Polemik Cap 'Soeharto Guru Korupsi', PDIP Sebut karena Berkuasa Terlalu Lama
Merdeka.com - Nama dan rekam jejak Presiden ke-2 RI, Soeharto kembali mendapat sorotan. Apalagi setelah Wakil Sekjen PDIP Ahmad Basarah menyebut Soeharto sebagai guru korupsi. Pernyataan ini berbuntut panjang.
Ketua Umum Partai Berkarya, Tommy Soeharto berencana melaporkan Ahmad Basarah terkait pernyataan tersebut. Ketua DPP PDIP Andreas Pereira justru mempertanyakan materi yang akan dilaporkan Tommy dan koleganya.
Andreas menilai, kekuasaan yang bertahan cukup lama cenderung korup. Apalagi Soeharto berkuasa selama 32 tahun. Perilaku korupsi ini juga berlangsung di negara lain yang memiliki kepemimpinan absolut.
-
Apa kata bijak Soeharto tentang korupsi? “Di dunia ini tidak ada yang membenarkan korupsi. Tidak ada. Dalam pengertian yang sebenarnya, tidak akan ada yang membenarkan korupsi itu.”
-
Kenapa Soeharto mau diracuni? “Rupanya tamu wanita yang tidak kami undang itu berencana meracuni kami sekaluarga,“ kata Soeharto.
-
Kenapa Presiden Soeharto mengeluarkan pernyataan kontroversial di Pekanbaru? Pidato Kontroversi Sebuah pernyataan yang disampaikan Presiden Soeharto di Pekanbaru, Riau itu bukanlah pernyataan satu-satunya. Namun, Ia kembali mengulang pernyataan tersebut pada saat peringatan Hari Jadi Kopassus.Lantas, pernyataan tersebut membuat banyak pihak yang merasa kecewa dan mengundang kritik serta cemooh dari kaum intelektual maupun tokoh militer saat itu.
-
Kapan Soeharto mau diracuni? Saat Itulah, Soeharto Mengaku Sempat Mau Dibunuh Dengan Racun Tikus
-
Mengapa Soeharto akhirnya lengser? Setelah merasa kehilangan dukungan dari orang orang terdekatnya, Soeharto akhirnya bersedia mengundurkan diri setelah lebih dari 32 tahun berkuasa.
-
Kapan Soeharto lengser dari jabatan presiden? Kamis, 21 Mei 1998, menjadi sejarah untuk Bangsa Indonesia. Presiden Soeharto resmi mengundurkan diri dari kursi presiden setelah berkuasa selama 32 tahun.
"Power tend to corrupt. Absolute power corrupt absolutely. Itu hukum yang ada di dalam kekuasaan itu. Ya kita tahu sistem apa yang dibangun pada waktu itu (Orba). Kalau sekarang kan 10 tahunan, kalau dulu 32 tahun. Kasus seperti itu terjadi di pemerintahan Ferdinand Marcos, di Afrika, semua. Itu kemudian kita lihat ini adalah fakta sejarah. Saya enggak mau berdebat ya. Tapi kalau kita lihat secara historis, faktual, itu terjadi di mana-mana," ujar Andreas ditemui di Sarinah, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Sabtu (1/12).
Dalam kekuasaan absolut, penguasa akan cenderung korupsi dan memanfaatkan kekuasannya. Di sistem terbuka seperti saat ini, korupsi juga masih terjadi. Apalagi saat Orba di mana sistem kontrol masih sangat minim dan sistem berjalan tertutup. Dia pun enggan membahas soal rencana Tommy Soeharto membawa hal ini ke ranah hukum karena menurutnya terlalu politis.
"Kecenderungannya karena apa? Karena kekuasaan itu begitu lama. Kan tadi dibilang juga awalnya saya ingin memimpin sendiri. Tapi di dalam proses perjalanan itu kecenderungan-kecenderungan, mungkin bukan dari beliau sendiri (Soeharto) tapi dari lingkungan. Makanya muncul terminologi KKN. Ada pasal di MPR harus memberantas korupsi KKN itu karena itu sistem. Itu ada keputusan di MPR," jelasnya.
Menurutnya pernyataan yang dilontarkan Ahmad Basarah bukan menurut diri pribadi atau PDIP, tapi merupakan fakta dan memiliki landasan hukum yaitu Ketetapan Nomor XI/MPR/1998 tentang Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas KKN.
"Ini bukan menurut PDIP. Itu fakta. Tap MPR untuk pemberantasan KKN itu ada. Itu kan bukan pernyataan PDIP tapi keputusan hukum pada waktu itu," ucapnya.
Sebelumnya, Ketua Umum Partai Berkarya Hutomo Mandala Putra atau Tommy Soeharto meminta Laskar Berkarya untuk melaporkan Ahmad Basarah ke pihak berwajib. Laporan tersebut terkait pernyataan kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu yang menyebut Soeharto adalah guru korupsi.
"Saya minta Laskar Berkarya sebagai sayap partai untuk menuntut. Karena faktanya tidak demikian," kata Tommy dalam sambutan pada pengukuhan DPP Laskar Berkarya di Bogor, Jumat (30/11).
Menurut Tommy, korupsi justru secara masif terjadi di era reformasi hingga sekarang ini. Hal itu dibuktikan dengan banyak para pelaku yang ditangkap dan dijebloskan ke penjara akibat terjerat kasus korupsi.
"Bahwa Orba dinyatakan KKN, biangnya KKN dan sebagainya. Tapi nyatanya, fakta hukumnya itu membuktikan bahwa selama reformasi ini sudah ratusan orang kena OTT (operasi tangkap tangan)," terang Tommy.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Di antara sekian banyak guru spiritual Soeharto, satu di antaranya memiliki posisi yang istimewa. Orang itu bernama Sudiyat, atau lebih dikenal Romo Diyat.
Baca SelengkapnyaKetum PDIP Megawati bebrapi-api saat pidato menyinggung soal penguasa saat ini.
Baca SelengkapnyaMegawati sempat membahas tentang TAP MPR Nomor XXXIII/MPRS/1967.
Baca SelengkapnyaSekjen PDIP Hasto Kristiyanto menilai ada kemiripan antara Soeharto dan Joko Widodo (Jokowi) dalam upaya mempertahankan kepemimpinan lewat Pemilu.
Baca SelengkapnyaMenurut Cak Imin, 30 tahun merupakan momentum perubahan sistem pemerintahan
Baca SelengkapnyaSoeharto murka ketika mobil-mobil yang akan diselundupkannya ke Jawa dicegah naik kapal.
Baca SelengkapnyaSoeharto presiden kedua Republik Indonesia dengan masa jabatan terlama yang pernah berkuasa.
Baca SelengkapnyaMegawati menegaskan bahwa kekuasaan tidaklah abadi.
Baca SelengkapnyaPenghapusan nama Soeharto itu dinilai sebagai langkah mundur perjalanan reformasi.
Baca SelengkapnyaPresiden Soeharto bekukan Bea Cukai pada masanya akibat marak terjadinya pungli.
Baca SelengkapnyaAirlangga menyatakan bahwa saat ini sudah masuk orde reformasi.
Baca SelengkapnyaHidup Soekarno semakin parah usai dilengserkan dari kursi presiden.
Baca Selengkapnya