Banyak Gen Z Gunakan Acne Patch untuk Jerawat, Ketahui Efek Samping yang Bisa Ditimbulkannya
Patches untuk mengatasi jerawat dapat menimbulkan efek samping seperti iritasi, kemerahan, dan peradangan, terutama pada kulit yang sensitif.
Bagi banyak orang, terutama generasi Z, acne patch sering dianggap sebagai solusi instan untuk mengatasi masalah jerawat. Meskipun terlihat praktis dan efektif untuk menyamarkan jerawat, penggunaan acne patch memiliki potensi menimbulkan efek samping yang perlu diperhatikan. Dr. Almond Wibowo, M.Biomed., AAM, seorang dokter estetika dan pendiri Privee Clinic, menjelaskan beberapa hal penting mengenai penggunaan acne patch yang sering diabaikan oleh banyak orang.
Acne Patch: Apa Fungsinya?
Menurut Dr. Almond, tujuan utama dari penggunaan acne patch adalah untuk menutupi jerawat agar tidak terlihat dan agar tampilan makeup menjadi lebih rapi. Namun, tindakan menempelkan acne patch ini bisa berisiko menimbulkan iritasi atau bahkan memperburuk peradangan yang ada. Hal ini disebabkan oleh bahan lengket yang terdapat pada patch yang dapat menyebabkan iritasi pada kulit, terutama jika patch dicabut terlalu cepat atau dengan cara yang tidak tepat. "Ketika patch dicabut, biasanya jerawat akan semakin membesar," ungkap Almond pada peluncuran New Combination Treatment for Acne Scar pada Selasa, 4 Desember 2024. Penyebabnya adalah bahan lengket pada acne patch dapat menarik kulit dan memperburuk peradangan yang sudah ada.
-
Kenapa patch jerawat berbahaya jika dipakai terlalu lama? Penggunaan acne patch dalam jangka waktu yang terlalu lama dapat menyebabkan iritasi pada kulit. Ini disebabkan oleh bahan perekat yang ada pada patch, yang dapat mengiritasi kulit jika terlalu lama menempel.
-
Siapa yang bisa mengalami jerawat akibat efek samping obat? Faktor lain seperti jenis kulit dan sensitivitas terhadap obat juga mempengaruhi sejauh mana efek samping ini muncul. Beberapa orang mungkin hanya mengalami sedikit jerawat, sementara yang lain bisa mengalami wabah jerawat yang lebih parah.
-
Bagaimana acne patch bisa menyebabkan iritasi? Penggunaan acne patch dalam jangka waktu yang terlalu lama dapat menyebabkan iritasi pada kulit. Ini disebabkan oleh bahan perekat yang ada pada patch, yang dapat mengiritasi kulit jika terlalu lama menempel.
-
Kenapa jerawat muncul akibat efek samping obat? Obat yang digunakan untuk mengobati kondisi medis tertentu, seperti kortikosteroid, antidepresan, atau obat hormonal, sering kali dapat mempengaruhi keseimbangan hormon dalam tubuh. Ketidakseimbangan ini dapat memicu peningkatan produksi sebum yang menjadi penyebab utama timbulnya jerawat. Selain itu, reaksi kulit terhadap zat kimia dalam obat dapat memperburuk kondisi jerawat yang sudah ada.
-
Apa yang membuat jerawat akibat efek samping obat berbeda? Penting untuk memahami bahwa jerawat akibat efek samping obat berbeda dari jerawat biasa. Biasanya, jerawat ini muncul secara mendadak dan terkonsentrasi pada area tertentu di wajah atau tubuh, tergantung pada jenis obat yang dikonsumsi.
-
Apa yang terjadi jika acne patch terlalu lama di kulit? Penggunaan yang terlalu lama dapat membuat kulit di sekitar jerawat menjadi lebih meradang. Kulit yang tertutup terlalu lama tidak dapat bernapas dengan baik, dan hal ini dapat memperburuk kondisi peradangan.
Apa Dampak dari Kebiasaan Memencet Jerawat?
Selain itu, kebiasaan buruk seperti memencet atau menggaruk jerawat juga dapat memperburuk kondisi kulit. Almond menjelaskan bahwa banyak orang, terutama pria, sering kali merasa tergoda untuk mengorek jerawat yang muncul. "Itu justru menambah radang, yang awalnya jerawat bisa sembuh dalam tiga hari, jadi makin besar dan meradang," tambahnya. Kebiasaan ini juga dapat menyebabkan komedo yang sebelumnya tampak hilang, justru berubah menjadi jerawat yang lebih parah.
Perawatan yang Tepat untuk Kulit Berjerawat
Dalam perawatan kulit yang mengalami jerawat, Almond memberi rekomendasi untuk menghindari penggunaan scrub. Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa scrub dapat memperburuk kondisi radang pada kulit dan membuat jerawat menjadi lebih meradang. "Yang sebaiknya digunakan adalah calming cream atau krim yang menenangkan radang, yang dapat mengurangi kemerahan," katanya. Dengan menggunakan krim yang tepat, proses penyembuhan kulit dapat berlangsung lebih cepat tanpa menambah masalah baru pada kulit.
Amankah Melakukan Eksfoliasi saat Kulit Berjerawat?
