SBY ingatkan TNI, Polri, BIN milik rakyat bukan pihak tertentu
Merdeka.com - Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengajak struktur, kader dan simpatisan Partai Demokrat untuk mengingat kembali sejarah dan agenda reformasi di Indonesia. Mengingat, bulan 21 Mei 2018, Indonesia akan memperingati 20 tahun reformasi.
Soal kehidupan politik era reformasi, SBY menuturkan, kala itu independensi anggota TNI, Polri dan BIN sering tidak netral dan cenderung menjadi alat kepentingan politik penguasa. Sementara, saat ini TNI, Polri dan BIN dituntut menjadi milik rakyat sesuai amanah reformasi.
"Sekarang, sesuai amanah reformasi, rakyat menghendaki negaranya adil. TNI, Polri serta BIN menjadi milik semua, milik rakyat Indonesia dan tidak menjadi perpanjangan kepentingan pihak-pihak tertentu," kata SBY di kediamannya, Cikeas, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (9/9).
-
Siapa pendiri Partai Demokrat? Gagasan pendirian Partai Demokrat pertama kali muncul dari SBY.
-
Apa doktrin Partai Demokrat? Dalam anggaran dasar Partai Demokrat pada pasal 4, doktrin tri pakca gatra praja mengandung arti adanya tiga kehendak kuat atau tiga ketetapan atau tiga ketetapan hati dalam mebangun bangsa dan negara, yang diwujudkan ke dalam trilogi partai demokrasi, kesejahteraan, dan keamanan serta tiga wawasan partai yakni nasionalisme, humanisme, dan pluralisme.
-
Kapan Bung Karno menyerukan untuk tidak melupakan sejarah? Jangan sekali-kali meninggalkan sejarah.
-
Siapa yang pimpin pertemuan Demokrat? 'ke depan akan ada beberapa pertemuan yang sedang diagendakan oleh Mas AHY (Agus Harimurti Yudhoyono) sebagai ketua umum. Pertama akan ada pertemuan dengan para pengurus di tingkat pusat. Ini rencananya besok akan diadakan di hari Senin, tanggal 4 September,' kata Herzaky ketika dikonfirmasi, Minggu (3/9).
-
Kapan Presiden Prabowo memanggil ketua umum partai? Seperti diketahui, hari ini Presiden Prabowo Subianto memanggil sejumlah ketua umum partai politik ke Istana Negara, Jakarta.
-
Kenapa kata-kata 17 Agustus dari tokoh Sumut penting? Banyak kata-kata inspiratif dari tokoh nasional yang bisa memupuk rasa nasionalisme. Selain itu, kata-kata ini juga dapat membangkitkan semangat kemerdekaan.
Masalah kebebasan pers juga menjadi sorotan. SBY menuturkan, jika dahulu kebebasan pers sering dibatasi dan hanya menjadi corong dari penguasa. Saat ini, kata SBY, rakyat berharap pers lebih adil dan menjadi pilar demokrasi.
"Di masa silam, kemerdekaan pers sangat dikontrol bahkan dibatasi. Media sering menjadi corong negara dan lebih menyuarakan kepentingan penguasa. Sekarang rakyat menghendaki pers dan media masa benar-benar adil menjadi pilar demokrasi yang tangguh dan ikut mengangkat perasaan dan suara rakyat," tandasnya.
Presiden RI ke-6 ini lantas membicarakan soal kondisi penegakan hukum di masa lalu. Saat Orde Baru, hukum seakan tumpul bagi penguasa tapi runcing kepada rakyat. Oleh karena itu, saat ini rakyat berharap penegakan hukum bisa lebih adil dan tanpa intervensi.
"Di masa silam, penegakan hukum sering tajam ke bawah dan tumpul ke atas, dan terkesan pula nuansa tebang pilihnya. Sekarang rakyat menghendaki penegakan hukum berjalan secara adil dan tidak tebang pilih serta bebas dari intervensi pihak manapun," ungkapnya.
Lebih lanjut, SBY juga mengingatkan bahwa zaman sebelum reformasi pemerintah dianggap kurang gencar memberantas korupsi.
"Di masa silam, negara dinilai kurang gigih dalam memberantas korupsi. Sementara kolusi antara dunia bisnis dengan politik subur sekarang Rakyat ingin negaranya makin bersih. Pemerintahannya makin transparan dan akuntabel," bebernya.
Semua masalah yang disampaikan disebutnya sebagai penyakit-penyakit politik sosial hukum dan ekonomi yang diderita bangsa. Oleh karena itu, SBY seluruh kader dan simpatisan partai untuk membantu pemerintah menjalankan tugas agar penyakit-penyakit itu tidak lagi terjadi.
"Tugas besar kita kedepan ini semua penyakit itu harus kita singkirkan dan jangan sampai masyarakat dan bangsa kita dihinggapi kembali," tutupnya.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
SBY menginstruksikan keluarga besar Partai Demokrat untuk memilih Prabowo Subianto
Baca SelengkapnyaSBY mengatakan, menjaga demokrasi itu penuh tantangan. Maka untuk menjaga demokrasi tersebut diperlukan perjuangan.
Baca SelengkapnyaSBY juga mengungkit adanya pihak yang pernah mencoba mengambil paksa Demokrat
Baca SelengkapnyaSBY juga menegaskan janji menyukseskan pemerintahan Presiden Prabowo untuk lima tahun ke depan.
Baca SelengkapnyaSBY mengatakan, ada partai yang tak senang jika Demokrat masuk pemerintahan
Baca SelengkapnyaDalam kesempatan itu dirinya juga berharap kepada Menhan serta Panglima TNI untuk bisa meningkatkan kemampuan prajurit TNI.
Baca SelengkapnyaSBY meminta agar kader Demokrat berjuang di tengah politik pragmatis.
Baca SelengkapnyaSBY dalam pidato sempat melontarkan candaan ringan mengenai 'jeruk makan jeruk'
Baca SelengkapnyaPernyataan itu disampaikan Presiden RI ke 6 itu dalam pidatonya pada pertemuan konsolidasi kader dan calon legislatif dari Partai Demokrat se-Aceh.
Baca SelengkapnyaDia pun mengingatkan agar Partai Demokrat paham akan soal etika politik.
Baca SelengkapnyaTerlebih, memang ada pihak yang tidak menginginkan Demokrat berada di dalam pemerintahan.
Baca SelengkapnyaKepada kader Demokrat, SBY memerintahkan untuk bisa kembali ke pemerintahan.
Baca Selengkapnya