Cedera Tendon Achilles, Ketahui Penyebab Hingga Cara Penanganannya yang Tepat
Cedera tendon Achilles dapat memiliki dampak yang signifikan pada mobilitas dan performa seseorang.
Pernah mendengar cedera tendon achilles? Menurut dr. Rudi Hadinata, M.Ked, Sp.OT (K) Hip & Knee Spesialis Ortopedi & Traumatologi dan Konsultan Hip & Knee di RS EMC Cibitung & RS Grha Kedoya, cedera tendon achilles merupakan cedera yang umum terjadi pada individu yang aktif secara fisik, terutama atlet.Cedera tendon Achilles dapat memiliki dampak yang signifikan pada mobilitas dan performa seseorang. Oleh karena itu, penting untuk memahami peran aktivitas fisik dan olahraga dalam terjadinya cedera ini. Supaya lebih memahaminya, ketahui ulasan cedera tendon achilles selengkapnya berikut ini!
Menurut dr. Rudi, tendon achilles adalah tendon yang terletak di bagian belakang kaki dan merupakan tendon yang paling besar pada tubuh manusia. Tendon ini menghubungkan otot betis (otot gastrocnemius dan soleus) dengan tulang tumit (calcaneus).
Apa itu Tendon Achilles?
Tendon Achilles memainkan peran penting dalam gerakan kaki, terutama aktivitas yang melibatkan plantar fleksi (gerakan mendorong kaki ke bawah). Tendon ini menghasilkan kekuatan dan daya dorong yang diperlukan untuk berjalan, berlari, melompat, dan melakukan aktivitas fisik lainnya.
Selain itu, tendon ini juga berperan dalam menjaga keseimbangan dan stabilitas kaki saat berdiri. Cedera tendon achilles sering terjadi akibat gerakan ke atas yang tiba-tiba dari kaki yang sedang berada pada posisi di bawah.
-
Apa penyebab cedera ACL? Penyebab cedera ACL biasanya adalah gerakan atau aktivitas yang menimbulkan tekanan atau perubahan mendadak pada lutut, seperti: • Tabrakan dengan orang atau benda lain • Berganti arah saat berlari atau berjalan secara mendadak • Melompat dan mendarat dengan posisi kaki yang tidak pas • Meregangkan lutut secara berlebihan • Bermain olahraga yang melibatkan gerakan berhenti, memutar, atau melompat, seperti sepak bola, basket, bulu tangkis, atau senam
-
Bagaimana mencegah cedera ACL? Beberapa tips dan latihan yang dapat Anda lakukan adalah: • Menggunakan penyangga lutut saat berolahraga • Mengikuti teknik yang benar saat berolahraga dan bermain olahraga • Melakukan latihan yang menguatkan otot paha (kuadrisep), paha belakang (hamstring), betis, pinggul, dan inti tubuh • Melakukan pemanasan dan pendinginan sebelum dan sesudah olahraga • Mengenakan alas kaki yang pas dan nyaman
-
Apa saja penyebab cedera olahraga? Terjadinya cedera saat berolahraga bisa membuat upayamu untuk menjaga kesehatan dan kebugaran menjadi terkendala.
-
Kenapa cedera ACL sering terjadi? Karena posisinya yang sentral dalam mengendalikan stabilitas lutut, ligamen ACL seringkali menjadi korban tekanan berlebih saat melibatkan gerakan yang cepat, mendadak, dan benturan fisik.
-
Kenapa penting cegah cedera olahraga? Mencegah cedera saat berolahraga merupakan hal yang penting terutama untuk mengoptimalkan olahraga yang kamu lakukan.
-
Bagaimana cara menghindari cedera olahraga? Kombinasi pemanasan dan peregangan yang tepat menciptakan dasar yang kokoh untuk latihan yang aman dan efektif.
dr. Rudi menjelaskan lebih lanjut jika gejala yang paling umum adalah nyeri pada tumit dan gerakan kaki menjadi lemah. Terutama gerakan ke bawah sehingga kesulitan berjalan. Pasien juga mendengar suara ketika tendon ini mengalami cedera/terputus.
Gejala dan Pemeriksaan Cedera Tendon Achilles
Gejala lainnya dapat ditemukan bengkak dan memar pada daerah di atas tumit dan teraba celah pada bagian yang terputus.
Untuk menegakkan diagnosa cedera tendon achilles biasanya dilakukan pemeriksaan oleh dokter yang dikonfirmasi dengan pemeriksaan penunjang seperti ultrasonografi (USG), rontgen dan MRI.
Lebih lanjut, menurut dr. Rudi terdapat dua jenis cedera yang umum terjadi pada Tendon Achilles. Pertama ada cedera tendon achilles sebagian (parsial), di mana tendon mengalami kerusakan sebagian, namun tidak terputus sepenuhnya.
Jenis Cedera Tendon Achilles
Kedua ada cedera tendon achilles total (komplit).
Pada kondisi ini tendon sepenuhnya putus, memisahkan otot betis dari tulang tumit.
Cedera ini sering kali memerlukan intervensi medis yang lebih serius dan mungkin membutuhkan operasi.
Ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya cedera tendon achilles menurut dr. Rudi. Pertama ada usia. Risiko cedera tendon achilles lebih umum terjadi pada individu di atas usia 30 tahun.
