Gejala Radang Tenggorokan pada Anak, Kenali Tanda-Tanda dan Cara Mengatasinya
Pahami tanda-tanda radang tenggorokan pada anak, termasuk penyebab, gejala, dan cara penanganannya.
Radang tenggorokan adalah salah satu masalah kesehatan yang umum terjadi pada anak-anak. Sebagai orang tua, sangat penting untuk memahami tanda-tanda serta gejala radang tenggorokan pada anak agar dapat memberikan perawatan yang sesuai.
Dalam artikel ini, kami akan membahas secara mendalam mengenai radang tenggorokan pada anak, mencakup definisi, penyebab, gejala, metode diagnosis, pengobatan, dan juga langkah-langkah pencegahannya. Memahami radang tenggorokan adalah langkah awal yang krusial untuk menjaga kesehatan anak.
-
Apa saja gejala radang tenggorokan? Radang tenggorokan dapat menimbulkan berbagai gejala yang bervariasi tergantung pada penyebabnya. Berikut adalah beberapa gejala umum yang sering dialami oleh penderita radang tenggorokan: Rasa Sakit atau Nyeri di Tenggorokan Gejala paling umum dari radang tenggorokan adalah rasa sakit atau nyeri di area tenggorokan. Rasa sakit ini dapat bervariasi dari ringan hingga parah dan biasanya terasa lebih intens saat menelan. Kesulitan Menelan Peradangan pada tenggorokan dapat menyebabkan rasa tidak nyaman atau bahkan nyeri saat menelan makanan atau minuman. Dalam kasus yang parah, penderita mungkin mengalami kesulitan untuk menelan air liur mereka sendiri. Tenggorokan Terasa Kering atau Gatal Banyak penderita radang tenggorokan melaporkan sensasi kering atau gatal di tenggorokan mereka. Hal ini dapat menyebabkan keinginan untuk berdehem secara terus-menerus. Suara Serak Peradangan pada pita suara dapat menyebabkan perubahan pada suara, sering kali menghasilkan suara yang serak atau parau. Pembengkakan Kelenjar Getah Bening Kelenjar getah bening di leher mungkin membengkak dan terasa nyeri saat disentuh. Ini merupakan respons alami tubuh terhadap infeksi. Demam Terutama jika radang tenggorokan disebabkan oleh infeksi, penderita mungkin mengalami demam. Suhu tubuh biasanya meningkat di atas 38°C (100.4°F). Sakit Kepala Beberapa orang dengan radang tenggorokan mungkin juga mengalami sakit kepala sebagai gejala tambahan. Batuk Batuk sering menyertai radang tenggorokan, terutama jika disebabkan oleh infeksi virus atau postnasal drip. Hidung Tersumbat atau Berair Jika radang tenggorokan merupakan bagian dari infeksi saluran pernapasan atas, penderita mungkin juga mengalami hidung tersumbat atau berair. Nafsu Makan Berkurang Karena rasa sakit saat menelan, banyak penderita radang tenggorokan mengalami penurunan nafsu makan. Kelelahan Terutama jika radang tenggorokan disebabkan oleh infeksi, penderita mungkin merasa lebih lelah dari biasanya.
-
Apa saja tanda-tanda radang tenggorokan? Kondisi ini ditandai dengan rasa sakit, gatal, atau iritasi di area tenggorokan yang semakin terasa saat menelan.
-
Apa ciri khas radang tenggorokan? Radang tenggorokan adalah kondisi yang ditandai dengan peradangan pada tenggorokan.
-
Apa saja gejala sakit tenggorokan? Mengenali gejala sakit tenggorokan yang disebabkan oleh pilek sangat penting untuk penanganan yang tepat. Berikut adalah gejala-gejala umum yang sering dialami: Rasa nyeri atau perih saat menelan Sensasi gatal atau terbakar di tenggorokan Suara serak atau perubahan kualitas suara Pembengkakan kelenjar getah bening di leher Hidung tersumbat atau berair Bersin-bersin Batuk kering atau berdahak Demam ringan (tidak selalu terjadi) Kelelahan atau rasa tidak enak badan secara umum Sakit kepala ringan Gejala-gejala ini dapat bervariasi dalam intensitas dan durasi dari satu individu ke individu lainnya. Beberapa orang mungkin mengalami gejala yang lebih ringan, sementara yang lain mungkin mengalami gejala yang lebih berat atau berlangsung lebih lama.
