Jokowi Pamer Daya Pikat IKN: Proyek Terbesar di Dunia Saat Ini
Presiden Jokowi kembali memamerkan 'daya pikat' proyek pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara saat membuka musyawarah nasional ke-17 Real Estate Indonesia
Presiden Joko Widodo kembali memamerkan 'daya pikat' proyek pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara saat membuka musyawarah nasional ke-17 Real Estate Indonesia (REI).
Jokowi Pamer Daya Pikat IKN: Proyek Terbesar di Dunia Saat Ini
Jokowi Klaim IKN
Proyek Terbesar di Dunia
Presiden Joko Widodo kembali memamerkan 'daya pikat' proyek pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara saat membuka musyawarah nasional ke-17 Real Estate Indonesia (REI). Jokowi mengatakan, proyek terbesar di dunia saat ini hanya IKN. "Di dunia sekarang ini, proyek terbesar yang ada itu hanya 1 di Indonesia yang namanya Ibu Kota Negara Nusantara," kata Jokowi, Rabu (9/8).
Dalam kesempatan itu, Jokowi juga mengatakan 34 ribu hektar area di IKN sudah dibeli.
Dari sini, dia menegaskan IKN merupakan peluang terbaik sebagai dongkrak perputaran ekonomi nasional.
Merdeka.com
"34.000 hektar lahan sudah bisa dibeli. dibeli. Enggak ada gratisan di sana. harganya berapa? tanya ke Pak Kepala Otorita. Ini peluang. Ini peluang," kata Jokowi.
Peluang tersebut dapat dimanfaatkan untuk sektor properti dan real estate. Sebab menurut Jokowi, sektor real estate memiliki efe domino (multiplier effect), salah satunya berkontribusi besar dalam pertumbuhan domestik bruto (PDB).
Dengan adanya multiplier effect di sektor properti, membuat seluruh negara di dunia menaruh fokus pergerakan ekonomi di sektor ini.
"Kenapa banyak negara ingin mendrive ekonominya lewat usaha real estate, usaha properti, karena kontribusi di PDB tinggi di semua negara, dan multipliper effectnya ke 185 sub sektor industri lainnya," ujar Jokowi.
Dia menjabarkan, kontribusi ekonomi di sektor properti Indonesia periode 2018 - 2022, setiap tahunnya mencapai Rp2.300 triliun hingga Rp2.800 triliun. Dari jumlah itu, memberikan kontribusi 16 persen dari PDB ekonomi secara nasional. Sektor properti dan real estate juga berdampak terhadap penyerapan tenaga kerja. Dia menyebut, setidaknya sektor ini dapat memberdayakan 13-19 juta orang.
"Ini juga banyak sekali. Enggak ada industri lain yang semasif ini efeknya, yang ada hanya di properti real estate dan konstruksi," ucapnya.
Jokowi merinci efek berganda dari sektor properti di antaranya material properti seperti semen, batu, pasir. Kemudian sektor properti juga berdampak terhadap industri furnitur, elektronik dan sebagainya. "Jangan lupa industri jasa dari yang namanya tukang listrik, tukang sampah, tukang kebun, sedot wc, semuanya bergerak," kata Jokowi.
Dia mengapresiasi tren properti di Indonesia tetap tangguh meski sempat dihantam pandemi Covid-19. Jokowi juga memuji iklim bisnis properti di Indonesia mampu bertahan dan menunjukan performa terbaik. Dia kemudian merujuk kasus Evergrande, perusahaan properti terbesar di China yang terbelit utang ribuan triliun rupiah. "Tidak semua sektor properti negara lain bisa bertahan, karena baik Covid-19 maupun ekonominya. Kita tahu di RRT ada perusahaan properti besar yang ambruk yang utangnya ngalahin APBN kita utangnya sampai Rp4.400 triliun," kata Jokowi.
Belajar dari kasus Evergrande, Jokowi mengingatkan pelaku usaha real estate agar tetap berhati-hati dalam menjalankan bisnis.
"Kita jangan hanya bangun, bangun, padahal backlog. Kita sudah enggak ada, enggak bisa semuanya, manajemen itu harus dikendalikan dikelola dan alhamdullilah di indonesia tidak begitu karena kebutuhan kita masih sangat besar," pungkasnya .