11 Metode Pengobatan Kuno yang Menyeramkan Namun Masih Diterapkan Hingga saat Ini
Berbagai metode pengobatan yang menakutkan ternyata masih kita terapkan hingga saat ini.
Berbagai metode pengobatan yang menakutkan ternyata masih kita terapkan hingga saat ini.
Pesatnya perkembangan dunia kedokteran ini tak lepas dari upaya untuk penyelamatan nyawa pasien. Karena posisinya yang vital, dokter akan terus berusaha mencari cara pengobatan yang lebih efektif dalam mengobati pasien.
Menariknya, ternyata sejumlah metode pengobatan yang kuno dan tradisional ternyata masih banyak digunakan oleh dokter di masa kini. Dikumpulkan dari berbagai sumber, berikut sejumlah metode pengobatan kuno yang masih relevan hingga saat ini.
Terapi ini telah digunakan sejak zaman kuno, terutama di Yunani kuno oleh Hippocrates. Meskipun mungkin terdengar menakutkan, penelitian telah menunjukkan bahwa racun lebah mengandung zat anti-inflamasi.
Walau begitu sejumlah hal perlu diperhatikan dalam melakukannya terutama karena efek samping yang mungkin muncul pada seseorang. Terapi ini masih digunakan terutama di beberapa negara Asia, Eropa Timur, dan Amerika Selatan.
Terapi dengan menggunakan larva lalat hidup telah digunakan sejak sekitar 100 tahun yang lalu. Metode ini ditemukan kembali sebagai alternatif dalam mengobati luka yang sulit sembuh, terutama luka ulkus diabetes dan luka tekan.
Larva ini memiliki enzim yang dapat melarutkan jaringan mati dan terinfeksi di luka, membantu proses penyembuhan. Terapi ini mulai ditinggalkan pada tahun 1950-an karena munculnya antibiotik, namun saat ini kembali digunakan dengan meningkatnya kasus resistensi antimikrobial.
Penggunaan lintah untuk pengobatan penyumbatan vena telah ada sejak zaman kuno. Lintah dapat mengeluarkan darah dari area yang terkena penyumbatan, membantu memperbaiki sirkulasi dan mencegah pembekuan darah. Penggunaan lintah medis ini masih relevan terutama dalam rekonstruksi bedah yang melibatkan pembuluh darah.
Bloodletting atau buang darah untuk mengobati hemokromatosis telah dilakukan sejak lama. Hemokromatosis adalah kondisi yang disebabkan oleh penumpukan zat besi berlebih dalam tubuh. Pengeluaran darah secara terapeutik membantu mengurangi kadar zat besi yang berlebihan, mencegah kerusakan organ yang disebabkan oleh kelebihan zat besi.
Electroconvulsive therapy (ECT) dikembangkan pada akhir tahun 1930-an dan diperkenalkan di Amerika sekitar satu tahun kemudian. Meskipun sebelumnya terkenal karena digunakan secara tidak manusiawi, ECT saat ini digunakan terutama untuk mengobati depresi berat yang tidak responsif terhadap pengobatan lainnya.
Penggunaan bilah obsidian dalam bedah telah ada sejak zaman batu. Namun, saat ini penggunaannya terbatas karena biaya dan kerapuhan bilah obsidian. Bilah obsidian yang sangat tajam ini masih digunakan dalam beberapa situasi khusus, terutama pada prosedur bedah yang membutuhkan kehalusan dan ketepatan.
Trepanasi adalah salah satu prosedur bedah tertua yang diketahui dan telah digunakan sejak zaman batu. Penggunaan modern trepanasi berfokus pada mengurangi tekanan di dalam tengkorak yang disebabkan oleh pendarahan atau hematoma subdural, terutama dalam kasus trauma kepala atau pendarahan otak.
Transplantasi feses telah ada sejak abad ke-4 di Tiongkok kuno. Namun, metode modern menggunakan teknik yang lebih canggih untuk memperkenalkan bakteri sehat dari donor ke penerima dengan menggunakan enema atau selang. Transplantasi feses saat ini digunakan terutama untuk mengobati infeksi Clostridium difficile yang berulang.
Operasi Caesar telah digunakan sejak 320 SM dan masih merupakan prosedur bedah yang umum dilakukan saat ini untuk melahirkan bayi . Meskipun teknik dan persyaratan keamanan telah berkembang seiring waktu, operasi caesar tetap menjadi metode yang penting dan sering digunakan dalam persalinan yang rumit atau berisiko.
Akupunktur telah digunakan sejak ribuan tahun yang lalu di Tiongkok. Dalam akupunktur, jarum tipis dimasukkan ke dalam titik-titik khusus pada kulit untuk mengoreksi ketidakseimbangan energi dalam tubuh. Saat ini, akupunktur digunakan sebagai terapi tambahan dalam pengobatan konvensional untuk mengurangi nyeri, kecemasan, mual, dan masalah kesehatan lainnya.
Penggunaan akupunktur didasarkan pada prinsip-prinsip tradisional dan telah didukung oleh penelitian ilmiah. Saat ini akupunktur juga menjadi salah satu spesialis dari ilmu kedokteran yang diajarkan.
Terapi bekam telah digunakan sejak zaman kuno dan di seluruh dunia. Pada 400 SM, Herodotus mencatat bahwa bekam digunakan untuk mengobati berbagai masalah kesehatan seperti gangguan pencernaan, hilangnya nafsu makan, dan sakit kepala. Terapi bekam merupakan terapi pelengkap dan bukan metode pengobatan utama.
Ada dua jenis metode bekam, yaitu bekam kering yang tidak invasif dan tidak melibatkan pengeluaran darah, serta bekam basah yang bersifat invasif dan melibatkan pengeluaran darah.
Walau begitu, efektivitasnya masih belum tergantikan dengan metode pengobatan lainnya.
Catatan kuno Jawa mengungkapkan warisan pengetahuan dalam bidang pengobatan tradisional, terutama untuk meredakan penyakit batuk. Simak selengkapnya disini!
Baca SelengkapnyaTak semua peternak kambing di sekitar tempat tinggalnya bisa menerima metode tersebut karena mereka sudah terbiasa dengan "cara lama".
Baca SelengkapnyaHasil studi terbaru ini juga mengungkap bagaimana tenaga medis melakukan pengobatan terhadap pasien.
Baca SelengkapnyaMemperoleh bayi laki-laki bisa diupayakan sejak sebelum kehamilan sengan berbagai cara ini.
Baca SelengkapnyaVaksinasi jadi momen paling mendebarkan yang harus dihadapi anak-anak, namun dokter satu ini punya trik jitu.
Baca SelengkapnyaPondok pesantren itu punya metode sendiri agar santri bisa menyerap ilmu yang terkandung di kitab kuning.
Baca SelengkapnyaPabrik ini ditemukan di dalam kompleks kuil di kota kuno Trakia, Turki.
Baca SelengkapnyaBisnis sayuran milik Kebun Kita di Kabupaten Riau ini menggunakan metode hidroponik apung yang menghasilkan kualitas yang segar, berkualitas, dan bersih.
Baca SelengkapnyaBanyak orang memanfaatkan momen puasa untuk menurunkan berat badan, namun sejumlah kondisi justru bisa membuat berat badan bertambah saat puasa.
Baca Selengkapnya