Ditarik Sebelum Ejakulasi di Dalam, Benarkah Masih Bisa Bikin Hamil?
Istilah keluar di luar biasa dilakukan untuk mencegah kehamilan, namun hal ini ternyata masih bisa menyebabkan kehamilan.
Praktik seksual untuk emncegah kehamilan berupa keluar di luar atau yang dikenal dengan istilah "pull-out method" atau "coitus interruptus" melibatkan tindakan menarik penis keluar dari vagina sebelum ejakulasi terjadi. Secara teori, metode ini mungkin terlihat efektif untuk mencegah kehamilan. Namun, kenyataannya terdapat faktor-faktor lain yang perlu dipertimbangkan.
Dilansir dari Healthline, faktanya, "pull-out method" bukanlah metode kontrasepsi yang efektif. Anda tetap bisa hamil meski pasangan Anda berhasil mengeluarkan penis sebelum ejakulasi di dalam vagina. Alasannya:
-
Apa yang terjadi kalau sperma keluar vagina setelah bercinta? Ejakulasi seringkali bocor keluar dari vagina setelah berhubungan intim, tetapi ini tidak mengurangi peluang untuk hamil.
-
Kenapa keluar sperma dihubungkan dengan batal puasa? Beberapa ulama berpendapat bahwa jika keluarnya air mani disebabkan oleh hubungan suami istri yang sah serta dilakukan dengan sengaja, maka puasa dianggap batal dan harus menggantinya di lain waktu. Pendapat ini didasarkan pada hadis yang menerangkan bahwa puasa terganggu jika keluarnya air mani disebabkan oleh aktivitas tersebut.
-
Kapan darah hamil keluar? Darah Hamil (Implantasi): Berwarna cokelat atau cokelat tua. Durasi: 1-2 hari.
-
Keluar sperma saat puasa, batal apa tidak? Keluar air mani saat puasa adalah suatu permasalahan sering muncul dalam konteks ibadah Ramadan. Apakah keluarnya air mani saat berpuasa menyebabkan puasa menjadi batal atau tidak? Persoalan ini sering memunculkan pendapat yang berbeda di kalangan ulama.
-
Bagaimana sperma sampai ke tuba falopi? Setelah ejakulasi, sperma mulai bergerak menuju leher rahim, masuk ke dalam rahim, dan kemudian menuju tuba falopi, tempat di mana pembuahan biasanya terjadi.
-
Bagaimana keluar sperma bisa batalkan puasa? Namun, ada juga ulama yang berpendapat bahwa keluarnya air mani tanpa adanya hubungan suami istri yang sah atau tidak disengaja, maka tidak membatalkan puasa. Pendapat ini didasarkan pada dalil yang menyatakan bahwa puasa hanya batal jika seseorang bersetubuh secara utuh.
Masa Hidup Sperma: Sperma dapat bertahan hidup di dalam tubuh wanita hingga tujuh hari. Artinya, meskipun Anda sedang tidak dalam masa ovulasi saat berhubungan seksual, sperma yang tersisa dari hubungan sebelumnya berpotensi membuahi sel telur jika ovulasi terjadi dalam kurun waktu tersebut.
Cairan Pra-Ejakulasi: Cairan bening yang keluar dari penis sebelum ejakulasi (pra-ejakulasi) terkadang mengandung sperma. Jika cairan ini bersentuhan dengan vagina, kehamilan bisa terjadi.
Tingkat Keberhasilan "Pull-Out Method"
Tingkat keberhasilan "pull-out method" dalam kondisi pemakaian yang sempurna hanya sekitar 96 persen. Artinya, dari 100 pasangan yang menggunakan metode ini secara sempurna, 4 orang tetap bisa hamil dalam setahun.
Namun, kenyataannya, "pull-out method" jarang sekali dilakukan dengan sempurna. Beberapa faktor yang mempengaruhi keefektifannya:
Kesulitan Menarik Penis Tepat Waktu: Terutama di saat mendekati klimaks, fokus dan kontrol diri bisa berkurang. Hal ini membuat penarikan penis sebelum ejakulasi menjadi sulit.
Cairan Pra-Ejakulasi: Seperti yang dijelaskan sebelumnya, cairan pra-ejakulasi berpotensi mengandung sperma.
Kebutuhan untuk Membersihkan: Untuk memastikan tidak ada sisa cairan yang tertinggal, penis perlu dibersihkan sebelum melakukan hubungan seksual berulang. Hal ini bisa mengganggu suasana dan mengurangi keintiman.
Risiko Lain yang Perlu Dipertimbangkan
Selain berisiko tinggi menyebabkan kehamilan yang tidak diinginkan, "pull-out method" juga tidak memberikan perlindungan terhadap penyakit menular seksual (PMS).
Alternatif Metode Kontrasepsi
Mengingat ketidakefektifannya, "pull-out method" sebaiknya tidak dijadikan sebagai metode kontrasepsi utama. Berikut beberapa alternatif yang lebih handal:
Kondom: Metode ini mudah digunakan, efektif mencegah kehamilan dan melindungi dari PMS.
Pil KB: Pil KB efektif mencegah kehamilan dengan mengatur hormon.
IUD (Intrauterine Device): Alat berbentuk seperti huruf T ini dimasukkan ke dalam rahim dan efektif mencegah kehamilan jangka panjang.
Spermisida: Krim atau gel yang digunakan sebelum berhubungan seksual untuk membunuh sperma.
"Pull-Out Method" bukanlah metode kontrasepsi yang efektif. Ada berbagai faktor yang mempengaruhi keberhasilannya, dan risikonya cukup tinggi. Jika Anda dan pasangan ingin merencanakan keluarga atau menghindari kehamilan yang tidak diinginkan, sebaiknya gunakan metode kontrasepsi yang lebih handal seperti kondom, pil KB, atau IUD.