Hindari 10 Jenis Makanan yang Dapat Memicu Anemia, Jangan Anggap Remeh
Ketahui sepuluh jenis makanan yang dapat memperparah anemia serta dampaknya terhadap kesehatan tubuh.

Anemia sering kali dipandang remeh. Namun dampaknya dapat sangat merugikan kesehatan. Menurut data terbaru di Karawang, ribuan remaja putri mengalami anemia yang disebabkan oleh pola makan yang tidak sehat, termasuk kebiasaan mengonsumsi jajanan seperti seblak.
Hal ini menimbulkan pertanyaan, apakah makanan tertentu dapat memperburuk anemia? Berdasarkan rangkuman dari Merdeka.com yang diambil dari berbagai sumber pada Kamis, (20/3/2025), berikut adalah daftar makanan yang dapat memicu anemia beserta penjelasan mengenai penyebabnya.
Pahami Anemia: Faktor Penyebab dan Pengaruhnya terhadap Tubuh
Anemia merupakan suatu kondisi di mana tubuh mengalami kekurangan sel darah merah atau hemoglobin, yang memiliki peran penting dalam mengangkut oksigen ke seluruh bagian tubuh. Umumnya, penyebab utama dari anemia adalah kurangnya zat besi dan vitamin, yang sangat penting untuk proses produksi sel darah merah. Dampak dari anemia terhadap kesehatan secara keseluruhan dapat sangat signifikan. Apabila tidak ditangani dengan baik, anemia dapat mengakibatkan kelelahan yang berkepanjangan, penurunan daya tahan tubuh, serta gangguan pada fungsi organ tubuh.
Menurut para ahli, "anemia adalah kondisi di mana tubuh kekurangan sel darah merah atau hemoglobin yang berfungsi mengangkut oksigen ke seluruh tubuh." Oleh karena itu, penting untuk mengenali gejala anemia dan mencari pengobatan yang tepat. Jika tidak segera diatasi, kondisi ini dapat berlanjut menjadi masalah kesehatan yang lebih serius. Dengan pengelolaan yang tepat, seperti peningkatan asupan zat besi dan vitamin, gejala anemia bisa diatasi dan kualitas hidup seseorang dapat meningkat secara signifikan.
Tanda-Tanda Anemia yang Sering Diabaikan
Gejala anemia sering kali tidak tampak dengan jelas, sehingga banyak orang yang mengabaikannya. Meskipun wajah pucat dan tubuh yang lemas merupakan tanda yang paling umum, ada beberapa gejala lain yang juga perlu diperhatikan. Berikut adalah beberapa gejala yang bisa menjadi indikasi anemia:
- Sering mengalami pusing dan kesulitan dalam berkonsentrasi.
- Detak jantung yang tidak teratur serta sesak napas.
- Tangan dan kaki yang sering terasa dingin.
- Penurunan daya tahan tubuh.
Perlu diingat bahwa gejala-gejala ini bisa bervariasi antara individu. Oleh karena itu, penting untuk tidak mengabaikan tanda-tanda tersebut dan segera berkonsultasi dengan tenaga medis jika mengalami gejala-gejala di atas.
Terdapat Berbagai Jenis Anemia Beserta Faktor Risikonya
Berbagai tipe anemia dapat memengaruhi individu dengan cara yang berbeda-beda.
- Anemia defisiensi besi merupakan jenis yang paling umum, terutama di kalangan remaja putri dan wanita hamil.
- Anemia megaloblastik terjadi akibat kekurangan vitamin B12 dan asam folat, sering kali dialami oleh vegetarian yang tidak memperhatikan asupan nutrisi yang memadai.
- Anemia aplastik dan hemolitik adalah kondisi yang langka namun berpotensi berbahaya dan perlu diwaspadai.
10 Jenis Makanan yang Dapat Menyebabkan Anemia, Perhatikan!
Berikut adalah beberapa jenis makanan yang dapat memperburuk kondisi anemia serta menghambat penyerapan zat besi dalam tubuh:
Seblak

Seblak, yang merupakan jajanan populer saat ini, ternyata memiliki risiko kesehatan yang perlu diperhatikan. Kuah seblak mengandung kadar sodium yang tinggi, yang dapat menghambat penyerapan zat besi dalam tubuh.
