Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Apa Sih Sebenarnya Vaksin Booster Itu dan Apa Manfaatnya?

Apa Sih Sebenarnya Vaksin Booster Itu dan Apa Manfaatnya? Ilustrasi Vaksin. ©2020 Merdeka.com

Merdeka.com - Banyaknya merek vaksin yang masuk ke Indonesia pada saat ini menyebabkan banyak orang berharap mendapatkan booster. Walau begitu, sayangnya banyak orang berharap mendapat vaksin booster dengan jenis yang berbeda dibanding suntikan dosis pertama dan kedua.

Tenaga Ahli Menteri Kesehatan RI Dr. dr. Andani Eka Putra, M.Sc. mengungkapkan bahwa konsep mengenai vaksin booster harus diluruskan. Mengingat ternyata banyak yang keliru dengan konsep booster tersebut.

"Booster itu pengulangan dengan vaksin yang sama. Tujuannya untuk memperkuat. Jadi kalau misalnya nakes vaksin pertama dengan Sinovac, keduanya dengan Sinovac, kemudian sekarang dengan Moderna, namanya bukan booster lagi," ujar Andani.

Orang lain juga bertanya?

Menurut Andani, vaksin booster memiliki fungsi sebagai penguat untuk sel memori yang telah disuntikkan pada dosis sebelumnya. Sehingga jika ingin disebut sebagai booster, maka jenis vaksin yang digunakan pun harus sama dengan suntikan sebelumnya.

Ketika seseorang menggunakan vaksin dengan merk yang berbeda, maka itu sebenarnya merupakan pengulangan. Terkait itu, seseorang dapat dikatakan mendapatkan dua jenis vaksin, bukan booster.

"Tidak ada istilah booster sebenarnya untuk vaksin ketiga. Kalau Sinovac untuk pertama, kedua, dan ketiga, sepakat kita itu booster. Tapi kalau kita sudah memberikan vaksin yang berbeda, itu namanya vaksin baru yang kita berikan," kata Andani.

Peran Utama Sel Memori

Andani menjelaskan, apabila seseorang mendapatkan vaksin dengan bermacam-macam merk atau varian, sel memori yang terbentuk dalam tubuh pun akan semakin banyak.

Maka nantinya ketika ada virus yang masuk, tubuh pun sudah dapat mengenali varian tersebut. Terlebih, antibodi sendiri bersifat spesifik.

"Sel memori kita ini akan mengingat, oh ini virusnya saya ingat nih, sudah diperkenalkan kemarin. Langsung dia merespons dengan cepat dan lebih kuat. Jadi memori itu akan mengingat, dia akan merekam," kata Andani.

Lalu, apa yang akan terjadi bila sel memori tidak dapat mengingat atau mengenali virus yang masuk? Seseorang pun berpotensi untuk terinfeksi kembali. Kemudian sel memori baru akan terbentuk lewat varian baru yang masuk tersebut.

"WHO itu mengatakan bahwa kenapa orang (yang sudah terinfeksi) diizinkan vaksin? Biar membentuk variasi dari sel pengingatnya,"

"Sehingga kita punya sel pengingat untuk virus jenis A, pengingat untuk virus jenis B, virus jenis C, virus D. Sehingga apapun jenis virus yang masuk, kita aman, kebal," ujar Andani.

Reporter: Diviya AgathaSumber: Liputan6.com

(mdk/RWP)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Respons Menkes Soal Gaduh Efek Samping Vaksin AstraZeneca Disebut Picu Pembekuan Darah
Respons Menkes Soal Gaduh Efek Samping Vaksin AstraZeneca Disebut Picu Pembekuan Darah

Menkes angkat bicara mengenai efek samping vaksin Covid-19 AstraZeneca

Baca Selengkapnya
FOTO: Kasus Covid-19 Meningkat Signifikan, Warga Antre Vaksin Booster saat Car Free Day Jakarta
FOTO: Kasus Covid-19 Meningkat Signifikan, Warga Antre Vaksin Booster saat Car Free Day Jakarta

Beberapa waktu terakhir terjadi lonjakan kasus Covid-19 yang cukup signifikan di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Menkes Dorong Percepatan Produksi Vaksin Dalam Negeri untuk Ketahanan Kesehatan Nasional
Menkes Dorong Percepatan Produksi Vaksin Dalam Negeri untuk Ketahanan Kesehatan Nasional

Produksi vaksin dalam negeri dianggap akan mampu mendorong ketahanan kesehatan nasional.

Baca Selengkapnya
Menkes Klaim Vaksin Covid-19 Buatan Dalam Negeri Relatif Lebih Aman
Menkes Klaim Vaksin Covid-19 Buatan Dalam Negeri Relatif Lebih Aman

Namun kalau untuk yang komorbid, kata Menkes, risiko tetap ada karena virusnya tidak hilang.

Baca Selengkapnya
Vaksin Polio Bikin Cacat Mitos atau Fakta? Begini Penjelasan Pakar
Vaksin Polio Bikin Cacat Mitos atau Fakta? Begini Penjelasan Pakar

Vaksin Polio Bisa Bikin Cacat Mitos atau Fakta? Begini Penjelasan Pakar

Baca Selengkapnya
Vaksin AstraZeneca Disebut Picu Kasus TTS, Begini Hasil Kajian BPOM
Vaksin AstraZeneca Disebut Picu Kasus TTS, Begini Hasil Kajian BPOM

Belakangan, vaksin AstraZeneca disebut-sebut memicu kejadian trombosis with thrombocytopenia syndrome (TTS) atau pembekuan darah.

Baca Selengkapnya
Covid-19 Meningkat, Kemenkes Siapkan Vaksin Booster Ke-3 Gratis Sampai 31 Desember
Covid-19 Meningkat, Kemenkes Siapkan Vaksin Booster Ke-3 Gratis Sampai 31 Desember

Vaksin booster masih gratis dan dapat ditemukan di puskesmas atau faskes terdekat.

Baca Selengkapnya
Penjelasan Ahli Kesehatan Usai Heboh Efek Samping Vaksin AstraZeneca hingga Ditarik dari Peredaran
Penjelasan Ahli Kesehatan Usai Heboh Efek Samping Vaksin AstraZeneca hingga Ditarik dari Peredaran

Komnas KIPI sebelumnya mengatakan tidak ada kejadian sindrom TTS setelah pemakaian vaksin Covid-19 AstraZeneca.

Baca Selengkapnya
Covid-19 Naik Lagi, Kemenkes akan Beri Vaksin Booster Ketiga Untuk Masyarakat
Covid-19 Naik Lagi, Kemenkes akan Beri Vaksin Booster Ketiga Untuk Masyarakat

Rencana pemberian booster ketiga ini buntut kembali meningkatnya kasus Covid-19.

Baca Selengkapnya
Kemenkes Tegaskan Vaksin Mpox Sudah Mendapat Persetujuan WHO dan BPOM
Kemenkes Tegaskan Vaksin Mpox Sudah Mendapat Persetujuan WHO dan BPOM

Pemerintah berupaya mencegah penyebaran Mpox dengan melakukan vaksinasi yang sudah disetujui WHO dan BPOM.

Baca Selengkapnya
Kemenkes Tambah 3 Jenis Vaksin untuk Imunisasi Rutin Anak, Ini Daftarnya
Kemenkes Tambah 3 Jenis Vaksin untuk Imunisasi Rutin Anak, Ini Daftarnya

Total jenis vaksin yang diberikan pada anak saat ini adalah 14.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster
Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster

Terkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.

Baca Selengkapnya