Puan Singgung Sikap Negarawan: Kekuasaan Bukan untuk Diri Sendiri dan Kelompok
Ketua DPR RI Puan Maharani mengatakan Indonesia membutuhkan politisi yang negarawan dan negawaran yang politisi.
Ketua DPR RI Puan Maharani mengatakan Indonesia membutuhkan politisi yang negarawan dan negawaran yang politisi. Dia mengartikan, dengan sikap negarawanan ini, kekuasaan yang didapat akan dijalankan dengan baik, bukan untuk membesarkan diri sendiri dan kelompoknya.
"Untuk menjalankan praktek politik kekuasaan, dalam sistem pemerintahan presidensial, dengan keseimbangan cabang-cabang kekuasaan, maka kita membutuhkan Negarawan yang politisi dan Politisi yang negarawan; sehingga kekuasaan negara dijalankan untuk kebaikan yang lebih besar; bukannya untuk membesarkan diri sendiri, kelompok, maupun kepentingan tertentu," kata Puan dalam Sidang Tahunan MPR/DPR/DPD di DPR, Senayan, Jakarta (16/8).
Puan juga menyinggung perbedaan antara negarawan dan politisi. Menurut dia, seorang negarawan bakal memikirkan masa depan bangsa menjadi lebih baik sehingga kekuasaan dijalankan dengan nilai-nilai etika.
"Visi tanpa kekuasaan menjadi sia-sia; kekuasaan tanpa visi menjadi sewenang-wenang," ujar dia.
Mantan Menko PMK ini mengingatkan prinsip bernegara Soekarno dalam pidato 1 Juni 1945 soal demokrasi.
Dalam pidatonya, kata Puan, Soekarno menekankan demokrasi adalah permusyawaratan yang memberi hidup, yang mampu mendatangkan kesejahteraan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
"Negara Indonesia bukan satu negara untuk satu orang, bukan satu negara untuk satu golongan; tetapi kita mendirikan negara semua buat semua, satu buat semua, semua buat satu. “All for one; One for All," tutup Puan.