Selain itu, tepung yang terkandung dalam kerupuk seblak dapat mengganggu metabolisme nutrisi yang diperlukan oleh tubuh. Proses memasak seblak dengan suhu yang tinggi juga dapat merusak kandungan zat besi yang terdapat dalam bahan makanan. Oleh karena itu, sangat disarankan untuk membatasi konsumsi seblak demi menjaga kesehatan tubuh kita.
Mi Instan
Mi instan sering dipilih karena kemudahan dalam memperoleh dan harganya yang relatif murah. Meskipun demikian, konsumsi berlebihan dapat menyebabkan rendahnya kandungan gizi yang berpotensi meningkatkan risiko anemia. Selain itu, bumbu instan yang terdapat dalam mi ini dapat menghambat penyerapan nutrisi penting, seperti zat besi dan vitamin B12. Oleh sebab itu, sangat penting untuk mengatur jumlah mi instan yang dikonsumsi dalam pola makan sehari-hari.
Dalam hal ini, kandungan gizi rendah dalam mi instan dapat meningkatkan risiko anemia jika dikonsumsi secara berlebihan. Dengan memperhatikan hal tersebut, kita dapat menjaga kesehatan tubuh dengan lebih baik. Mengurangi frekuensi konsumsi mi instan dan menggantinya dengan makanan yang lebih bergizi adalah langkah yang bijak. Dengan demikian, kita bisa memastikan asupan nutrisi yang lebih seimbang dan mengurangi risiko kesehatan di masa depan.
Teh
Teh merupakan salah satu minuman yang disukai oleh banyak orang. Namun, perlu diketahui bahwa teh mengandung senyawa tanin dan kafein yang dapat mengganggu proses penyerapan zat besi dalam tubuh.
Senyawa tanin yang terdapat dalam teh dapat mengurangi penyerapan zat besi hingga 60%. Hal ini terutama terjadi jika teh dikonsumsi bersamaan dengan makanan yang kaya akan zat besi. Oleh karena itu, bagi mereka yang membutuhkan asupan zat besi yang optimal, penting untuk memperhatikan waktu konsumsi teh agar tidak mengganggu penyerapan zat besi yang dibutuhkan oleh tubuh.
Kopi

Kafein yang terdapat dalam kopi dapat memberikan dampak yang sama, yaitu memperburuk kondisi anemia. Oleh karena itu, disarankan untuk tidak mengonsumsi teh atau kopi bersamaan dengan makanan yang mengandung banyak zat besi. Selain itu, kebiasaan menikmati kopi dalam keadaan perut kosong juga dapat memperparah kondisi tersebut.
Minuman Bersoda
Kandungan fosfor yang terdapat dalam minuman bersoda mampu mengikat zat besi, sehingga proses penyerapan oleh tubuh menjadi terhambat. Di samping itu, tingginya kadar gula dalam soda dapat berdampak negatif pada metabolisme zat besi.
Minuman bersoda juga berperan dalam mengganggu penyerapan kalsium, yang sangat penting untuk pembentukan sel darah merah. Oleh karena itu, sangat disarankan untuk mengurangi konsumsi minuman bersoda dalam pola makan sehari-hari.
Gorengan
Makanan yang digoreng memang lezat, tetapi dapat berdampak negatif pada sel-sel tubuh, termasuk sel darah merah. Penggunaan minyak bekas untuk menggoreng dapat memicu pembentukan radikal bebas yang berbahaya bagi kesehatan kita.
Selain itu, kandungan zat besi dalam makanan yang berminyak biasanya rendah, sehingga dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya anemia. Oleh karena itu, penting untuk membatasi asupan makanan gorengan demi menjaga kesehatan darah yang optimal.