-
Gejala apa yang dialami anak jika mengalami radang paru-paru? Gejala radang paru-paru pada anak, dapat bervariasi tergantung pada tingkat keparahan infeksi. Berikut ini adalah gejala yang umum terjadi pada anak yang mengalami pneumonia: 1. Demam tinggi: Salah satu gejala umum radang paru-paru pada anak adalah demam tinggi yang biasanya berlangsung lebih dari 2 hari. Suhu tubuh anak bisa mencapai 38 derajat Celsius atau lebih. 2. Batuk: Batuk adalah gejala khas radang paru-paru pada anak. Batuk bisa menjadi kering atau berdahak. Jika anak mengalami batuk berdahak, lendir yang dikeluarkan cenderung kental dan berwarna kuning atau hijau. 3. Napas cepat: Anak yang mengalami radang paru-paru biasanya mengalami napas cepat atau terengah-engah. Pernapasan yang cepat bisa terjadi bahkan saat anak beristirahat dan tidak melakukan aktivitas fisik. 4. Nafsu makan berkurang: Anak yang mengalami radang paru-paru cenderung kehilangan nafsu makan. Mereka mungkin tidak tertarik untuk makan atau minum. 5. Kelelahan: Pada radang paru-paru, anak-anak seringkali merasa lelah dan lesu. Mereka mungkin merasa tidak enak badan dan mengalami kelelahan yang berlebihan.
Dengan mengetahui gejala yang muncul, orang tua dapat segera mengambil tindakan yang diperlukan. Selain itu, pengetahuan tentang penyebab dan cara diagnosis juga sangat penting untuk memastikan bahwa anak mendapatkan perawatan yang tepat.
Oleh karena itu, artikel ini akan memberikan informasi yang komprehensif mengenai radang tenggorokan pada anak, sehingga orang tua lebih siap dalam menghadapi masalah kesehatan ini, dilansir Merdeka.com dari berbagai sumber, Selasa(7/1/2025).
Radang Tenggorokan dapat Terjadi pada Anak
Faringitis, yang lebih dikenal sebagai radang tenggorokan, adalah peradangan yang terjadi pada tenggorokan. Kondisi ini cukup umum dialami oleh anak-anak, terutama karena sistem kekebalan tubuh mereka yang belum sepenuhnya matang, sehingga lebih rentan terhadap berbagai infeksi.
Radang tenggorokan pada anak dapat disebabkan oleh infeksi baik virus maupun bakteri. Menurut data, sekitar 80% kasus adalah akibat infeksi virus, sedangkan sisanya disebabkan oleh bakteri. Infeksi bakteri biasanya lebih serius dan memerlukan pengobatan dengan antibiotik.
Gejala yang muncul dapat membuat anak merasa tidak nyaman, seperti nyeri saat menelan, rasa gatal di tenggorokan, hingga kesulitan dalam makan dan minum. Jika tidak ditangani dengan baik, radang tenggorokan dapat mengganggu asupan nutrisi anak dan berpotensi menyebabkan dehidrasi.
Faktor-faktor yang Menyebabkan Radang Tenggorokan pada Anak
Radang tenggorokan pada anak dapat disebabkan oleh berbagai faktor. Beberapa di antaranya adalah:
- Infeksi virus - Salah satu penyebab utama radang tenggorokan pada anak adalah infeksi virus, seperti rhinovirus yang menyebabkan pilek, adenovirus, virus influenza, serta coronavirus termasuk SARS-CoV-2 yang menjadi penyebab COVID-19.
- Infeksi bakteri - Bakteri yang paling umum menyebabkan radang tenggorokan adalah Streptococcus pyogenes, yang dikenal dengan istilah "strep throat".
- Alergi - Reaksi alergi terhadap debu, serbuk sari, atau bulu hewan dapat menimbulkan iritasi dan peradangan pada tenggorokan anak.
- Faktor lingkungan - Kondisi seperti udara yang kering, polusi, atau paparan asap rokok dapat memicu iritasi tenggorokan.
- Refluks asam - Kenaikan asam lambung ke area tenggorokan dapat mengakibatkan iritasi dan peradangan.
- Penggunaan suara berlebihan - Aktivitas berteriak atau bernyanyi dengan keras dalam waktu yang lama dapat menyebabkan radang tenggorokan.
Selain faktor penyebab, terdapat beberapa risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan anak mengalami radang tenggorokan, antara lain:
- Usia - Anak-anak yang berada dalam rentang usia sekolah (5-15 tahun) cenderung lebih rentan terhadap radang tenggorokan.
- Musim - Kasus radang tenggorokan lebih banyak terjadi pada musim dingin atau saat pergantian musim.
- Lingkungan - Anak yang sering berada di tempat-tempat ramai seperti sekolah atau tempat penitipan anak lebih berisiko untuk tertular.
- Sistem kekebalan tubuh yang lemah - Kondisi ini juga dapat meningkatkan risiko terjadinya radang tenggorokan pada anak.
