Efek Samping Vaksin Covid-19 Yang Wajib Diketahui
Merdeka.com - Beberapa efek samping Vaksin Covid-19 diungkapkan oleh Ketua Tim Riset Uji Klinis Vaksin COVID-19 Prof. Kusnandi Rusmil saat menyampaikan perkembangan kegiatan uji klinis fase 3 vaksin Corona di Bandung Jawa Barat.
Menurutnya, uji klinis vaksin COVID-19 atau Sinovac yang dilakukan di Bandung sudah berjalan selama 5 bulan. Uji klinis ini melibatkan 1.620 subjek berusia 18 hingga 59 tahun.
Setelah pengujian, efek samping yang ditimbulkan vaksin pasca suntikan pun dipantau. Sejauh ini, efek samping yang timbul terbanyak adalah reaksi lokal berupa nyeri pada tempat suntikan dengan intensitas mayoritas ringan.
-
Bagaimana vaksin kanker ini bekerja? Putin menyatakan keyakinannya bahwa vaksin tersebut, bersama dengan obat imunomodulator generasi baru, akan segera menjadi bagian integral dari terapi individual yang efektif.
-
Apa dampak pandemi Covid-19? Pandemi Covid-19 mengubah tatanan kesehatan dan ekonomi di Indonesia dan dunia. Penanganan khusus untuk menjaga keseimbangan dampak kesehatan akibat Covid-19 serta memulihkan ekonomi harus dijalankan.
-
Bagaimana cara meningkatkan ketahanan kesehatan melalui vaksin? Menkes Budi juga menambahkan, untuk mendukung ketahanan kesehatan, diperlukan penelitian yang berkelanjutan dan mengikuti perkembangan teknologi. Pemerintah melalui berbagai program terus mendorong pengembangan vaksin berbasis teknologi terkini.
-
Siapa yang terlibat dalam produksi vaksin dalam negeri? Salah satu proyek unggulannya adalah pengembangan Vaksin Merah Putih atau INAVAC yang bekerja sama dengan Universitas Airlangga (Unair).
-
Apa saja gejala yang dialami pasien pertama Covid-19? Setelah kembali ke Depok, NT mulai merasakan gejala seperti batuk, sesak, dan demam selama 10 hari. Ia berobat ke RS Mitra Depok dan didiagnosis mengidap bronkopneumonia, salah satu jenis pneumonia yang menyebabkan peradangan pada paru-paru.
-
Siapa yang terlibat dalam penelitian Covid-19 ini? Tim peneliti yang dipimpin oleh Wellcome Sanger Institute dan University College London di Inggris menemukan respons kekebalan baru yang memberikan pertahanan garis depan yang kuat.
Beberapa efek yang muncul setelah suntik vaksin Covid-19 Sinovac adalah reaksi nyeri ringan pada tempat suntikan. Sedangkan efek pasca suntikan juga menimbulkan reaksi sistemik.
Kebanyakan reaksi sistemik yang dirasakan adalah pegal pada otot. Namun, intensitas pegalnya pun ringan.
Pada uji klinis fase ketiga, yang diperiksa sebetulnya ada 1.817 kemudian yang dilakukan swab 1.732 dan yang diambil untuk suntikan pertama ada 1.620, suntikan kedua ada 1.603,” kata Kusnandi dalam konferensi pers Bio Farma, Rabu (30/12/2020).
“Skema emergensi dengan interval 14 hari menjadi pilihan untuk diuji sesuai dengan uji klinis vaksin yang sama dengan Brazil dan Turki,” tambahnya.
Sementara itu, penyuntikan dosis sudah selesai pada 6 November dan pengambilan 14 hari pasca suntikan sudah selesai pada 20 November 2020.
Pada Desember ini, proses uji klinis sudah sampai pada pengambilan darah tiga bulan pasca suntikan kedua.
Selain itu, pemeriksaan antibodi dengan metode netralisasi dilakukan di Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) di Bio Farma.
Laporan lanjutan hingga 3 bulan pasca suntikan kedua akan disampaikan kepada Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) pada awal Januari 2021, pungkasnya.
Sumber: Liputan6.comReporter: Ade Nasihudin Al Ansori (mdk/dzm)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menkes angkat bicara mengenai efek samping vaksin Covid-19 AstraZeneca
Baca SelengkapnyaKomnas KIPI sebelumnya mengatakan tidak ada kejadian sindrom TTS setelah pemakaian vaksin Covid-19 AstraZeneca.
Baca SelengkapnyaEpidemiolog dari Griffith University Australia, Dicky Budiman mengatakan, ada kemungkinan kasus TTS dipicu vaksin AstraZeneca.
Baca SelengkapnyaBelakangan, vaksin AstraZeneca disebut-sebut memicu kejadian trombosis with thrombocytopenia syndrome (TTS) atau pembekuan darah.
Baca SelengkapnyaBadan Pengawas Obat Eropa juga telah melarang peredaran vaksin ini.
Baca SelengkapnyaHinky mengatakan, vaksin AstraZeneca sudah melewati tahap uji klinis tahap 1 hingga 4.
Baca SelengkapnyaNamun kalau untuk yang komorbid, kata Menkes, risiko tetap ada karena virusnya tidak hilang.
Baca SelengkapnyaJamie Scott, seorang pria beranak dua mengalami cedera otak serius setelah mengalami penggumpalan darah dan pendarahan di otak usai mendapatkan vaksin itu p
Baca SelengkapnyaHebohnya kasus TTS berawal dari gugatan yang dilayangkan Jamie Scott ke Pengadilan Tinggi Inggris.
Baca SelengkapnyaMasyarakat juga diminta segera melengkapi vaksinasi Covid-19, khususnya pada kelompok berisiko.
Baca SelengkapnyaIndonesia merupakan negara dengan peringkat keempat terbesar di dunia yang melakukan vaksinasi COVID-19.
Baca SelengkapnyaRencana pemberian booster ketiga ini buntut kembali meningkatnya kasus Covid-19.
Baca Selengkapnya