Makanan Cepat Saji
Makanan cepat saji biasanya memiliki kandungan kalori yang tinggi tetapi rendah akan nutrisi. Jika dikonsumsi secara teratur, makanan jenis ini dapat mengakibatkan kekurangan vitamin B12, asam folat, dan zat besi, yang merupakan nutrisi penting untuk mencegah terjadinya anemia. Oleh sebab itu, sangat penting untuk tidak menjadikan makanan cepat saji sebagai pilihan utama dalam diet harian kita.
Selain itu, konsumsi junk food yang berlebihan dapat mempengaruhi kesehatan secara keseluruhan. Hal ini dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, termasuk kelebihan berat badan dan gangguan metabolisme. Oleh karena itu, kita perlu lebih bijak dalam memilih makanan yang sehat dan bergizi untuk mendukung kesehatan tubuh kita.
Makanan yang Mengandung Garam Tinggi
Makanan yang diproses dan mengandung sodium tinggi, seperti sosis, nugget, atau produk makanan kaleng, dapat berdampak negatif pada kemampuan tubuh dalam menyerap nutrisi yang esensial. Selain itu, penggunaan pengawet dan zat aditif dalam makanan olahan dapat mengganggu proses metabolisme zat besi.
Oleh karena itu, penting untuk membatasi konsumsi makanan olahan agar kesehatan tubuh tetap terjaga dengan baik. Menghindari makanan ini secara berlebihan sangat disarankan untuk memastikan tubuh mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan dengan optimal.
Manisan
Konsumsi manisan secara berlebihan dapat menghambat penyerapan nutrisi yang sangat penting bagi tubuh. Selain itu, kelebihan gula yang terkandung dalam manisan dapat menurunkan nafsu makan terhadap makanan yang lebih bergizi.
Oleh karena itu, memilih alternatif makanan manis yang lebih sehat, seperti buah segar, bisa menjadi pilihan yang lebih bijak untuk menjaga kesehatan tubuh. Dengan mengonsumsi buah, kita tidak hanya mendapatkan rasa manis yang alami, tetapi juga berbagai vitamin dan mineral yang diperlukan oleh tubuh.
Es krim
Es krim memang sangat menggugah selera, tetapi jika dikonsumsi secara berlebihan, hal ini dapat mengganggu penyerapan zat besi dalam tubuh. Suhu dingin dari es krim dapat memperlambat proses pencernaan, dan kandungan gula yang tinggi juga berpengaruh pada metabolisme nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh.
Selain itu, lemak jenuh yang terdapat dalam es krim dapat memengaruhi penyerapan nutrisi penting. Oleh karena itu, disarankan untuk mengonsumsinya dengan bijak agar manfaatnya tetap dapat dirasakan tanpa dampak negatif.
Untuk mencegah anemia, terapkan pola makan yang sehat
Pola makan yang sehat memiliki peranan penting dalam pencegahan anemia. Mengonsumsi makanan yang kaya akan zat besi, seperti daging merah, sayuran hijau, kacang-kacangan, dan telur, dapat berkontribusi dalam meningkatkan kadar hemoglobin dalam darah.
Selain itu, menambahkan vitamin C ke dalam diet juga dapat membantu meningkatkan penyerapan zat besi. Untuk memaksimalkan penyerapan nutrisi, penting untuk mengatur jarak antara waktu minum teh atau kopi dengan waktu makan. Dengan cara ini, tubuh dapat lebih efektif dalam menyerap zat besi dan nutrisi lainnya yang dibutuhkan.
Pilihan Jajanan Sehat untuk Mencegah Anemia
Untuk mempertahankan kesehatan tanpa harus mengorbankan cita rasa, sebaiknya Anda memilih makanan ringan yang sehat. Beberapa pilihan yang dapat dijadikan alternatif adalah:
- Buah segar yang kaya akan vitamin
- Sandwich yang diisi dengan telur atau daging
- Kacang-kacangan yang bergizi
- Smoothie buah yang dicampur dengan sayuran hijau
- Yogurt yang disajikan dengan potongan buah segar
Pilihan jajanan sehat ini tidak hanya lezat, tetapi juga memberikan manfaat bagi tubuh. Mengonsumsi makanan yang bergizi sangat penting untuk menjaga stamina dan kesehatan secara keseluruhan.