Beberapa Ciri dan Gejala Radang Tenggorokan yang Dapat Muncul pada Anak
Penting bagi orang tua untuk mengenali gejala radang tenggorokan pada anak agar dapat memberikan perawatan yang cepat dan tepat. Berikut adalah beberapa tanda dan gejala umum yang dapat muncul saat anak mengalami radang tenggorokan:
- Nyeri tenggorokan - Anak biasanya akan mengeluh sakit saat menelan makanan atau air liur.
- Tenggorokan terasa gatal atau kering - Anak mungkin sering berdehem untuk meredakan rasa gatal yang mengganggu.
- Suara serak - Peradangan dapat mempengaruhi pita suara, sehingga suara anak menjadi serak.
- Demam - Suhu tubuh anak dapat meningkat di atas 38°C, terutama jika infeksi disebabkan oleh bakteri.
- Pembengkakan kelenjar getah bening - Kelenjar di area leher atau rahang bawah bisa terasa bengkak dan nyeri saat disentuh.
- Kesulitan menelan - Anak mungkin menolak untuk makan atau minum karena merasakan sakit saat menelan.
- Nafsu makan berkurang - Rasa tidak nyaman di tenggorokan dapat membuat anak tidak tertarik untuk makan.
- Bercak putih di tenggorokan - Dalam kasus infeksi bakteri, bercak putih dapat terlihat di amandel atau bagian belakang tenggorokan.
- Batuk - Umumnya berupa batuk kering yang disertai rasa gatal di tenggorokan.
- Pilek atau hidung tersumbat - Gejala ini sering menyertai radang tenggorokan akibat infeksi virus.
- Sakit kepala - Terutama dialami oleh anak yang lebih besar.
- Kelelahan - Anak mungkin tampak lesu dan kurang berenergi.
Dalam beberapa kasus, radang tenggorokan juga dapat disertai dengan gejala tambahan seperti:
- Mual dan muntah
- Sakit perut
- Ruam kulit (pada kasus scarlet fever yang disebabkan oleh streptococcus grup A).
Perlu diingat bahwa tidak semua anak akan menunjukkan semua gejala tersebut. Tingkat keparahan gejala dapat bervariasi tergantung pada penyebab dan kondisi anak. Jika gejala berlangsung lebih dari seminggu atau semakin parah, disarankan untuk segera berkonsultasi dengan dokter.
Metode untuk Mendiagnosis Radang Tenggorokan pada Anak
Untuk memastikan adanya radang tenggorokan pada anak, dokter akan melakukan serangkaian pemeriksaan yang meliputi beberapa langkah berikut:
- Anamnesis - Dokter akan menanyakan tentang gejala yang dialami oleh anak, kapan gejala tersebut mulai muncul, dan juga riwayat kesehatan anak sebelumnya.
- Pemeriksaan fisik - Dokter akan memeriksa tenggorokan anak dengan menggunakan senter untuk mengidentifikasi tanda-tanda peradangan. Selain itu, kelenjar getah bening di leher juga akan diperiksa.
- Rapid Strep Test - Tes cepat ini dilakukan dengan mengambil sampel dari tenggorokan menggunakan cotton swab. Hasil tes ini dapat diketahui dalam waktu 10-15 menit dan bertujuan untuk mendeteksi adanya bakteri strep grup A.
- Kultur tenggorokan - Apabila hasil rapid test menunjukkan negatif tetapi dokter masih menduga adanya infeksi bakteri, kultur tenggorokan akan dilakukan. Hasil dari kultur ini biasanya baru diketahui setelah 1-2 hari.
- Pemeriksaan darah - Dalam beberapa situasi, dokter mungkin akan meminta dilakukannya pemeriksaan darah lengkap untuk mencari tanda-tanda infeksi.
Diagnosis yang akurat sangat penting untuk menentukan metode pengobatan yang tepat. Jika infeksi disebabkan oleh bakteri, anak akan memerlukan antibiotik. Namun, jika infeksi disebabkan oleh virus, maka pengobatan akan lebih fokus pada pengurangan gejala yang dialami anak.
