untuk Gaji PNS Kemenkeu
DPR Kabulkan Permohonan Sri Mulyani Tambah Anggaran Rp355 Miliar untuk Gaji PNS Kemenkeu

Tambahan anggaran tersebut merupakan dampak kebijakan kenaikan gaji PNS 8 persen di tahun depan.

Baca Selengkapnya
Pansus Angket DPR Temukan Indikasi Korupsi Haji, Modusnya Alihkan Kuota Regular ke Khusus
Pansus Angket DPR Temukan Indikasi Korupsi Haji, Modusnya Alihkan Kuota Regular ke Khusus

Pansus Angket Haji menemukan indikasi korupsi dalam penyelenggaraan haji terkait dengan pengalihan kuota haji reguler ke haji khusus.

Baca Selengkapnya
VIDEO: DPR Tak Tutup Mata Rakyat Menjerit soal Tapera, Tajam Ingatkan Pemerintah!
VIDEO: DPR Tak Tutup Mata Rakyat Menjerit soal Tapera, Tajam Ingatkan Pemerintah!

Anggota Komisi VI DPR Herman Khaeoron menanggapi masukan masyarakat terkait iuran Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera)

Baca Selengkapnya
KPK Ungkap Kasus Korupsi Rumah Dinas DPR RI Ada Mark Up Harga
KPK Ungkap Kasus Korupsi Rumah Dinas DPR RI Ada Mark Up Harga

Alex menyebut dalam proyek tersebut, adanya peningkatan harga yang dilakukan secara berkelompok.

Baca Selengkapnya
MenPAN Anas: Pengadaan PNS untuk Kementerian Baru Tunggu Arahan Prabowo
MenPAN Anas: Pengadaan PNS untuk Kementerian Baru Tunggu Arahan Prabowo

Anas mengatakan, Kementerian PAN-RB akan menyiapkan pengadaan ASN di kementerian baru tersebut untuk berbagai kelas jabatan.

Baca Selengkapnya
Sederet Alasan DPR Bentuk Pansus Angket Haji 2024
Sederet Alasan DPR Bentuk Pansus Angket Haji 2024

Pansus hak angket haji 2024 diisi 30 orang anggota DPR.

Baca Selengkapnya