Infeksi Virus Corona Bisa Disembuhkan, Begini Kriteria Pasien yang Disebut Sembuh
Merdeka.com - Walau sangat menimbulkan ketakutan dan kekhawatiran, dokter spesialis paru menyatakan bahwa infeksi novel coronavirus atau virus corona memiliki tingkat kematian yang rendah. Dijelaskan bahwa penyakit ini sebenarnya bisa disembuhkan.
Dokter spesialis paru Erlina Burhan mengatakan, setidaknya ada beberapa hal yang harus dilewati agar pasien bisa dinyatakan sembuh.
"Kriteria sembuh kalau pasien yang kita rawat dengan virus corona adalah tidak ada gejala. Demam tidak ada, batuk tidak ada, dan biasanya kan terjadi pneumonia. Di foto toraks jadi bersih," kata Erlina.
-
Apa yang menyebabkan beberapa orang tidak terinfeksi Covid-19? Berdasarkan analisis aktivitas genetik dalam jaringan hidung dan darah orang yang tidak berhasil terinfeksi SARS-CoV-2, tim peneliti yang dipimpin oleh Wellcome Sanger Institute dan University College London di Inggris menemukan respons kekebalan baru yang memberikan pertahanan garis depan yang kuat.
-
Bagaimana tubuh orang tertentu dapat terhindar dari Covid-19? 'Ini adalah kesempatan yang sangat unik untuk melihat bagaimana respons kekebalan pada orang dewasa tanpa riwayat COVID-19 sebelumnya, dalam pengaturan di mana faktor-faktor seperti waktu infeksi dan komorbiditas dapat dikendalikan,' kata ahli biologi sistem kuantitatif Rik Lindeboom, yang kini berada di Netherlands Cancer Institute.
-
Mengapa beberapa orang kebal terhadap Covid-19? Meskipun vaksin dan booster secara radikal mengurangi risiko kematian dan komplikasi berat dari COVID-19, mereka tidak banyak membantu menghentikan virus dari memasuki lapisan hidung dan sistem pernapasan.
-
Bagaimana cara agar terhindar dari Covid-19? 'Pemerintah mengimbau lebih rajin bermasker terutama jika sakit dan di keramaian, lebih rajin cuci tangan, lengkapi vaksinasi segera sebanyak 4x GRATIS, jaga ventilasi udara indoor, hindari asap rokok,' ujar Ngabila.
-
Bagaimana Leony bisa pulih cepat setelah terinfeksi Covid? Beruntung, kekasihnya sigap dan tanggap, merawatnya dengan baik, sehingga Leony pulih dengan cepat.
-
Apa gejala yang dirasakan dari Covid Pirola? Gejala Covid Pirola Lantas, seperti apa gejala covid Pirola? Mengenai gejala yang ditimbulkan akibat infeksi Pirola, diketahui belum ada gejala yang spesifik seperti disampaikan ahli virologi dari Johns Hopkins University, Andrew Pekosz, dilansir dari Liputan 6.Namun, tetap saja ada tanda-tanda yang patut untuk Anda waspadai terkait persebaran covid Pirola. Apabila terkena COVID-19 gejala umum yang terjadi biasanya demam, batuk, sakit tenggorokan, pilek, bersih, lelah, sakit kepala, nyeri otot serta kemampuan indera penciuman berubah, maka gejala covid Pirola adalah sakit tenggorokan, pilek atau hidung tersumbat, batuk dengan atau tanpa dahak, dan sakit kepala.
Selain itu, pasien tetap harus mendapatkan pemeriksaan sebanyak dua kali berturut-turut untuk memastikan tidak adanya virus dalam tubuh orang itu.
"Bila dua kali berturut-turut negatif, yang tadinya positif, kita nyatakan sembuh dan pasien dipulangkan," kata Erlina yang merupakan Ketua Umum Pokja Infeksi Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Paru Indonesia ini.
Tingkat Kematian Rendah
Lebih lanjut, Erlina mengatakan bahwa kasus infeksi novel coronavirus memang memiliki transmisi penularan yang cepat.
"Tapi dari sisi patogeniknya atau virulensi ini tidak separah atau tidak mematikan. Karena fatality rate-nya lebih rendah dibandingkan SARS atau Mers-CoV," kata Erlina.
Dia menjelaskan, SARS memilki tingkat kematian hingga 10 persen. Sementara Mers-CoV mencapai 35 hingga 37 persen. Sementara, infeksi novel coronavirus terbilang kecil tidak sampai tiga persen.
"Cuma transimisinya yang luar biasa cepat ya. Hanya dalam satu bulan bisa 24 ribu lebih," tandas Erlina.
Reporter: Giovani Dio PrasastiSumber: Liputan6.com
(mdk/RWP)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kemenkes mengumumkan, terdapat enam kasus pneumonia misterius di Indonesia.
Baca SelengkapnyaMohammad Syahril, melanjutkan, varian Covid Eris termasuk ke dalam kelompok varian XBB, yang merupakan 'anakan' atau turunannya varian Omicron.
Baca SelengkapnyaKemenkes menelusuri kontak erat enam pasien terkonfirmasi pneumonia misterius.
Baca SelengkapnyaDua kasus kematian baru dari pasien Covid-19 pada Desember 2023.
Baca SelengkapnyaWalau anak mengalami batuk dan pilek, namun tak selamanya kondisi tersebut harus diselesaikan dengan obat.
Baca SelengkapnyaKemenkes memperoleh beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19, salah satunya datang dari Kota Bandung.
Baca SelengkapnyaMycoplasma merupakan bakteri penyebab utama pneumonia misterius di China.
Baca SelengkapnyaTerdapat sejumlah mitos terkait pengobatan saat anak demam. Ketahui mana yang mitos dan mana yang fakta.
Baca SelengkapnyaKepala Dinkes Sumsel Trisnawarman menegaskan, pihaknya telah memeriksa sampel swab pasien J. Hasilnya diketahui negatif cacar monyet.
Baca SelengkapnyaSementara kasus cacar monyet di wilayah Ibu Kota sudah mencapai 25 orang yang sedang menjalani perawatan.
Baca SelengkapnyaSebelumnya dilaporkan, ada satu pasien Mpox di Pulau Dewata itu.
Baca Selengkapnya