Mengatasi Radang Tenggorokan pada Anak
Penanganan radang tenggorokan pada anak sangat bergantung pada penyebab yang mendasarinya. Berikut ini adalah beberapa metode pengobatan yang dapat diterapkan:
1. Pengobatan untuk radang tenggorokan yang disebabkan oleh virus
Kebanyakan kasus radang tenggorokan disebabkan oleh infeksi virus dan biasanya akan sembuh dengan sendirinya dalam waktu 7-10 hari. Pengobatan yang dilakukan bertujuan untuk meredakan gejala dan memberikan kenyamanan bagi anak:
- Memberikan waktu istirahat yang cukup
- Memastikan anak minum banyak air untuk menghindari dehidrasi
- Memberikan obat pereda nyeri dan penurun panas seperti paracetamol atau ibuprofen sesuai dosis yang dianjurkan
- Melakukan berkumur dengan air garam hangat (untuk anak yang sudah mampu berkumur)
- Memanfaatkan pelembab udara di ruang tidur anak
- Menyediakan makanan lunak dan dingin seperti es krim atau puding
2. Pengobatan untuk radang tenggorokan yang disebabkan oleh bakteri
Apabila hasil pemeriksaan menunjukkan adanya infeksi bakteri strep, dokter akan memberikan resep antibiotik. Antibiotik ini biasanya tersedia dalam bentuk sirup atau tablet yang harus dikonsumsi selama 10 hari. Sangat penting untuk menghabiskan seluruh antibiotik yang diresepkan meskipun gejala sudah mulai membaik.
3. Pengobatan tambahan
Selain pengobatan utama, terdapat beberapa cara lain yang dapat membantu mengurangi gejala radang tenggorokan pada anak:
- Memberikan madu (untuk anak di atas 1 tahun) untuk meredakan batuk dan iritasi tenggorokan
- Menggunakan spray tenggorokan yang mengandung antiseptik (untuk anak yang lebih besar)
- Memberikan permen pelega tenggorokan tanpa gula (untuk anak di atas 4 tahun)
- Menerapkan kompres hangat pada area leher untuk mengurangi rasa nyeri
Perlu diingat bahwa penggunaan antibiotik hanya diperlukan jika radang tenggorokan disebabkan oleh infeksi bakteri. Jangan memberikan antibiotik tanpa resep dokter karena hal ini dapat menyebabkan resistensi bakteri.
Upaya untuk Mencegah Radang Tenggorokan pada Anak
Meskipun tidak dapat sepenuhnya dihindari, terdapat beberapa langkah yang dapat diambil untuk mengurangi kemungkinan anak mengalami radang tenggorokan. Salah satu cara yang efektif adalah dengan mengajarkan kebiasaan mencuci tangan yang baik. Pastikan anak rutin mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir, terutama sebelum makan dan setelah beraktivitas di luar rumah. Selain itu, penting untuk menghindari berbagi peralatan makan dan minum.
Ajak anak untuk tidak meminjamkan atau menerima gelas, sendok, atau peralatan makan lainnya dari orang lain. Selanjutnya, jaga kebersihan lingkungan dengan membersihkan secara berkala area yang sering disentuh, seperti gagang pintu, mainan, dan peralatan elektronik.
Untuk meningkatkan daya tahan tubuh anak, berikan makanan bergizi seimbang, pastikan anak mendapatkan cukup tidur, dan ajak mereka berolahraga secara teratur. Selain itu, hindari paparan asap rokok, karena asap rokok dapat mengiritasi tenggorokan dan menurunkan sistem kekebalan tubuh anak.
Ketika ada anggota keluarga yang sakit, gunakan masker saat sakit untuk mencegah penularan kepada anak. Terakhir, lakukan vaksinasi rutin untuk melindungi anak dari infeksi yang dapat menyebabkan radang tenggorokan, seperti vaksin influenza dan pneumokokus. Dengan mengikuti langkah-langkah ini, diharapkan risiko anak terkena radang tenggorokan dapat berkurang secara signifikan.
Kapan Sebaiknya Anda Mengunjungi Dokter?
Walaupun sebagian besar kasus radang tenggorokan pada anak dapat sembuh dengan sendirinya, terdapat beberapa kondisi yang mengharuskan orang tua untuk segera membawa anak ke dokter. Beberapa gejala yang perlu diwaspadai antara lain:
- Demam tinggi (di atas 39°C) yang tidak kunjung reda meskipun telah diberikan obat penurun panas.
- Gejala yang berlangsung lebih dari seminggu atau malah semakin memburuk.
- Kesulitan dalam bernapas atau menelan.
- Pembengkakan yang signifikan di area leher.
- Munculnya ruam pada kulit.
- Dehidrasi yang ditandai dengan mulut kering atau tidak buang air kecil selama 8 jam.
- Anak tampak sangat lemas atau tidak responsif.
- Ada riwayat kontak dengan penderita strep throat.
Apabila anak menunjukkan satu atau lebih dari gejala tersebut, sebaiknya segera bawa ke dokter atau fasilitas kesehatan terdekat. Penanganan yang cepat dan tepat sangat penting untuk mencegah komplikasi yang dapat muncul akibat radang tenggorokan.