Dihuni 273 Jiwa Penduduk, Menko Airlangga: Indonesia jadi Sasaran Investasi Properti Terbaik
NKRI ini sedang mengalami bonus demografi yang akan terjadi sampai beberapa tahun ke depan.
NKRI ini sedang mengalami bonus demografi yang akan terjadi sampai beberapa tahun ke depan.
Dihuni 273 Jiwa Penduduk, Menko Airlangga: Indonesia jadi Sasaran Investasi Properti Terbaik
Indonesia jadi Sasaran Investasi Properti Terbaik Global
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut Indonesia telah menjadi tujuan investasi properti terbaik di dunia.
Alasannya, Indonesia merupakan memiliki penduduk terbesar keempat di dunia yakni sekitar 273 juta jiwa. Tak hanya itu, NKRI ini sedang mengalami bonus demografi yang akan terjadi sampai beberapa tahun ke depan.
Tak ayal, permintaan properti di Indonesia khususnya untuk kota pintar dan berkelanjutan (smart and green city) akan semakin meningkat pula.
"Indonesia telah menjadi tujuan investasi properti terbaik di dunia," kata Airlangga dalam acara The International Real Estate Federation (FIABCI) Trade Mission 2023 di Jakarta, Selasa (19/9).
Airlangga membeberkan kontribusi industri properti saat ini menjadi salah satu sektor unggulan untuk menggerakkan perekonomian Indonesia.
Kontribusinya terhadap PDB pada triwulan II-2023 tercatat sebesar 9,43 persen untuk sektor konstruksi dan 2,40 persen untuk sektor real estate.
Selain itu, industri properti juga turut memberikan multiplier effect bagi industri pendukung.
Termasuk memengaruhi perkembangan sektor keuangan sekaligus menyerap tenaga kerja secara signifikan.
Memang sektor real estate pada triwulan II-2023 masih menunjukkan penurunan sebesar 12,30 persen (yoy).
Namun penjualan rumah berukuran besar mengalami peningkatan sebesar 15,11 persen (yoy).
merdeka.com
Dari sisi permintaan, Indeks Permintaan Properti Komersial kategori sewa tumbuh sebesar 5,87 persen (yoy).
Sedangkan Indeks Permintaan Properti Komersial kategori penjualan meningkat 0,36 persen (yoy) pada triwulan II-2023.
Peningkatan indeks permintaan ini dapat menimbulkan momentum positif dalam industri properti komersial, termasuk berpotensi meningkatkan aktivitas dan penjualan properti di Indonesia secara keseluruhan.
“Guna mendorong peningkatan permintaan dan investasi di sektor properti, Pemerintah telah mengeluarkan berbagai kebijakan seperti Loan to Value 100 persen dan Financing to Value untuk kredit properti yang berlaku hingga 31 Desember 2023,” kata Airlangga.
Dengan mengangkat tema 'Green Cities for Greener Future', industri properti juga menyadari pembangunan berkelanjutan dalam konteks kota ramah lingkungan sangat penting untuk menjaga keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi dan perlindungan lingkungan.Salah satu contoh terkini yang mewujudkan konsep ini yakni, pembangunan proyek Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara yang akan dibangun dengan visi kota hijau.
Untuk mencapai efisiensi dan konservasi energi, penggabungan desain bangunan ramah lingkungan (green building) sangat penting, dengan memanfaatkan sistem pengelolaan air melingkar dan pendingin distrik.
"Dukungan Pemerintah terhadap konsep pembangunan hijau telah ditunjukkan melalui Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2021 tentang Struktur Bangunan Gedung yang memuat ketentuan penerbitan sertifikat bangunan ramah lingkungan," pungkasnya.