Videotron Anies Dihentikan, Ini Kata Pemkot Bekasi
Iklan Capres nomor urut 1, Anies Baswedan pada videotron di depan Grand Metropolitan Mal, Bekasi, viral setelah di-takedown atau dihentikan penayangannya.
Iklan Capres nomor urut 1, Anies Baswedan pada videotron di depan Grand Metropolitan Mal, Bekasi, viral setelah di-takedown atau dihentikan penayangannya.
Videotron Anies Dihentikan, Ini Kata Pemkot Bekasi
Videotron Anies Baswedan, yang dikabarkan digagas dan dipasang Olppaemi Project, yang kerap disebut sebagai representasi anak K-Pop, itu terpasang sejak Senin (15/1).
Berdasarkan informasi yang beredar, iklan tersebut harusnya ditayangkan di videotron selama sepekan, atau hingga Minggu (21/1). Namun kini iklan itu sudah disetop. Videotron itu kini hanya menayangkan informasi pemasangan iklan.
Kepala Diskominfo Kota Bekasi Hudi Wijayanto mengatakan, sepengetahuannya videotron Anies Baswedan yang di-take down merupakan milik swasta. Pemerintah daerah hanya sebatas memungut pajaknya.
"Kalau punya swasta itu biasanya langsung ke pengelolanya, kalau videotron itu setahu saya pemkot itu hanya pajaknya saja, kalau perjanjian tayangnya hanya mereka berdua," katanya.
Hudi juga memastikan tidak ada intervensi dari Pemerintah Kota Bekasi terkait videotron bergambar Anies Baswedan tersebut. Karena media videotron yang dipakai itu milik swasta.
"Enggak ada itu mah kan masing-masing, misalnya yang punya panggungnya mau silakan, cuma ada kewajiban pajak yang harus disetor ke pemkot," tandasnya.
Sementara, Ketua DPD Nasdem Kota Bekasi Aji Ali Sabana prihatin dengan pencopotan videotron yang menayangkan iklan calon presiden yang diusung partainya.
"Saya prihatin atas di-take downnya iklan Anies capres yang diusung Partai Nasdem, seperti kita ketahui berlaku untuk satu minggu, 15-21 Januari 2024, namun belum sampai satu hari sudah tidak tayang," ucapnya, Selasa (16/1).
Pencopotan videotron bergambar Anies Baswedan itu, menurut Aji, menjadi ironi. Karena Pemilu yang dilaksanakan setiap lima tahun sejatinya dirayakan dengan penuh kedamaian dan bukan saling menekan.
"Sungguh ironis kejadian tersebut, seharusnya di Pemilu pesta demokrasi siklus lima tahunan kita rayakan dengan riang gembira penuh kedamaian, bukannya saling tekan menekan yang destruktif," ungkapnya.
Partai Nasdem melalui Timnas Amin, lanjut Aji, akan melakukan kajian dan upaya-upaya hukum jika ditemukan indikasi mekanisme yang dianggap tidak fair.
"Atas kejadian ini tentu Partai Nasdem melalui Timnas Amin akan melakukan kajian dan langkah hukum bila hal itu terindikasi ada permainan tidak fair, mengutuk tegas dan prihatin," ucapnya.
Aji juga mengajak seluruh pendukung, partai koalisi dan relawan pasangan Capres Cawapres Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar agar tidak terpancing dengan kejadian tersebut. Dia menganggap kejadian itu sebagai ujian untuk perubahan.
"Maka dari itu, mengajak seluruh pendukung capres Amin, koalisi, relawan untuk tidak terpancing atas kejadian itu, mari kita fokus turun ke masyarakat mensosialisasi massif capres Amin, ini ujian untuk perubahan 2024," katanya.