Ingin investasi properti? Ini potensi di 6 negara berkembang
Merdeka.com - Meningkatnya perekonomian di negara berkembang berpotensi menarik minat investor asing. Seiring itu, kebutuhan investor asing terhadap properti juga meningkat.
Investor yang cerdas tentu tidak asal sembarang membeli properti. Mereka harus lebih bijaksana melihat perkembangan properti mewah di negara berkembang, karena sebelum membeli properti, mereka harus terlebih dahulu meneliti lokasi dan prospek bisnisnya di kemudian hari.
Kali ini, portal global Lamudi mengungkapkan beberapa perkembangan properti mewah di negara-negara berkembang:
-
Bagaimana Jakarta menarik investor? Pemprov DKI Jakarta mengundang para investor untuk datang menjajaki berbagai proyek potensial yang dikelola oleh badan usaha milik daerah (BUMD) serta badan layanan umum daerah (BLUD).
-
Bagaimana orang kaya berinvestasi? Kebiasaan lain orang kaya dalam mengelola keuangan ialah selalu mengutamakan untuk membeli produk investasi. Instrumen keuangan ini bukan hanya bisa sebagai alat untuk menyimpan aset tetapi juga mengembangkannya secara maksimal.
-
Bagaimana cara menghindari investasi bodong? Masyarakat harus semakin waspada dan cermat dalam memilih produk investasi. Jangan ragu untuk bertanya dan mencari informasi lebih lanjut sebelum berinvestasi.
-
Siapa yang paling sering cari properti di Jakarta? Di Jakarta, pencari properti umumnya berasal dari kelompok usia 25-34 tahun, dengan proporsi mencapai antara 33- 35,9 persen. Diikuti kelompok usia 45-54 tahun yang mencakup 19,9- 21,9 persen.'Data ini menunjukkan bahwa generasi muda dan dewasa produktif adalah kelompok utama yang aktif mencari properti di Jakarta,' tutur Marisa.
-
Apa saran miliarder ini untuk pembeli rumah? Karena membeli properti merupakan salah satu keputusan terbesar yang akan dibuat orang dalam hidup mereka, Sethi menyarankan pembeli untuk 'mempertimbangkan angka-angka dengan cermat,' termasuk biaya semu, sebelum mereka membuat keputusan.
Pakistan
Dalam beberapa tahun belakangan, permintaan properti mewah di Pakistan terus meningkat, rata-rata permintaan terbesar properti mewah berada di kota besar di Pakistan. Contohnya seperti Bahria Enclave Apartments yang berada di Islamabad.
Apartemen Bahria Enclave di bangun dengan desain yang begitu indah, dengan menawarkan kenyamanan dan ketenangan, apartemen ini menjadi salah satu apartemen mewah yang paling diincar oleh para investor. Meningkatnya junlah investor asing yang masuk ke negara tersebut karena keberhasilan pemerintah memperkenalkan real estate investment trust (REITs). Selain itu juga, perjanjian ekonomi antara Pakistan dan Cina yang baru-baru ini disepakati disanyalir akan berdampak positif terhadap perekonomian Pakistan sehingga permintaan properti mewah di sana akan terus tumbuh subur.
Srilanka
Berdasarkan penelitian, jumlah unit apartemen mewah di Srilangka akan mencapai 6000 unit dalam waktu tiga tahun ke depan, angka ini naik dari 2.657 unit pada Q3 2015. Belakangan, menara-menara apartemen pun sudah mulai menghiasi di ibu kota negara Colombo. Menariknya, kendati permintaan properti lebih banyak di Colombo, pemerintah juga melakukan pengembangan infrastruktur baru di daerah berkembang lainnya seperti Kandy, Galle dan Nuwara, hal ini sengaja dilakukan guna meningkatkan popularitas di daerah tersebut. (mdk/yud)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Investasi masih menjadi sarana bagi segelintir orang untuk memiliki pendapatan pasif.
Baca SelengkapnyaDalam pelaksanaan Program 3 Juta Rumah, pemerintah menargetkan pembangunan 2 Juta Rumah di kawasan pedesaan dan 1 Juta Rumah di kawasan perkotaan.
Baca SelengkapnyaNKRI ini sedang mengalami bonus demografi yang akan terjadi sampai beberapa tahun ke depan.
Baca SelengkapnyaSaat ini investor cenderung memperhatikan arah kebijakan, kemungkinan perubahan-perubahan di sisi pemerintah yang akan mempengaruhi bisnis.
Baca SelengkapnyaCara orang super kaya di China amankan aset ditengah perekonomian yang melambat.
Baca SelengkapnyaPemerintah membantah bahwa investor asing enggan untuk berinvestasi di IKN.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo atau Jokowi mengakui hingga kini belum ada investor asing yang menanamkan modalnya di Ibu Kota Nusantara (IKN)
Baca SelengkapnyaMeningkatnya minat masyarakat terhadap investasi sering dimanfaatkan oleh oknum tidak bertanggung jawab
Baca SelengkapnyaBerinvestasi seperti seorang jutawan sering kali memerlukan sedikit lebih banyak pengetahuan daripada orang kebanyakan.
Baca SelengkapnyaAda untung dan ruginya jika memilih investasi untuk dana pensiun tersebut
Baca SelengkapnyaBerikut dampak pemilihan presiden bagi para investor.
Baca SelengkapnyaDinamika minat investasi pada IKN meningkat, apalagi pemerintah menjamin risiko demand pada tahap awal.
Baca Selengkapnya