Sekjen PDIP ke Warga Rusun: Telur Ini Diproduksi Rakyat Indonesia, Kalau Prabowo-Gibran Susunya Impor
Hal itu diungkap Hasto saar bagi-bagi telur gratis ke warga Rusun Senen, Jakpus
Hal itu diungkap Hasto saar bagi-bagi telur gratis ke warga Rusun Senen, Jakpus
Sekjen PDIP ke Warga Rusun: Telur Ini Diproduksi Rakyat Indonesia, Kalau Prabowo-Gibran Susunya Impor
Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PDIP Hasto Kristiyanto membagikan telur ke warga di kawasan Rumah Susun Tanah Tinggi, Senen, Jakarta Pusat, dalam rangka gerakan serentak di seluruh Indonesia dan menjadi bagian dari perayaan HUT ke-51 PDIP.
Program tersebut pun diyakini lebih baik untuk pengentasan stunting dibandingkan pembagian susu.
Hasto merinci, total ada 1.500 telur yang dibagikan ke warga Rusun Tanah Tinggi. Ribuan telur itu disajikan dalam kondisi telah dipindang oleh warga setempat.
"Telur ini dimasak oleh Ibu-ibu di RT dan kemudian dibagi untuk menambah asupan gizi bagi anak-anak kita," tutur Hasto di Rumah Susun Tanah Tinggi, Senen, Jakarta Pusat, Minggu (14/1).
Dia pun membandingkan bagi-bagi telur itu dengan program susu gratis yang dilakukan oleh pasangan calon presiden dan wakil presiden calon nomor urut dua Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
"Kami memberikan telur karena ini secara empiris menurut para ahli gizi telur kaya protein, bagus tidak hanya mencegah stunting, juga dalam pertumbuhan kecerdasan anak-anak kita. Sehingga satu keluarga kami berikan tiga telur, sebagai upaya gotong royong dari PDIP dan seluruh tim Pemenangan Ganjar-Mahfud," jelas dia.
Hasto menekankan, telur lebih baik dibanding susu dari sudut pandang kesehatan, anggaran, maupun kedaulatan pangan.
"Telur ini diproduksi oleh rakyat Indonesia, bukan impor. Kalau Prabowo-Gibran susunya impor, bahkan ada dari Australia, bahkan mengandung glukosa yang tidak baik bagi pertumbuhan anak anak. Makanya kita membangun semangat berdikari di dalam mengatasi stunting. Jadi telur ini sangat efektif itu berdasarkan penilaian dari ahli gizi," katanya.
Lebih lanjut, pembagian telur itu akan diintegrasikan ke program KTP Satu Kartu Terpadu Indonesia (Sakti) yang diusung oleh capres-cawapres nomor urut tiga Ganjar Pranowo dan Mahfud Md, agar bantuan dari pemerintah tepat sasaran dan mudah diakses.
KTP Sakti sendiri akan mengintegrasikan semua data bantuan sosial (bansos) dan akan selalu diperbaharui. Sehingga, tidak ada lagi kasus penerima bansos salah sasaran.
"Jadi ketika satu data yang terus diupdate, ada ibu-ibu hamil misalnya, maka harus medapatkan pelayanan dan kepenuhan kacang hijau yang kayak Vitamin B, kemudian telurnya, karena beberapa suplemen dari daun kelor yang kaya dengan vitamin C, itu semuanya akan diberikan pelayanan secara terintegrasi maka ada kebijakan satu data tersebut," kata Hasto.