Eksfoliasi atau pengelupasan kulit memiliki banyak manfaat bagi peremajaan kulit. Namun, saat kulit wajah mengalami jerawat, banyak orang bertanya-tanya apakah proses eksfoliasi tetap aman untuk dilakukan. Menurut Almond, hal ini tergantung pada kondisi kulit serta penyebab jerawat yang dialami. Secara umum, tujuan dari eksfoliasi adalah untuk mengangkat sel-sel kulit mati dan merangsang regenerasi kulit. Namun, pengelupasan yang berlebihan atau dilakukan pada kulit yang sedang meradang justru dapat memperburuk kondisi kulit. "Sebab, ketika kulit tergelupas, peradangan bisa terjadi, dan hal ini bisa memperburuk jerawat yang ada," jelasnya.
Jerawat biasanya muncul akibat dua faktor utama, yaitu produksi minyak yang berlebihan dan kulit yang terlalu kering. Jika jerawat disebabkan oleh kelebihan minyak, eksfoliasi dapat membantu mengurangi kadar minyak serta mencegah pertumbuhan bakteri penyebab jerawat. Dalam situasi ini, produk eksfoliasi seperti krim atau sabun cuci muka yang mengandung bahan pengurang minyak bisa sangat berguna. Namun, penting untuk diingat bahwa kulit yang terlalu kering juga dapat menjadi penyebab munculnya jerawat. Almond mengingatkan bahwa kulit kering cenderung lebih sensitif sehingga mudah teriritasi dan dapat memicu peradangan, yang pada akhirnya akan menambah jumlah jerawat. Oleh karena itu, jika kulit terasa kering dan terkelupas, sebaiknya hindari penggunaan produk eksfoliasi. "Sebagai gantinya, kulit yang kering membutuhkan perawatan dengan pelembap atau moisturizer yang dapat membantu menghidrasi dan menjaga keseimbangan kelembapannya," tambahnya.
Produk Perawatan yang Tepat untuk Kulit Berjerawat
Menurut Almond, pemilihan skincare yang sesuai sangat tergantung pada jenis serta penyebab jerawat yang dialami seseorang. "Pada saat jerawatan, pemakaian skincare harus disesuaikan dengan jenis jerawatnya," ujarnya. Dia juga mengingatkan agar tidak melakukan diagnosis sendiri, karena hal ini dapat mengarah pada penggunaan produk yang tidak cocok dengan kondisi kulit. Almond menyarankan untuk terlebih dahulu mengidentifikasi apakah kulit cenderung berminyak atau tidak, yang dapat dengan mudah dilakukan menggunakan kertas minyak. "Jika kertas minyak menunjukkan banyak minyak pada kulit, bisa menggunakan produk dengan kandungan alkohol untuk mengurangi minyak berlebih," tambahnya. Produk pembersih wajah yang mengandung alkohol dapat membantu menghilangkan minyak, tetapi harus digunakan dengan hati-hati agar tidak mengiritasi kulit.
Lebih lanjut, Almond merekomendasikan penggunaan salicylic acid, yang dikenal sebagai bahan antibakteri, antiperadangan, dan pengontrol minyak. Salicylic acid sangat bermanfaat bagi kulit berminyak yang rentan terhadap jerawat. "Salicylic acid membantu mengurangi bakteri dan peradangan, sehingga efektif dalam mengatasi jerawat pada kulit yang berminyak," katanya. Namun, ada kalanya jerawat muncul tanpa disertai kelebihan minyak. Almond menekankan bahwa jika kulit terasa kering dan tidak ada minyak berlebih, tetapi jerawat tetap muncul, maka penyebabnya bukanlah minyak. Dalam situasi seperti ini, perawatan yang dilakukan harus berbeda, dengan fokus pada komedolitik untuk mengatasi komedo, bukan sekadar mengurangi minyak.
Untuk jerawat yang muncul dengan nanah atau pustula kecil, Dr. Almond menjelaskan bahwa penyebabnya bisa jadi adalah jumlah bakteri yang terlalu tinggi. "Kondisi ini bisa disebabkan oleh faktor lain, seperti kadar gula darah yang tinggi yang mendukung pertumbuhan bakteri," jelasnya. Oleh karena itu, penting untuk mengidentifikasi penyebab jerawat terlebih dahulu sebelum memulai pengobatan yang tepat. Dalam perawatan kulit berjerawat, sangat penting untuk mengenali kondisi kulit dan penyebab jerawat untuk menentukan produk skincare yang tepat. Dengan pendekatan yang lebih terfokus dan disesuaikan dengan kebutuhan kulit, jerawat dapat dikelola dengan lebih efektif.
Amankah Penggunaan Skin Booster untuk Kulit Berjerawat?
Restylane Skinboosters, yang diproduksi oleh Galderma, adalah jenis perawatan injeksi yang berfungsi untuk meningkatkan kelembapan kulit serta merangsang produksi kolagen. Dengan demikian, perawatan ini dapat mengurangi garis halus dan kerutan, serta memberikan efek kulit yang lebih kencang, muda, dan bercahaya. Produk ini mengandung Hyaluronic Acid (HA), yang merupakan bahan alami yang berperan penting dalam menjaga kelembaban dan elastisitas kulit. Restylane Skinboosters diakui aman untuk digunakan karena strukturnya yang mirip dengan HA yang terdapat dalam tubuh manusia.
Perawatan ini telah terbukti efektif dan aman, dengan lebih dari 5.5 juta prosedur yang dilakukan di berbagai belahan dunia selama lebih dari 15 tahun. Manfaat yang ditawarkan oleh Restylane Skinboosters tidak hanya meningkatkan kelembapan kulit, tetapi juga membantu meratakan permukaan dan warna kulit. Selain itu, perawatan ini efektif dalam mengurangi kerutan dan mengatasi bekas jerawat. Hasil yang diperoleh dari perawatan ini terlihat alami dan dapat bertahan lama, memberikan kepuasan bagi banyak penggunanya.