Berapa Jumlah SPF pada Tabir Surya yang Cocok untuk Kondisi Iklim Indonesia?
Penggunaan tabir surya merupakan hal penting untuk kesehatan kulit kita. Berapa jumlah SPF paling optimal untuk digunakan di Indonesia?
Perlindungan kulit dari paparan sinar matahari menjadi kebutuhan utama bagi masyarakat yang tinggal di negara beriklim tropis seperti Indonesia. Sinar matahari yang kuat dapat menyebabkan berbagai masalah kulit, mulai dari penuaan dini hingga risiko kanker kulit. Oleh karena itu, pemilihan tabir surya yang tepat dengan jumlah SPF (Sun Protection Factor) yang sesuai sangat penting untuk menjaga kesehatan kulit.
Dokter kecantikan Dayanara Nindy, dari klinik kecantikan MS Glow Beauty di Denpasar, menekankan bahwa penggunaan tabir surya dengan minimal SPF 30 adalah pilihan yang cocok untuk kondisi iklim di Indonesia.
-
Apa arti SPF di tabir surya? SPF atau “sun protection factor“ adalah ukuran seberapa baik produk tersebut melindungi kulit dari sinar matahari. Semakin tinggi angka SPF, semakin tinggi pula perlindungan terhadap luka bakar matahari dan kerusakan kulit.
-
Berapa banyak sunscreen yang dibutuhkan untuk tubuh? Jika Anda hendak beraktivitas di luar ruangan, gunakan satu ons (sekitar 28 gram) atau dua sendok makan sunscreen untuk kulit yang terbuka.
-
Kenapa sunscreen penting untuk kulit di Indonesia? Apalagi bagi orang-orang negara tropis seperti Indonesia yang terpapar sinar matahari terik setiap hari.
-
Kenapa kulit butuh tabir surya? Tinggal di negara tropis, sinar matahari dalam jangka lama merupakan hal yang kita hadapi di keseharian. Sinar cahaya matahari yang terus-menerus ini bisa menimbulkan dampak pada kulit. Tabir surya adalah senjata utama dalam melindungi kulit dari bahaya sinar matahari dan kanker kulit.
-
Bagaimana cara memakai tabir surya yang benar? Pada saat beraktivitas dengan kemungkinan paparan sinar matahari baik langsung maupun tak langsung, sangat disarankan menggunakan tabir surya dengan SPF minimal 30. Pastikan juga untuk mengoles ulang tiap dua jam.
-
Apa yang benar tentang penggunaan SPF? Faktanya, semakin tinggi SPF pada tabir surya hanya berpengaruh pada durasi perlindungan kulit kita dari paparan sinar matahari, bukan tingkat perlindungan.
"Tabir surya juga baiknya diaplikasikan berulang dalam 2-3 jam sekali," ujar dr. Dayanara dilansir dari Antara. SPF 30, menurutnya, dapat melindungi kulit dari sinar matahari hingga 30 kali lebih lama tanpa menimbulkan efek sunburn atau terbakar pada kulit.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan para ahli, tabir surya dengan SPF 30 mampu menghambat sekitar 97 persen sinar radiasi ultraviolet B (UV-B), yang merupakan penyebab utama kerusakan kulit. Sementara itu, tabir surya dengan SPF 50 dapat menghambat hingga 98 persen sinar UV-B. Meski perbedaannya hanya sekitar 1 persen, pemilihan SPF 30 sudah cukup memadai untuk iklim Indonesia, terutama bagi mereka yang memiliki aktivitas di luar ruangan yang cukup tinggi.
Selain SPF, kandungan lain dalam produk kecantikan seperti vitamin C juga memainkan peran penting dalam perlindungan kulit. Vitamin C diketahui membantu mencerahkan kulit, menyamarkan noda hitam, dan melindungi kulit dari efek radikal bebas karena sifat antioksidannya. Kombinasi antara tabir surya dan produk dengan kandungan vitamin C dapat memberikan perlindungan menyeluruh bagi kulit dari berbagai ancaman lingkungan.
Tabir surya, menurut dr. Dayanara, merupakan salah satu "amunisi penting" yang wajib digunakan saat beraktivitas di luar ruangan. Produk perawatan kulit saat ini juga semakin disesuaikan dengan kebutuhan pasar, termasuk untuk segmen kulit laki-laki. Salah satu produk yang populer adalah tabir surya semprot (sunscreen spray) dengan formula ringan yang memiliki SPF 45 dan tingkat perlindungan (PA) ++, yang dirancang khusus untuk memberikan perlindungan optimal tanpa terasa berat di kulit.
Selain itu, adanya ekstrak biji Oat Hitam dalam beberapa produk tabir surya juga bermanfaat untuk melembapkan kulit, meredakan iritasi, dan dapat diaplikasikan pada kulit sensitif. Hal ini menjadikan tabir surya tidak hanya sebagai pelindung dari sinar matahari, tetapi juga sebagai perawatan kulit yang menyeluruh.
Tanpa penggunaan tabir surya, kulit berisiko mengalami berbagai masalah serius. Salah satunya adalah penuaan dini, yang disebabkan oleh kerusakan kolagen akibat paparan sinar UV. Keriput, kulit kusam, dan bintik hitam adalah beberapa tanda penuaan dini yang sering muncul pada kulit yang tidak terlindungi. Lebih buruk lagi, paparan sinar matahari yang berlebihan tanpa perlindungan dapat meningkatkan risiko munculnya tumor jinak hingga kanker kulit. Selain itu, beberapa penyakit kulit seperti lupus yang sensitif terhadap sinar matahari juga bisa diperparah tanpa penggunaan sunscreen.
Oleh karena itu, untuk melindungi kulit secara optimal, selain menggunakan tabir surya, dr. Dayanara juga menyarankan untuk melengkapi perlindungan dengan mengenakan pakaian tertutup seperti celana panjang, baju lengan panjang, topi, dan kacamata anti-UV. Langkah-langkah ini akan membantu mencegah radiasi sinar matahari masuk ke kulit dan meminimalkan risiko kerusakan yang ditimbulkan oleh sinar UV.