Faktor Risiko Cedera Tendon Achilles
Selanjutnya adalah aktivitas fisik intens. Olahraga dan aktivitas fisik yang melibatkan gerakan melompat, berlari, atau berputar cepat dapat meningkatkan risiko cedera. Contohnya adalah sepak bola, bola basket, tenis, badminton, voli, olahraga dengan aktivitas melompat dan lari jarak jauh.
Kurangnya pemanasan dan peregangan juga menjadi faktor risiko lainnya. Pemanasan dan peregangan yang tidak memadai dapat menyebabkan tendon yang kaku menjadi rentan terhadap cedera.
Selain itu, kekuatan otot yang tidak seimbang juga menjadi faktor risiko lainnya. Ketidakseimbangan antara kekuatan otot betis dan otot sekitarnya dapat mempengaruhi beban yang diterima oleh tendon achilles. Kelemahan atau kekurangan fleksibilitas pada otot-otot tersebut dapat meningkatkan risiko cedera.
Kemudian, genetik. Beberapa individu mungkin memiliki faktor genetik yang membuat mereka lebih rentan terhadap cedera. Faktor risiko cedera tendon achilles lainnya adalah peningkatan durasi dan intensitas latihan secara tiba-tiba, penggunaan sepatu yang tidak tepat, serta riwayat konsumsi atau suntikan obat-obatan tertentu.
Lantas, bagaimana cara mencegah agar tak sampai mengalami cedera tendon achilles? dr. Rudi menambahkan cara berolahraga yang benar sangat penting dalam mencegah cedera tendon achilles.
Pencegahan Cedera Tendon Achilles
Ada beberapa langkah yang dapat diambil untuk mencegah cedera. Pertama, lakukan pemanasan. Hal ini meliputi gerakan peregangan otot dan tendon untuk mempersiapkan tendon Achilles agar siap untuk gerakan yang lebih intens.
Lalu, latihan kekuatan dan fleksibilitas juga dapat mencegah terjadinya cedera. Melakukan latihan khusus yang bertujuan untuk memperkuat otot betis, meningkatkan fleksibilitas, dan meningkatkan stabilitas kaki.
Perhatikan juga teknik gerakan yang benar. Pelajari dan terapkan teknik gerakan yang benar dalam olahraga atau aktivitas fisik Anda. Selain itu, perhatikan durasi olahraga. Pasalnya, aktivitas olahraga yang berkepanjangan tanpa istirahat yang cukup dapat menyebabkan kelelahan pada tendon achilles dan meningkatkan risiko cedera.
Tak kalah penting, perhatikan penggunaan peralatan pelindung.
Dalam beberapa olahraga, penggunaan peralatan pelindung yang tepat dapat membantu mencegah cedera. Contohnya menggunakan sepatu dengan bantalan dan dukungan tambahan di bagian tumit untuk mengurangi beban pada tendon.
Menurut dr. Rudi, manajemen cedera tendon achilles bisa dilakukan dengan pendekatan konservatif, yaitu dengan istirahat atau memberikan waktu yang cukup bagi tendon untuk pulih dan menghindari aktivitas yang membebani tendon achilles.
Manajemen Cedera Tendon Achilles
Selain itu, bisa juga dengan pendekatan bedah. Ada indikasi dan prosedur operasi dalam manajemen cedera tendon achilles satu ini. Pasalnya, pada beberapa kasus cedera tendon achilles, terutama pada cedera/putus total diperlukan pendekatan bedah.
Prosedur operasi melibatkan penyambungan kembali tendon atau penggunaan donor/graft tendon dari bagian tubuh lain untuk memperkuat area yang cedera. Pemulihan pasca operasi melibatkan imobilisasi dengan gips atau brace khusus yang memungkinkan tendon sembuh secara optimal.
Manajemen cedera tendon achilles lainnya yang bisa dilakukan menurut dr. Rudi adalah fisioterapi dan rehabilitasi. Manajemen ini memiliki peran yang penting dalam pemulihan cedera tendon achilles. Ini melibatkan latihan khusus yang bertujuan untuk menguatkan otot-otot sekitar tendon, meningkatkan fleksibilitas, dan memperbaiki koordinasi gerakan.
Fisioterapis dapat memberikan panduan dalam menjalankan program rehabilitasi yang tepat dan secara bertahap memperkenalkan latihan gerakan dan beban. Fisioterapi dan rehabilitasi pasca operasi bertujuan untuk mengembalikan kekuatan, fleksibilitas, dan fungsi normal pada tendon achilles.
Dari beberapa penjelasan tersebut, maka dapat disimpulkan jika cedera tendon achilles dapat memiliki dampak yang signifikan pada kesehatan dan fungsi gerakan kaki. Oleh karena itu, pencegahan cedera melalui perhatian terhadap aktivitas fisik dan cara berolahraga yang benar sangat penting bagi individu yang berpartisipasi dalam kegiatan tersebut.
Jika terjadi cedera, penanganan yang tepat, seperti pendekatan konservatif atau pendekatan operatif dapat membantu pemulihan yang lebih baik dan mengurangi komplikasi. Periksakan ke ahli kesehatan yang tepat, seperti dr. Rudi Hadinata, M.Ked, Sp.OT (K) Hip & Knee Spesialis Ortopedi & Traumatologi dan Konsultan Hip & Knee di RS EMC Cibitung & RS Grha Kedoya, agar masalah cedera tendon achilles bisa tertangani dengan baik.
Penulis: Achmad Iwan Tantomi